Home » » Garuda Indonesia Siapkan Penerbangan Perintis ke Bandara Lagaligo

Garuda Indonesia Siapkan Penerbangan Perintis ke Bandara Lagaligo

Selasa, 31 Desember 2013 | 31.12.13


Maskapai penerbangan milik pemerintah, Garuda Indonesia, telah menyiapkan segala sesuatu untuk menjalani penerbangan ke Bandara Lagaligo, yang terletak di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Garuda Indonesia mengincar rute penerbangan ke Luwu karena daerah tersebut memiliki potensi yang cukup baik, dan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Luwu akan segera diwujudkan.

Pada 29 Desember 2013, Garuda Indonesia telah melakukan survey ke Bandara Lagaligo bersama sejumlah pejabat di Sulawesi Selatan, seperti Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’Mang, Kepada Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan Masykur A. Sultan, Bupati Luwu Andi Mudzakkar, dan Wali Kota Palopo HM. Judas Amir.

Dalam survey tersebut, Garuda Indonesia menyatakan bahwa Bandara Lagaligo sudah sangat layak untuk diterbangi karena memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter, lahan seluas 112 hektar, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. “Kami masih survey dan banyak yang kami lihat. Secara potensi cukup layak, yakni potensi penumpang, operasional bandara, dan infrastruktur, khususnya runway,” ungkap Vice President East Indonesia Region IV PT Garuda Indonesia Rosyinah.

Rosyinah menjelaskan, Garuda Indonesia bisa mengoperasikan penerbangan ke Bandara Lagaligo dengan pesawat terbaru, ATR 72-600, yang berkapasitas 70 kursi. Namun, pihaknya belum memastikan kapan penerbangan ke Kabupaten Luwu ini akan terwujud.

“Kerjasama corporate kapan saja bisa dilakukan dengan pemerintah daerah. Kalau bisa lebih cepat, itu lebih baik lagi. Cuma, kapan mulai dibuka penerbangan itu belum bisa dipastikan. Apalagi layanan pesawat ATR 72-600 kami di Indonesia Timur juga baru dimulai dan beroperasi Juni 2014,” ungkapnya.

Menurut Rosyinah, berdasarkan informasi dan Pemerintah Kabupaten Luwu dan Pemerintah Kota Palopo, potensi penerbangan dari Makassar ke Palopo dan sebaliknya cukup besar, mengingat setiap hari terdapat sekitar 800 orang yang melakukan perjalanan darat antara kedua kota tersebut.

“Kalau memang cukup besar potensi masyarakat untuk menggunakan pesawat, kita bisa membuka jadwal penerbangan setiap hari. Sebab, pesawat ATR 72-600 ini hanya memiliki 70 kursi saja,” ujar Rosyinah, sembari menambahkan bahwa Garuda telah melakukan survey terhadap 19 bandara perintis, dan Bandara Lagaligo merupakan salah satu yang memiliki potensi besar.


Sumber
Share this article :

Post Comment