Latest Post

Susi Air Buka Rute Pekanbaru - Pasirpangaraian

Sabtu, 25 Januari 2014 | 25.1.14


Susi Air mulai melayani rute penerbangan perintis dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, menuju Bandara Tuanku Tambusai, Pasirpangaraian, Kabupaten Rokan Hulu, maupun rute sebaliknya mulai Jumat, 24 Januari 2014. Penerbangan tersebut dioperasikan dengan pesawat Cessna 208B Grand Caravan dengan kapasitas 12 penumpang.

Nanda, Koordinator Susi Air Wilayah Sumatera, mengatakan bahwa tiket penerbangan perintis ini cukup terjangkau. Masyarakat yang ingin menggunakan jasa penerbangan Susi Air dari Pekanbaru ke Pasirpangaraian maupun sebaliknya cukup membayar tiket dengan harga Rp 280.000 sekali jalan. Harga tiket yang murah ini bisa terjadi karena Susi Air telah melakukan MoU dengan Kabupaten Rokan Hulu, sehingga pemerintah memberikan subsidi harga tiket.

Menurut Nanda, penerbangan ini hanya dioperasikan satu kali seminggu, yakni pada hari Jumat saja, dengan jadwal penerbangan dari Pekanbaru setiap pukul 09.00 WIB dan jadwal penerbangan dari Pasirpangaraian setiap pukul 10.00 WIB. Penerbangan ini hanya ditempuh dalam waktu 50 menit, sehingga jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan melalui jalur darat yang bisa mencapai tiga hingga empat jam.

Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Provinsi Riau Eddy Sukiatnadi mengatakan, misi penerbangan perintis ini merupakan upaya pemerintah melalui Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Dinas Perhubungan Riau untuk membuka akses daerah-daerah yang terisolir.

Eddy menjelaskan, penerbangan perintis ini masih mendapatkan subsidi dari pemerintah dan diharapkan akan dilirik oleh pihak swasta saat rute ini telah ramai. “Rute perintis di Riau hanya ada dua, yakni Pekanbaru-Japura Rengat dan Pekanbaru-Pasirpangaraian. Penerbangan ini akan terus dilakukan sampai diminati masyarakat,” ungkap Eddy.


Sumber

AP II Berencana Tambah Satu Runway dan Tingkatkan Kapasitas Terminal Bandara Kuala Namu


Untuk dapat menampung 10 juta penumpang per tahun, satu runway direncanakan akan ditambah PT Angkasa Pura II sekaligus meningkatkan kapasitas terminal di Bandara Internasional Kuala Namu, Medan. Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko, rencana itu masuk dalam pengembangan tahap II.

Nantinya, kata dia, panjang runway Bandara berkode KNO, yang akan dibangun ini sama dengan landasan yang ada sekarang, yakni berukuran runway 3.750 x 60 m sehingga dapat melayani penerbangan dengan pesawat berbadan lebar atau wide body.

Dikatakan Tri, saat ini terminal penumpang Kuala Namu memiliki dapat menampung 8 juta penumpang per tahun atau hampir 10 kali lipat dibandingkan dengan Bandara Polonia. Sejak beroperasi pada Juli 2013 hingga akhir tahun lalu telah melayani 8,05 juta penumpang.

“Bandara ini mulai dioperasikan dalam rangka soft operation pada 25 Juli 2013 untuk menggantikan Bandara Polonia, Medan. Sejak soft operation tahun lalu, kami terus melakukan evaluasi supaya saat diresmikan nanti operasional akan berjalan lancar,” kata Tri dalam rilisnya.

Dikatakan, rencananya, Bandara Kuala Bamu dipersiapkan sebagai hub bagi maskapai yang melayani penerbangan internasional terutama ke kota-kota di Asia dan Timur Tengah.

Tercatat beberapa maskapai asing sudah membuka penerbangan internasional dari Bandara Internasional Kuala Namu di antaranya adalah Mihin Lanka yang berbasis di Sri Lanka. “Beberapa maskapai asing lainnya juga akan membuka penerbangan dari dan ke bandara ini,” jelas Tri.

Selain itu, Kualanamu dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti integrated baggage handling screening system (IBHSS) yang merupakan teknologi penanganan bagasi otomatis untuk mempermudah penumpang maupun maskapai.

Diterapkannya IBHSS juga membuat bandara ini bisa mengimplementasikan sistem terbuka untuk pendaftaran penumpang atau check-in seperti halnya Bandara Internasional Changi di Singapura dan Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia.

“Bandara Internasional Kuala Namu adalah bandara pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas integrated baggage handling screening system dimana sistem tersebut sudah mencakup security screening, ” jelas Tri.


Sumber

Citilink Pilih Pekerjakan Pilot Lokal


TEMPO.CO, Jakarta - PT Citilink Indonesia berencana tak menggunakan jasa pilot asing. Dengan jumlah pilot 200 orang, Citilink memaksimalkan jasa pilot lokal. "Kami perusahaan nasional, harus mendorong perusahaan nasional," ujar Direktur Utama Citilink, Arif Wibowo, usai peluncuran payment point tiket Citilink di Indomaret Point Kemang, Jumat, 24 Januari 2014.

Arif mengatakan Citilink masih menggunakan jasa 38 pilot asing. Pilot-pilot asing tersebut direkrut pada masa transisi pengembangan Citilink. "Karena instruktur untuk pilot masih terbatas, padahal kebutuhan tinggi. Tapi sekarang sudah bisa terpenuhi dan secara bertahap pilot asing akan dikurangi," ujarnya.

Tahun ini Citilink membutuhkan 64 pilot baru. Sebab, perusahaan berencana menambah delapan unit pesawat jenis Airbus 320 untuk mendukung rencana penetrasi pasar yang lebih luas. "Satu set pesawat itu ada delapan pilot," ujarnya.

Citilink sudah memiliki 24 armada berjenis Airbus A320. Pesawat jenis ini dinilai lebih efisien dan cocok dengan segmen low-cost carrier. "Airbus A320 ini memiliki kapasitas 180 tempat duduk yang semuanya berkelas ekonomi," ujarnya.

Setiap tahun Citilink menargetkan ada sepuluh unit Airbus A320 baru yang didatangkan perusahaan. Pada 2017, Arif berharap perusahaan sudah memiliki minimal 70 unit Airbus A320 yang harganya mencapai US$ 40 juta per unit.


Sumber

Merpati Aviation Service Bakal Jadi Anak Usaha Merpati


Liputan6.com, Jakarta : Meski ditengah ancaman penutupan, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) akhirnya membentuk anak usaha baru di bidang penerbangan. Mengambil nama Merpati Aviation Services, anak usaha Merpati ini akan dikonsentrasikan untuk menjalin Kerjasama Operasional (KSO) dengan perusahaan lain.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengungkapkan kepastian beroperasinya anak usaha ini perusahaan diperoleh setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Merpati Nusantara dengan dua perusahaan KSO.

Dua perusahaan yang menyatakan telah berkomitmen dengan anak perusahaan baru Merpati tersebut adalah PT. Bentang Persada Gemilang dan PT Amagedon.

"Tadi malam Merpati tanda tangan MoU KSO dengan salah satu perusahaan Indonesia yang akan mengerjakan bersama anak perusahaannya, karena anak perusahaannya sudah terbentuk," ungkapnya saat ditemui usai melakukan Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Kantor Pusat Damri, Jakarta, Kamis (23/1/2014).

Rencananya PT Bentang Persada Gemilang akan menggarap operasional pesawat milik Merpati untuk rute penerbangan ke wilayah Indonesia bagian timur. Sementara PT Amagedon akan bertanggungjawab menangani operasional di wilayah barat.

"Jadi perusahaan tadi sekarang sedang menyusun perencanaan bagaimana menyediakan pesawat, modal kerja dan sistem konsep perbaikan sistem Merpati," tegas Dahlan.

Dengan terealisasinya anak usaha tersebut, Kementerian BUMN kembali mempercayakan Kapten Asep Eka Nugraha untuk melanjutkan jabatannya sebagai direktur utama setelah sebelumnya Dahlan sempat kecewa dan berpikir untuk mengganti seluruh jajaran direksi Merpati.

"Tapi intinya direksi sekarang kita percaya penuh, karena roadmap tadi dia jalankan meski agak terlambat," jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Perusahaan Merpati Nusantara Rismanto menegaskan anak perusahaan tersebut masih dalam tahapan penyelsaian administrasi hukum di Notaris.

"Nama perusahaannya sudah ada, dalam kesempatan pertama masih diselesaikan aspek hukumnya di notaris, dan itu akan segera diselesaikan," tegas Rismanto. (Yas/Shd)


Sumber