Latest Post

Kini penumpang pesawat dilarang bercanda soal bom

Selasa, 15 Desember 2015 | 15.12.15


Beberapa hari ini beredar pengumuman ditampilkan melalui spanduk, banner, dan layar kaca tentang larangan bercanda menyebut bawa bom, bagi penumpang pesawat di setiap bandara. Maklumat itu sudah beredar di beberapa bandara, termasuk di dua bandara di Indonesia, yaitu Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno-Hatta.

Informasi dihimpun, isi pengumuman itu menyatakan penumpang dilarang bercanda atau bergurau dengan mengaku membawa bom, selama berada di bandara atau saat di pesawat. Bagi mereka yang ketahuan dengan sengaja melakukan hal itu, akan ditindak serius.

"Perusahaan penerbangan berhak menolak untuk mengangkut siapapun yang bercanda mengenai hal tersebut, dan akan dilakukan tindakan penegakan hukum Tindak Pidana Penerbangan," demikian isi pengumuman itu.

Saat dikonfirmasi, Head of Secretary and Legal PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi membenarkan adanya pengumuman itu. Menurut Agus, hal itu diumumkan karena masih berkaitan dengan status bandara yang kuning dan banyaknya penumpang yang bercanda seperti itu beberapa waktu terakhir ini.

"Kami cukup banyak menerima laporan soal gurauan atau guyonan itu. Belum lama ini, hari Minggu (13/12/2015), ada kejadian penumpang Batik Air tujuan Makassar bercanda bawa bom. Penerbangan itu terpaksa dihentikan dulu untuk diperiksa. Tidak boleh ada candaan di dunia penerbangan," kata Agus, Selasa (15/12).

Menurut Agus, kewenangan menindak penumpang berguyon soal bom diserahkan sepenuhnya kepada pihak maskapai. Jika maskapai menilai candaan penumpang sudah sangat serius, pihak kepolisian dapat dilibatkan dan menindak tegas penumpang yang bercanda, terutama yang menyinggung soal bom.


Sumber

Garuda Indonesia bakal datangkan 23 pesawat baru di 2016


PT Garuda Indonesia berencana akan mendatangkan 23 pesawat pada 2016 untuk meningkatkan kapasitas penumpang yang diproyeksikan akan meningkat delapan persen serta digelarnya ASEAN Open Sky.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia, M Arif Wibowo mengatakan, penambahan 23 pesawat juga dipicu karena semakin kompetitifnya persaingan di antara maskapai.

"Untuk mengimbangi peningkatan penumpang itu kita akan lakukan penambahan kapasitas dengan penambahan 23 pesawat dari 187 pesawat menjadi 210 pesawat," kata Arif seperti dilansir Antara, Selasa (15/12).

Arif merinci 23 pesawat tersebut, di antaranya lima Airbus 330, satu Boeing-777, sembilan ATR 72-600 dan delapan Airbus 320. "Delapan Airbus 320 itu untuk Citilink Indonesia," katanya.

Pembelian pesawat tersebut merupakan salah satu pengalokasian biaya belanja modal tahun 2016 yang kebutuhannya sekitar USD 500 juta. "Untuk itu, kebutuhan 'capital expenditure' (belanja modal) itu menjadi 'backbone' (tulang punggung) kita untuk tumbuh," katanya.

Dari 23 pesawat tersebut, 15 di antaranya akan dioperasikan untuk penerbangan haji dan umrah. "Kita akan 'deploy' (mempergunakan) pesawat 'wide body' (berbadan lebar) Boeing-777 untuk tahun depan," katanya.

Menurut Arif, persaingan di pasar umrah dan haji juga semakin kompetitif seiring dengan banyaknya penerbangan asing yang melayani rute Makkah dan Madinah.

Untuk itu, dia meminta pemerintah untuk membatasi layanan penerbangan haji dan umrah kepada maskapai asing. "Kalau perlu dilarang karena kita di sini masih punya banyak maskapai nasional," katanya.




Sumber

Citilink Raih Penghargaan Indonesia Leading Low Cost Airline 2015 / 2016


Anak perusahaan Garuda Indonesia yang fokus di segmen penerbangan berbiaya rendah, Citilink Indonesia, mendapatkan penghargaan sebagai Indonesia Leading Low Cost Airline 2015/2016 dari Indonesia Travel and Tourism Foundation. Ini merupakan penghargaan kelima yang diterima oleh Citilink Indonesia selama lima kali berturut-turut.

Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. “Ini yang kelima kalinya Citilink mendapatkan penghargaan ITTA, yang menjadi wujud konsistensi Citilink memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya, sekaligus mendorong industri pariwisata dan penerbangan di tanah air,” kata dia.

Albert berharap kehadiran Citilink dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah. “Penghargaan ini pada akhirnya juga akan memacu Citilink agar terus meningkatkan layanan keunggulannya sebagai upaya dalam mempertahankan loyalitas masyarakat terutama pengguna transportasi udara,” ujar Albert.


Sumber

Garuda Indonesia Terima Sertifikat ISO untuk Delay Management


Maskapai flag carrier nasional Garuda Indonesia (Persero) Tbk menerima sertifikat standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 untuk Delay Management dari British Standard Institute Indonesia selaku Badan Sertifikasi Indonesia. Penyerahan dilakukan di Auditorium Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Selasa,(15/12)

Diterimanya sertifikat tersebut merupakan wujud komitmen Garuda Indonesia dalam meningkatkan kinerja dan menerapkan layanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa khususnya dalam prosedur penanganan keterlambatan penerbangan.

Sertifikat ISO 9001:2015 tersebut dikeluarkan sesuai dengan komitmen yang ditandatangani oleh Direktur Layanan Garuda Indonesia Nicodemus P. Lampe kepada Menteri Perhubungan RI pada tanggal 9 Juli 2015 lalu.

Hal itu merupakan upaya peningkatan layanan yang berkelanjutan khususnya dalam lingkup delay management di seluruh station domestik Garuda Indonesia.

Dalam rilisnya, Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengungkapkan, saat ini Garuda Indonesia merupakan maskapai domestik pertama yang mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015.

“Perolehan sertifikat ISO 9001:2015 ini tentu akan mendukung program peningkatan pelayanan yang kami lakukan secara berkelanjutan khususnya dalam penyediaan layanan yang sesuai dengan tuntutan para customers yang terus meningkat, dan sejalan pula dengan program pengembangan perusahaan ke depan dalam menjadi the most caring airline,” kata Arif.

Sementara itu, Direktur Layanan Garuda Indonesia Nicodemus P. Lampe mengatakan, delay management di setiap maskapai merupakan salah satu atribut utama dalam memenuhi kepuasan pelanggan, dan berpengaruh terhadap kredibilitas dan kepercayaan pelanggan.

“Sertifikasi ISO 9001:2015 ini merupakan acuan bagi Garuda Indonesia dalam menangani keterlambatan penerbangan sesuai dengan standar internasional. Dengan adanya sertifikasi ini, kami berharap di masa mendatang Garuda akan senantiasa dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada seluruh pengguna jasa dalam setiap situasi,” kata Nico.


Sumber

Sriwijaya Air akan Sediakan Extra Flight Rute Jakarta - Pontianak


Dalam rangka menghadapi musim liburan akhir tahun, maskapai penerbangan Sriwijaya Air berencana menyediakan penerbangan tambahan (extra flight) pada rute Jakarta-Pontianak-Jakarta untuk memenuhi permintaan penumpang. Pada hari-hari biasa, tingkat isian kursi penerbangan Sriwijaya Air sebesar 80 persen dari total kapasitas kursi yang disediakan, namun dalam beberapa hari terakhir tingkat isian kursi sudah mencapai 100 persen.

District Manager Sriwijaya Air Pontianak Yonahes mengatakan bahwa perusahaan sudah mengajukan izin penerbangan tambahan selama musim libur akhir tahun ke Kementerian Perhubungan. “Kita sedang mengurus izinnya, saya belum bisa memastikan tanggal pastinya. Nanti akan saya informasikan setelah izinnya keluar. Dua hari ini memang sudah terjadi peningkatan penumpang dari yang biasanya hanya 80 persen mencapai tingkat isian 100 persen,” ujarnya.

Saat ini Sriwijaya Air Group secara total melayani enam penerbangan dari/menuju Pontianak, dengan rincian Sriwijaya Air mengoperasikan empat penerbangan Jakarta-Pontianak-Jakarta, sedangkan sister company Sriwijaya Air, NAM Air, mengoperasikan satu penerbangan Yogyakarta-Pontianak-Yogyakarta dan satu penerbangan Jakarta-Pontianak-Jakarta.


Sumber