Latest Post
3.3.14
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia Airlines menjadi salah satu maskapai yang bakal mengambil alih rute yang ditinggalkan Merpati Nusantara Airlines. Catatan Kementerian Perhubungan menyebutkan Garuda sebagai salah satu calon "penerus" rute Merpati.
Namun ternyata hingga saat ini manajemen Garuda masih galau untuk mengambil keputusan, apakah akan mengambil rute tersebut atau tidak. Menurut juru bicara Garuda, Pujobroto, perseroan masih mengkaji kelayakan rute eks Merpati.
Selain hitung-hitungan bisnis, ternyata tidak semua bandara yang sebelumnya dilintasi Merpati mampu menampung pesawat Garuda. Maklum saja, selama ini Merpati banyak melayani rute perintis di daerah terpencil. "Rute yang kami ambil adalah rute yang bisa menampung pesawat Garuda," katanya kepada Tempo, Ahad, 2 Maret 2014.
Untuk diketahui, Merpati yang berhenti beroperasi pada Januari 2014 meninggalkan 19 rute tunggal. Rute tersebut menghubungkan Pulau Maluku, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara. Beberapa di antaranya Ambon-Labuha, Biak-Sorong, Bima-Makassar, Labuhan Bajo-Maumere, Makassar-Maumere, dan Makassar-Merauke.
Menurut Pujo, kebanyakan dari rute tersebut tidak cocok dengan pesawat milik Garuda. "Sebagian besar masih harus diarungi dengan pesawat baling-baling,” katanya.
Sumber
Ambil Rute Merpati, Garuda Galau
Senin, 03 Maret 2014 | 3.3.14
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia Airlines menjadi salah satu maskapai yang bakal mengambil alih rute yang ditinggalkan Merpati Nusantara Airlines. Catatan Kementerian Perhubungan menyebutkan Garuda sebagai salah satu calon "penerus" rute Merpati.
Namun ternyata hingga saat ini manajemen Garuda masih galau untuk mengambil keputusan, apakah akan mengambil rute tersebut atau tidak. Menurut juru bicara Garuda, Pujobroto, perseroan masih mengkaji kelayakan rute eks Merpati.
Selain hitung-hitungan bisnis, ternyata tidak semua bandara yang sebelumnya dilintasi Merpati mampu menampung pesawat Garuda. Maklum saja, selama ini Merpati banyak melayani rute perintis di daerah terpencil. "Rute yang kami ambil adalah rute yang bisa menampung pesawat Garuda," katanya kepada Tempo, Ahad, 2 Maret 2014.
Untuk diketahui, Merpati yang berhenti beroperasi pada Januari 2014 meninggalkan 19 rute tunggal. Rute tersebut menghubungkan Pulau Maluku, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara. Beberapa di antaranya Ambon-Labuha, Biak-Sorong, Bima-Makassar, Labuhan Bajo-Maumere, Makassar-Maumere, dan Makassar-Merauke.
Menurut Pujo, kebanyakan dari rute tersebut tidak cocok dengan pesawat milik Garuda. "Sebagian besar masih harus diarungi dengan pesawat baling-baling,” katanya.
Sumber
Labels:
Berita