Latest Post
4.12.12
Tips Backpakeran
Selasa, 04 Desember 2012 | 4.12.12
Hanya ada satu pertanyaan yang perlu dijawab kalau kamu pengen jalan-jalan: mau jalan-jalan pakai paket wisata, pesan sana sini dan direncanakan dulu atau pengen backpakeran. Kita di Utiket paling suka backpakeran karena rasanya seru sekali ketika perjalanan itu berakhir diatas kendaraan tumpangan kita yang berjalan ajut-ajutan terus kita diturunkan di sebuah desa yang benar-benar di negeri antah berantah dan kita tidak paham bahasanya sama sekali....
Kalau kata Paul Theroux: "Wisatawan tidak tahu dia kemarin dari mana, yang backpakeran tidak tahu kemana dia mau pergi". Dan itu hal yang penting: jangan merencanakan perjalananmu sampai benar-benar detil tapi putuskan rencanamu saat itu juga. Tidak tahu kamu mau kemana atau mau tidur dimana besok dalam sebuah perjalanan merupakan akhir rasa sebuah kebebasan yang benar-benar seru untuk dinikmati dan kalau kamu sependapat, hal semacam itu merupakan gaya hidup yang paling nyantai.
Apa yang perlu dibawa?
Hal yang pasti dan harus dibawa seperti passport, kartu atm internasional dan sikat gigi yang bisa sangat berguna. Menyembunyikan beberapa uang tunai ditempat tersembunyi di dalam tasmu bisa menjadi pilihan yang bagus untuk cadangan kalau misalnya kartu atm mu dicuri atau rusak. Di setiap negara ada Western Union kalau kamu mau minta dikirimi uang sama orang tuamu, jadi bekal uangmu yang seratus dollar atau yang setara dengannya bisa cukup untuk menembus kota besar dan membayar hotel beberapa malam sebelum orang tuamu kirim uang. Beberapa perlengkapan mandi wajib dibawa tentunya, pilih tas kecil yang bisa memuatnya dan pertimbangkan kalau kamu benar-benar membutuhkannya.
Tapi hal terpenting kalau mau jalan-jalan backpakeran adalah apa yang tidak usah dibawa: kamu tidak mau kan kalau harus jalan jauh cuma untuk mencari hotel di teriknya matahari yang menyengat di siang bolong dengan beban 25 kilo di punggung dan 10 kilo lainnya di dada mu. Jadi apa ya yang tidak usah dibawa?
Apa yang tidak perlu dibawa?
Barang-barang yang bisa kamu beli dimanapun tapi tidak sering dipakai adalah barang-barang yang biarkan saja tinggal di rumah. Payung bisa berguna, tapi kenapa bawa payung kalau kamu bisa beli dimana saja hanya dengan beberapa dolar? Hal terbaik adalah saat kamu sudah selesai pakai suatu barang dan kamu bisa memberikannya ke orang lain dan bisa berkawan. Sama seperti buku, bawa satu atau dua saja karena di setiap tujuan backpakeran kamu bisa barter buku di toko-toko atau dengan teman yang baru ketemu.
Kecuali kamu punya kondisi kesehatan tertentu, tidak usah bawa obat-obatan yang kamu bisa beli dimana saja disaat kamu membutuhkannya. Persediaan obat untuk mabuk perjalanan bisa kamu bawa siapa tahu perutmu tiba-tiba tidak bersahabat dan kamu sedang dalam bis...
Pakaian biasanya menjadi barang yang memenuhi tas dan pastikan kamu menyeleksi barang bawaanmu. Ingat, kamu bisa mencuci pakaian dimana saja baik itu kamu cuci sendiri ataupun dilaundrykan. Bawa beberapa pakaian dalam, kaos, sweater atau jaket untuk dipakai kalau pas naik bis yang AC nya super dingin, celana pendek dan celana panjang yang terbuat dari bahan yang ringan. Cobalah untuk mengkombinasikan: bawa celana pendek yang biasa kamu pakai tapi juga bisa dipakai sebagai celana renang. Sepasang sepatu untuk jalan-jalan juga penting tapi jangan menaruhnya di dalam tas melainkan pakai saja saat jalan-jalan dan cobalah bawa sandal di tasmu.
Satu tip bagus agar tasmu tetap kecil bentuknya (tapi bukan enteng) yaitu jangan lipat pakaianmu tapi cobalah untuk menggulung pakaianmu. Gulung yang kencang, taruh dalam kantong plastik dan tekan supaya tidak ada udara di dalam kantong plastik. Tapi hal ini tidak begitu praktis kalau kamu banyak aktivitas gerak kesana kemari.
Yang terakhir, barang elektronik canggih. Membawa handphone merupakan pilihan yang bagus. Di kebanyakan negara kamu bisa beli sim-card lokal secara mudah sehingga kamu tetap bisa berkomunikasi dengan murah. Kalau kamu mau bawa laptopmu yang beratnya 3 kilo itu, coba pikirkan lagi apa kamu mau melihat-lihat negara yang kamu kunjungi atau kamu mau menghabiskan waktumu untuk berinternetan. Dalam kata lain: bergunakah membawa barang berat kemanapun? Kalau kamu ingin menulis tentang perjalananmu dalam blogmu atau kamu ingin tetap mengerjakan pekerjaanmu selama perjalanan ada baiknya kalau kamu membawa netbook atau komputer tablet yang kecil dan ringan.
Semoga tips-tips tadi berguna dan selamat ber-backpakeran!
Labels:
Tips
2.12.12
5 Cara Menyiasati Koper Overweight
Minggu, 02 Desember 2012 | 2.12.12
1. Pindahkan barang ke ransel
Biasanya, kita traveling dengan koper atau carrier dan sebuah ransel yang dibawa masuk ke kabin. Yang ditimbang biasanya adalah koper atau carrier yang masuk ke bagasi.
Kurangilah beban koper dengan memindahkan sebagian barang ke ransel. Utamakan barang yang berat, namun ukurannya kecil, untuk masuk ke ransel yang Anda bawa ke kabin.
2. Buang barang yang tidak penting
Apa boleh buat, Anda terpaksa harus mengurangi beban dengan meninggalkan barang yang tidak penting. Buang saja brosur-brosur dan buku wisata yang tidak dibutuhkan, begitu pula dengan alat-alat mandi. Kalau ada baju yang dirasa sudah usang, jangan ragu membuangnya.
Makanan pun jika dirasa hanya memberatkan bisa Anda buang. Agar tidak mubazir, bisa saja benda-benda itu Anda berikan kepada kaum dhuafa di sekitar hotel tempat menginap, karyawan hotel yang Anda pikir membutuhkan, atau sesama traveler yang masih melanjutkan perjalanan.
3. Berbagi barang dengan teman
Untungnya kalau traveling berdua atau lebih adalah bisa berbagi beban barang bawaan. Koper Anda sudah overweight, tapi teman Anda masih punya sisa beban 1-2 kg. Hal itu amat membantu mengurangi beban bawaan.
Begitupun sebaliknya, Anda jangan ragu membantu teman yang kelebihan muatan koper. Saling membantu sudah menjadi kewajiban sesama traveler, bukan?
4. Pakai baju rangkap
Ini solusi yang sering dipakai para traveler yang kopernya overweight. Pakai baju rangkap terutama yang berbahan berat, misalnya kemeja jins. T Shirt bisa dipakai rangkap, pakai juga celana pendek sebelum memakai celana panjang.
Risikonya Anda menjadi lebih gerah, terutama saat traveling di negara tropis. Tapi, terkadang memang butuh pengorbanan untuk sesuatu hal.
5. Kirim barang dengan paket
Semua solusi sudah dicoba dan Anda masih kelebihan beban juga, mungkin saatnya mengirimkan barang dengan paket. Pilihlah barang-barang yang paling tidak berharga untuk dikirimkan dengan paket. Tujuannya untuk meminimalisir kerugian kalau paket tersebut hilang atau tidak sampai ke tujuan.
Barang-barang berharga, mahal dan penting tetap harus Anda bawa langsung saat pulang. Kemudian, pilihlah jasa pengiriman paket yang terpercaya. Jangan lupa tulis alamat Anda yang jelas. Untuk solusi terakhir ini, butuh biaya juga. Anda bisa memilih paket termurah untuk menghemat ongkos kirim.
Silakan kelima cara ini dicoba. Tapi, ada pengalaman penting yang berharga dari kejadian ini. Lain kali, pertimbangkan baik-baik sebelum kita kalap belanja di tempat liburan. Pastikan koper Anda tidak kelebihan berat muatan.
Sumber: detiktravel.
Biasanya, kita traveling dengan koper atau carrier dan sebuah ransel yang dibawa masuk ke kabin. Yang ditimbang biasanya adalah koper atau carrier yang masuk ke bagasi.
Kurangilah beban koper dengan memindahkan sebagian barang ke ransel. Utamakan barang yang berat, namun ukurannya kecil, untuk masuk ke ransel yang Anda bawa ke kabin.
2. Buang barang yang tidak penting
Apa boleh buat, Anda terpaksa harus mengurangi beban dengan meninggalkan barang yang tidak penting. Buang saja brosur-brosur dan buku wisata yang tidak dibutuhkan, begitu pula dengan alat-alat mandi. Kalau ada baju yang dirasa sudah usang, jangan ragu membuangnya.
Makanan pun jika dirasa hanya memberatkan bisa Anda buang. Agar tidak mubazir, bisa saja benda-benda itu Anda berikan kepada kaum dhuafa di sekitar hotel tempat menginap, karyawan hotel yang Anda pikir membutuhkan, atau sesama traveler yang masih melanjutkan perjalanan.
3. Berbagi barang dengan teman
Untungnya kalau traveling berdua atau lebih adalah bisa berbagi beban barang bawaan. Koper Anda sudah overweight, tapi teman Anda masih punya sisa beban 1-2 kg. Hal itu amat membantu mengurangi beban bawaan.
Begitupun sebaliknya, Anda jangan ragu membantu teman yang kelebihan muatan koper. Saling membantu sudah menjadi kewajiban sesama traveler, bukan?
4. Pakai baju rangkap
Ini solusi yang sering dipakai para traveler yang kopernya overweight. Pakai baju rangkap terutama yang berbahan berat, misalnya kemeja jins. T Shirt bisa dipakai rangkap, pakai juga celana pendek sebelum memakai celana panjang.
Risikonya Anda menjadi lebih gerah, terutama saat traveling di negara tropis. Tapi, terkadang memang butuh pengorbanan untuk sesuatu hal.
5. Kirim barang dengan paket
Semua solusi sudah dicoba dan Anda masih kelebihan beban juga, mungkin saatnya mengirimkan barang dengan paket. Pilihlah barang-barang yang paling tidak berharga untuk dikirimkan dengan paket. Tujuannya untuk meminimalisir kerugian kalau paket tersebut hilang atau tidak sampai ke tujuan.
Barang-barang berharga, mahal dan penting tetap harus Anda bawa langsung saat pulang. Kemudian, pilihlah jasa pengiriman paket yang terpercaya. Jangan lupa tulis alamat Anda yang jelas. Untuk solusi terakhir ini, butuh biaya juga. Anda bisa memilih paket termurah untuk menghemat ongkos kirim.
Silakan kelima cara ini dicoba. Tapi, ada pengalaman penting yang berharga dari kejadian ini. Lain kali, pertimbangkan baik-baik sebelum kita kalap belanja di tempat liburan. Pastikan koper Anda tidak kelebihan berat muatan.
Labels:
Tips