Latest Post
2.11.13
Sky Aviation Buka Penerbangan Lampung - Yogya
Sabtu, 02 November 2013 | 2.11.13
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Maskapai Sky Aviation membuka rute barunya untuk penerbangan Lampung-Yogyakarta. Jadwal penerbangan untuk rute baru yang dibuka oleh PT Sky Aviation
dari Lampung ke Yogyakarta kembali lagi ke Lampung adalah pada Senin,
Rabu dan Jumat dengan jam keberangkatan dari Lampung pukul 14.25 WIB dan
dari Yogyakarta pukul 16.10 WIB.
Direktur PT Sky Aviation
Alamsyah mengatakan, untuk harga tiket yang dijual mulai dari Rp
450.000 sampai dengan Rp 1.900.000. Sama seperti maskapai penerbangan
yang lainnya, penerapan tarif untuk low season berkisar antara Rp 400
ribu sampai Rp 600 ribu untuk kelas ekonomi dan pada peak season antara
Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta untuk kelas ekonomi.
"Biasa, sama
saja dengan yang lainnya. Kalau yang bisnisnya ya kisaran Rp 1.6 juta
sampai Rp 1.9 juta," kata dia. Alamsyah menambahkan, di pesawat, setiap
penumpang akan dimanjakan dengan jarak bangku yang lapang, bagasi atas
yang lebar, pelayanan crew cabin yang profesional serta penyajian
makanan dan minuman full service pada kelas bisnis dan medium service
pada kelas ekonomi.
PT Sky Aviation kembali melakukan gebrakan baru. Setelah sebelumnya membuka penerbangan rute Lampung-Batam, kini PT Sky Aviation
membuka rute baru dan pertama di Lampung, yaitu rute penerbangan
Lampung-Yogyakarta. Dengan menggunakan pesawat Sukhoi Super Jet 100,
penerbangan perdana dimulai pada Jumat (1/11/2013) pukul 13.15 WIB.
Labels:
Berita
2.11.13
Rute Denpasar-Semarang dan sebaliknya akan dioperasikan mulai 5 November, Batam-Bandar Lampung dan sebaliknya pada 6 November dan Makassar-Sorong-Manokwari-Jayapura dan sebaliknya akan dibuka pada 21 November.
Seluruh rute penerbangan ini akan dioperasikan dengan pesawat buatan Kanada, Bombardier CRJ1000 NextGen, yang berkapasitas 96 kursi, terdiri dari 12 kursi kelas bisnis dan 84 kursi kelas ekonomi.
Dengan pembukaan rute-rute baru ini semakin memperkuat jaringan rute domestik Garuda Indonesia dan meningkatkan konektivitas antar kota,baik kota besar maupun kota kecil yang ada di Indonesia.
Sumber
Garuda Buka Banyak Rute di Bulan November
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia kembali berekspansi di bulan November ini. Perusahaan plat merah tersebut setidaknya akan membuka tiga rute domestik baru, yaitu Denpasar-Semarang, Batam-Bandar Lampung dan Makassar-Sorong-Manokwari-Jayapura.
Ketiga rute penerbangan ini masing-masing akan dilayani Garuda Indonesia satu kali sehari.
Ketiga rute penerbangan ini masing-masing akan dilayani Garuda Indonesia satu kali sehari.
Rute Denpasar-Semarang dan sebaliknya akan dioperasikan mulai 5 November, Batam-Bandar Lampung dan sebaliknya pada 6 November dan Makassar-Sorong-Manokwari-Jayapura dan sebaliknya akan dibuka pada 21 November.
Seluruh rute penerbangan ini akan dioperasikan dengan pesawat buatan Kanada, Bombardier CRJ1000 NextGen, yang berkapasitas 96 kursi, terdiri dari 12 kursi kelas bisnis dan 84 kursi kelas ekonomi.
Dengan pembukaan rute-rute baru ini semakin memperkuat jaringan rute domestik Garuda Indonesia dan meningkatkan konektivitas antar kota,baik kota besar maupun kota kecil yang ada di Indonesia.
Sumber
Labels:
Berita
29.10.13
Cekcok di Bandara, Komisioner Ombudsman Kesal dengan Pelayanan Garuda
Selasa, 29 Oktober 2013 | 29.10.13
Pekanbaru, - Komisioner Ombudsman, Azlaini Agus membantah menampar staf Garuda Indonesia di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Dia mengaku memarahi petugas di bandara lantaran kesal karena ketidakpastian keberangkatan pesawat menuju Bandara Kuala Namu, Sumut.
Azlaini menjelaskan dirinya hendak menuju Medan dengan pesawat Garuda dari Pekanbaru. Dia menaiki pesawat Garuda GA 227 yang jam keberangkatannya pukul 07.45 WIB, Senin (28/10/2013).
"Kebetulan pagi tadi saya ada tugas ke Medan. Pada jam 07.30 WIB penumpang GA 277 diminta agar segera boarding/naik pesawat. Semua penumpang berdiri berjejer di gate 1 Keberangkatan Bandara SSK II Pekanbaru," kata Azlaini saat dihubungi detikcom.
Saat itu Azlaini yang berada di barisan belakang hendak keluar dari pintu 1. Tapi penumpang tidak diperbolehkan menuju ke tempat tunggu bus yang mengantar ke pesawat. "Tetapi disuruh petugas berdiri di depan luar gate 1," jelasnya
Mantan anggota DPR dari PAN ini langsung bertanya ke petugas megnenai alasan penumpang tidak diizinkan menaiki bus. Menurutnya si petugas mengatakan bus yang akan membawa penumpang belum berada di tempat tunggu.
"Kalau busnya belum stand by, mengapa penumpang disuruh boarding? dan kemudian disuruh berjejal berdiri? Petugas tidak bisa menjawab, hanya cengar-cengir saja," cerita dia.
Setelah 8 menit berdiri, penumpang kemudian diminta menuju bus yang disiapkan. Azlaini menyebut bus berhenti selama 20 menit. Petugas yang berada di dalam bus juga tidak memberi penjelasan mengapa penumpang tertahan lama di bus.
"Saya meminta kepada petugas agar manajernya datang ke gate manual untuk menjelaskan mengapa sampai 20 menit kita terlantar di situ, dan mengapa tidak langsung diantar ke pesawat, waktu itu sudah menunjukkan jam 08.03. Tetapi beberapa petugas perempuan ketika ditanya, juga tidak bisa memberikan informasi mengapa kami harus menunggu lama di situ, dan tidak langsung ke pesawat," kata Azlaini.
Karena petugas tak bisa menjawab, Azlaini marah dan membentak salah seorang petugas perempuan. Petugas itu menangis dan pergi. Setelah itu datang petugas lainnya yang semula bertugas pengurusan boarding di gate 1.
Azlaini mengatakan ada petugas lain yang juga datang memberitahukan penumpang tidak bisa menaiki pesawat sebab pilot menyatakan belum siap terbang. Ketidaksiapan ini karena pilot masih meminta konfirmasi dari Bandara Kuala Namu terkait cuaca.
"Di situ jelaslah bahwa para penumpang termasuk saya, diterlantarkan selama setengah jam, hanya karena tidak ada kordinasi yang layak antara petugas darat (yang mengrus boarding) dari Gapura Angkasa dengan awak pesawat (pilot)," paparnya.
"Kalau memang pilot masih menunggu konfirmasi dari Kuala Namu, dan belum ok untuk take off, seharusnya penumpang tidak disuruh boarding, biarkan saja penumpang duduk di ruang tunggu. Toh Garuda juga sering delay," kata Azlaini kecewa.
Labels:
Berita
28.10.13
Yogyakarta Bakal Punya Bandara Baru yang Dilengkapi Fasilitas Kereta
Senin, 28 Oktober 2013 | 28.10.13
Jakarta - PT Angkasa Pura I (AP I) sedang membangun
bandara baru di Yogyakarta, lokasinya di Kabupaten Kulon Progo. Bandara
baru ini bakal menggantikan Bandara Adisutjipto.
Biaya pembangunan bandara baru ini diperkirakan menelan investasi Rp 6 triliun. 'The New Yogyakarta Airport' ini akan dilengkapai fasilitas transportasi kereta bandara layaknya Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara.
"Kita mau membangun terminal baru di Yogja. Kita ingin membangun betul-betul city. Bukan semata city tapi airport city. Di mana si airport sebagai nucleus (inti). Kemudian infrastruktur di sekitarnya hidup karena ada intermoda transportasi. Ada kereta. Itu yang ingin kita capai," ucap Direktur Utama AP I Tommy Soetomo saat berbincang dengan detikFinance di Kantor Pusat AP I, Kemayoran Jakarta, dikutip Senin (28/10/2013).
Menurut Tommy, bandara baru ini rencananya bisa beroperasi 2016, saat ini masih dalam proses pembebasan lahan yang berjalan mulus. “Kita sekarang tinggal menunggu penerbitan izin lokasi dari Kemenhub (kementerian perhubungan,” jelasnya.
Bandara baru ini juga akan mendukung Provinsi Yogyakarta sebagai destinasi wisata dari turis domestik dan dunia.
“Nanti di Yogyakarta benar-benar komplek. Nanti ada tempat convention, property development, tempat pengembangan industri. Itu semua terintegrasi jadi nanti pusat hubungan lalu lintas orang dan barang itu adalah centrum-nya airport,” jelasnya.
Ia menuturkan untuk mengembangkan The New Yogyakarta Airport ini, AP I menggandeng mitra luar negeri. AP I mengajak GVK, yang merupakan perusahaan dan operator bandara asal India yang sukses mengelola Bandara Mumbai dan Bandara Bangalore.
“Kita sudah sejak lama tahun 2011 bekerjasama dengan GVK India," katanya.
Bandara Adisutjipto merupakan bandara komersial yang dimiliki oleh pihak militer. Bandara ini sudah sangat padat, misalnya data per tahun 2012, jumlah
volume penumpang domestik dan internasional mencapai 4.998.028 penumpang per tahun. Apalagi jadwal penerbangan komersial kerap terganggu karena ada aktivitas pesawat militer.
Menurut Tommy, pengembangan bandara yang dimiliki militer relatif sulit karena terkendala perizinan. “Lahan atau airport yang kita kelola itu kebanyakan milik TNI. Itu yang susah dikembangkan,” terangnya. (feb/hen)
Biaya pembangunan bandara baru ini diperkirakan menelan investasi Rp 6 triliun. 'The New Yogyakarta Airport' ini akan dilengkapai fasilitas transportasi kereta bandara layaknya Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara.
"Kita mau membangun terminal baru di Yogja. Kita ingin membangun betul-betul city. Bukan semata city tapi airport city. Di mana si airport sebagai nucleus (inti). Kemudian infrastruktur di sekitarnya hidup karena ada intermoda transportasi. Ada kereta. Itu yang ingin kita capai," ucap Direktur Utama AP I Tommy Soetomo saat berbincang dengan detikFinance di Kantor Pusat AP I, Kemayoran Jakarta, dikutip Senin (28/10/2013).
Menurut Tommy, bandara baru ini rencananya bisa beroperasi 2016, saat ini masih dalam proses pembebasan lahan yang berjalan mulus. “Kita sekarang tinggal menunggu penerbitan izin lokasi dari Kemenhub (kementerian perhubungan,” jelasnya.
Bandara baru ini juga akan mendukung Provinsi Yogyakarta sebagai destinasi wisata dari turis domestik dan dunia.
“Nanti di Yogyakarta benar-benar komplek. Nanti ada tempat convention, property development, tempat pengembangan industri. Itu semua terintegrasi jadi nanti pusat hubungan lalu lintas orang dan barang itu adalah centrum-nya airport,” jelasnya.
Ia menuturkan untuk mengembangkan The New Yogyakarta Airport ini, AP I menggandeng mitra luar negeri. AP I mengajak GVK, yang merupakan perusahaan dan operator bandara asal India yang sukses mengelola Bandara Mumbai dan Bandara Bangalore.
“Kita sudah sejak lama tahun 2011 bekerjasama dengan GVK India," katanya.
Bandara Adisutjipto merupakan bandara komersial yang dimiliki oleh pihak militer. Bandara ini sudah sangat padat, misalnya data per tahun 2012, jumlah
volume penumpang domestik dan internasional mencapai 4.998.028 penumpang per tahun. Apalagi jadwal penerbangan komersial kerap terganggu karena ada aktivitas pesawat militer.
Menurut Tommy, pengembangan bandara yang dimiliki militer relatif sulit karena terkendala perizinan. “Lahan atau airport yang kita kelola itu kebanyakan milik TNI. Itu yang susah dikembangkan,” terangnya. (feb/hen)
Labels:
Berita