Latest Post
30.12.14
Garuda akan Kurangi Kursi Kelas Bisnis di Pesawat Boeing 737-800
Selasa, 30 Desember 2014 | 30.12.14
Garuda Indonesia berencana mengurangi kursi kelas bisnis di pesawat Boeing 737-800 yang kebanyakan digunakan untuk melayani rute penerbangan domestik dan regional. Saat ini kursi kelas bisnis di pesawat itu ada 12 kursi, nantinya akan dikurangi menjadi delapan kursi saja.
“Kita rekonfigurasi kompartemen. Kita punya economy class. Tetap kita disiplin dengan status 5-star airlines. Kita adjust kursi kelas bisnis dari 12 kursi menjadi delapan kursi,” ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo di Garuda City Center, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (29/12/2014).
Arif mengatakan, dengan mengurangi kursi kelas bisnis, perusahaan bisa menambah kapasitas kursi di kelas ekonomi antara 15-20 persen. “Itu mampu menurunkan cost per seat. Garuda akhirnya punya daya saing dengan maskapai lain,” paparnya.
Menurut Arif, berdasarkan data selama tiga tahun terakhir ini tingkat keterisian kursi kelas bisnis Garuda Indonesia tergolong rendah, antara 40-50 persen. Dia memprediksi angka ini akan kembali turun setelah pemerintah melarang pejabat dan petinggi BUMN menggunakan layanan kelas bisnis saat perjalanan dinas. “Kita analisa tingkat isian bisnis 40-50 persen selama tiga tahun terakhir. Kebetulan himbauan pemerintah tentang larangan naik kelas bisnis, isian akan drop ke 30 persen,” kata Arif.
Arif menjabarkan, pada tahap awal akan ada 24 pesawat Boeing 737-800 yang akan dikonfigurasi ulang kapasitas tempat duduknya. Itu akan dilakukan sepanjang tahun 2015. “Itu dilakukan pada tahap awal untuk 24 pesawat. Itu pesawat Boeing 737-800. Dilakukan sejalan dengan jadwal maintenance,” tutupnya.
Sumber
“Kita rekonfigurasi kompartemen. Kita punya economy class. Tetap kita disiplin dengan status 5-star airlines. Kita adjust kursi kelas bisnis dari 12 kursi menjadi delapan kursi,” ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo di Garuda City Center, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (29/12/2014).
Arif mengatakan, dengan mengurangi kursi kelas bisnis, perusahaan bisa menambah kapasitas kursi di kelas ekonomi antara 15-20 persen. “Itu mampu menurunkan cost per seat. Garuda akhirnya punya daya saing dengan maskapai lain,” paparnya.
Menurut Arif, berdasarkan data selama tiga tahun terakhir ini tingkat keterisian kursi kelas bisnis Garuda Indonesia tergolong rendah, antara 40-50 persen. Dia memprediksi angka ini akan kembali turun setelah pemerintah melarang pejabat dan petinggi BUMN menggunakan layanan kelas bisnis saat perjalanan dinas. “Kita analisa tingkat isian bisnis 40-50 persen selama tiga tahun terakhir. Kebetulan himbauan pemerintah tentang larangan naik kelas bisnis, isian akan drop ke 30 persen,” kata Arif.
Arif menjabarkan, pada tahap awal akan ada 24 pesawat Boeing 737-800 yang akan dikonfigurasi ulang kapasitas tempat duduknya. Itu akan dilakukan sepanjang tahun 2015. “Itu dilakukan pada tahap awal untuk 24 pesawat. Itu pesawat Boeing 737-800. Dilakukan sejalan dengan jadwal maintenance,” tutupnya.
Sumber
Labels:
Berita
30.12.14
Agar lebih efektif, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut, pencarian hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501 akan dibagi dalam beberapa sektor.
“Pencarian dilakukan selain dari Basarnas, TNI dan semua elemen masyarakat, ditambah bantuan dari Malaysia dan Singapura. Pada prmcarian hari kedua ini, dibagi dalam beberapa sektor,” kata Jusuf Kalla
JK mengatakan bahwa proses pencarian pesawat Air Asia A320-200 yang hilang kontak dalam penerbangan dari tak berbatas waktu. Pemerintah Indonesia berusaha keras menemukan lokasi, badan pesawat, dan penumpang pesawat nahas itu.
Menurut JK sebanyak 15 pesawat terbang dan 30 kapal dikerahkan ke lokasi di mana pesawat terbang berpenumpang 155 orang itu hilang kontak dan tak jelas nasibnya. “Belum ada penemuan sama sekali,” kata JK.
Menurutnya, memang bukan perkara mudah untuk mencari pesawat hilang di perairan atau laut dibandingkan hilang di wilayah daratan. Apalagi, sekarang ini cuaca buruk, seringkali mendung, hujan, angin, dan lainnya. “Kita tak putus asa, sehingga waktu pencariannya tak ada batas waktu,” katanya.
JK menyebut, sampai Senin petang, belum ada penemuan material, infrastruktur, barang aksesoris, dan lainnya yang mengindikasikan jatuhnya pesawat terbang. “Penemuan belum ada sama sekali,” tambah JK.
Sumber
Agar Efektif, Pencarian AirAsia Dibagi ke Beberapa Sektor
Agar lebih efektif, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut, pencarian hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501 akan dibagi dalam beberapa sektor.
“Pencarian dilakukan selain dari Basarnas, TNI dan semua elemen masyarakat, ditambah bantuan dari Malaysia dan Singapura. Pada prmcarian hari kedua ini, dibagi dalam beberapa sektor,” kata Jusuf Kalla
JK mengatakan bahwa proses pencarian pesawat Air Asia A320-200 yang hilang kontak dalam penerbangan dari tak berbatas waktu. Pemerintah Indonesia berusaha keras menemukan lokasi, badan pesawat, dan penumpang pesawat nahas itu.
Menurut JK sebanyak 15 pesawat terbang dan 30 kapal dikerahkan ke lokasi di mana pesawat terbang berpenumpang 155 orang itu hilang kontak dan tak jelas nasibnya. “Belum ada penemuan sama sekali,” kata JK.
Menurutnya, memang bukan perkara mudah untuk mencari pesawat hilang di perairan atau laut dibandingkan hilang di wilayah daratan. Apalagi, sekarang ini cuaca buruk, seringkali mendung, hujan, angin, dan lainnya. “Kita tak putus asa, sehingga waktu pencariannya tak ada batas waktu,” katanya.
JK menyebut, sampai Senin petang, belum ada penemuan material, infrastruktur, barang aksesoris, dan lainnya yang mengindikasikan jatuhnya pesawat terbang. “Penemuan belum ada sama sekali,” tambah JK.
Sumber
Labels:
Berita