Tahukah Anda bahwa letak tempat duduk di pesawat ternyata bisa mempengaruhi kenyamanan perjalanan Anda? Yup, permasalahannya bukan tentang kelas ekonomi atau bisnis. Untuk mendapatkan tempat duduk ...

Read more »

Selama beberapa tahun terakhir, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menjalin kerja sama sponsorship dengan tim sepakbola asal Inggris, Liverpool. Langkah itu dilakukan dalam rangka menin ...

Read more »

Kemarin, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar marah dengan kinerja maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Kemarahannya ini buntut dari keterlambatan pesawat Ja ...

Read more »

PT Garuda Indonesia Tbk memutuskan tak memperpanjang kontrak kerja sama dengan Liverpool. Sedianya, kontrak Garuda dengan klub Liga Primer Inggris tersebut bakal berakhir tahun ini. "Kami tidak la ...

Read more »

Sebelas penerbangan masing-masing empat dari Citilink dan tujuh Lion Air di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Kamis dibatalkan karena sepi penumpang."Empat penerbangan Citilin ...

Read more »

Direktur Utama PT Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan Garuda Indonesia memindahkan rute penerbangan Boeing 777-300ER Jakarta - London. Alasannya, pacu landasan Bandara Soekarno-Hatta belum l ...

Read more »

Susi Air ditetapkan sebagai maskapai penerbangan dengan keterlambatan tertinggi kedua sepanjang paruh akhir 2015. Di atas Trigana Air dan di bawah Travel Express. Itu didasarkan pada hasil evaluasi ...

Read more »

Faktor nonteknis yang terkait manajerial maskapai dinilai menjadi penyebab terbesar keterlambatan penerbangan di Tanah Air. Di antaranya, keterlambatan kru pesawat, katering, menunggu penumpang che ...

Read more »
Latest Post

Indonesia AirAsia Dapatkan Suntikan Modal Rp 4,2 Triliun

Selasa, 13 Oktober 2015 | 13.10.15


Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia rupanya mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 4,2 triliun dari pemegang saham agar keluar dari ekuitas negatif dan bebas dari ancaman pembekuan izin operasi oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengatakan bahwa setelah mendapatkan suntikan dana yang sangat besar itu, kini ekuitas Indonesia AirAsia sudah positif. Meskipun demikian, Suprasetyo tidak menyebutkan dari mana dana itu diperoleh.

“Indonesia AirAsia ekuitasnya sudah positif Rp 4,2 triliun. Penambahan modalnya dari dalam negeri dan luar negeri, komposisinya 51 persen dan 49 persen,” kata Suprasetyo.

Sebelumnya Suprasetyo mengatakan bahwa Indonesia AirAsia akanmelakukan merger dengan saudaranya, Indonesia AirAsia X, agar keluar dari ancaman pembekuan izin operasi. Setelah mendapatkan suntikan dana dan ekuitas sudah positif, kedua maskapai penerbangan itu dinyatakan batal melakukan merger.


Sumber

Ini Alasan Maskapai Nasional Banyak Gunakan Pilot Asing


Pertumbuhan frekuensi penerbangan setiap tahunnya membuat beberapa maskapai di dalam negeri harus meningkatkan investasinya terutama dalam pengadaan pesawat.

Namun sayangnya, pertumbuhan jumlah pesawat yang dimiliki oleh maskapai tersebut tidak dibarengi dengan penggunaan pilot dalam negeri. Sampai saat ini masih banyak pilot, terutama maskapai swasta yang memilih menggunakan jasa pilot berkewarganegaan asing. Mengapa?

Wahyu Satrio Utomo, Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan menjelaskan, salah satu alasan maskapai menggunakan jasa pilot asing adalah pilot asing tersebut menomer duakan gaji.

"Kenapa Lion, Susi Air, itu pakai pilot-pilot asing‎ karena bayarannya murah, mungkin kalau tidak dibayar juga mau, karena jam terbang yang paling utama mereka incar," kata dia saat diskusi dengan wartawan di Hotel Millenium, Jakarta, Senin (12/10/2015).

Namun demikian, dikatakan Satrio dirinya menyadari belum sepenuhnya seluruh sekolah penerbangan dalam negeri dapat mengimbangi kebutuhan penerbang di Indonesia, mulai dari pilot dan crew dalam satu pesawat.

Dijelaskan Satrio, saat ini setiap tahunnya ada setidaknya 77 pesawat baru di Indonesia untuk memenuhi peningkatan jumlah kebutuhan dengan total kebutuhan penrbang mencapai 770 orang. Namun belum semua kebutuhan itu mampu diserap oleh para lulusan penerbang di Indonesia.

Untuk itu meski dengan anggaran yang cukup terbatas dirinya akan meningkatkan kapasitas lulusan-lulusan penerbang di Indonesia mulai dari membangun sekolah baru hingga penambahan fasilitas.

‎"Ke depan kita dapat tambahan 51 armada baru berupa 1 helikopter, 5 pesawat multi engine dan 45 pesawat single engine,‎" tegasnya. (Yas/Gdn)



Sumber
1234567 Next

Berita