Latest Post

Tips Menginap di Bandar Udara

Jumat, 10 Januari 2014 | 10.1.14


Dalam suasana peak season (musim puncak) seperti arus mudik dan arus balik Lebaran tempo hari, setiap calon penumpang harus pandai mengatur waktu agar tidak terlambat tiba di airport.

Seiring jadwal penerbangan yang semakin padat, ada maskapai dengan flight schedule berangkat di pagi buta atau mendarat lewat tengah malam. Pergerakan pesawat yang tidak ideal membuat sebagian orang memutuskan menginap di terminal.

Apakah Anda mengalami hal serupa? Agar perjalanan semakin menye­nangkan, simak kiat-kiat berikut ini:

Datang Lebih Awal
Jika penerbangan Anda diberangkatkan pada esok harinya, upayakan datang lebih awal, jangan terlalu malam. Hal ini guna menghindari be­rebut tempat istirahat dengan calon pe­numpang lainnya yang harus terbang pagi buta seperti Anda.

Pilih Tempat yang Nyaman
Carilah tempat yang menurut Anda merasa nyaman dan aman untuk istirahat. Tempat yang biasa digunakan adalah prayer room (ruang ibadah). Lantai di mushala biasanya juga dilapisi karpet sehingga cocok untuk beristirahat. Tetapi tidak semua mushala di bandar udara bisa dijadikan tempat bermalam.

Sofa
Beberapa bandar udara sudah menyediakan kursi khusus untuk tidur (sofa), seperti di terminal keberangkatan T3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Sofa tersebut dirancang khusus bagi pelancong yang bermalam di airport, Anda dapat menjadikan untuk me­rebahkan diri. Pilihlah lokasi yang tidak dekat dengan akses umum (lalu lalang orang).

Setel Alarm
Pasang alarm beberapa jam sebelum keberangkatan Anda. Cara ini guna mengingatkan saat Anda tertidur nyenyak. Saat Anda terbangun, masih ada jeda waktu untuk membersihkan diri, merapikan kembali (cek) barang bawaan.

Keperluan Pribadi
Selalu bawa perlengkapan pribadi seperti sisir, sikat gigi, pencuci muka, handuk kecil, pewangi dan perlengkap­an lainnya di dalam tas yang mudah untuk diambil. Keperluan ini, dapat Anda gunakan setelah terbangun atau pada esok harinya.

Bahan Bacaan dan Alat Hiburan
Untuk menghindari rasa bosan, bawalah bacaan seperti komik, majalah, koran dan sebagainya sesuai dengan kesukaan Anda. Selain itu, jangan lupa membawa peralatan hiburan lainnya, seperti alat pemutar musik, game dan sejenisnya.
Pastikan alat-alat tersebut sudah terisi baterai, sehingga dapat digunakan sambil menunggu waktu keberangkat­an Anda.

Menggunakan Jaket
Guna melindungi tubuh dari suhu di malam hari, pakailah jaket yang tebal. Selain jaket, Anda dapat membawa selimut sedang.

Waspada
Tetap selalu berhati-hati selama berada di lingkungan bandar udara. Jangan mudah terpengaruh terhadap orang-orang yang menawarkan jasa tanpa kepastian yang jelas.
Pastikan Anda menyimpan benda-benda penting dan berharga di tempat aman.

Penitipan Barang
Agar lebih aman, barang bawaan Anda dapat dititipkan di tempat pe­nitipan barang, sehingga saat berada di tempat istirahat Anda tidak repot dengan koper/tas. Selain itu, tidak memenuhi ruang istirahat. (Danang)


Sumber

Perdana dari Halim Perdanakusuma


Citilink hari ini (10/1) mengumumkan dimulainya penerbangan dari Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Pengalihan sejumlah penerbangan ke Bandar Udara internasional Halim Perdanakusuma (HLP) untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng (CGK).

Rute yang diterbangi Citilink, yaitu:
1. Jakarta-Yogyakarta: 3 kali sehari pp
2. Jakarta-Semarang: 2 kali sehari pp
3. Jakarta-Malang: 1 kali sehari pp
4. Jakarta-Palembang: 2 kali sehari pp

Arif Wibowo, CEO Citilink Indonesia mengungkapkan bahwa kami terus memberikan pelayanan terbaik khususnya dari Jakarta menuju keempat kota tersebut.

Penerbangan di Halim Perdanakusuma pertama mendarat dari Bandar Udara Internasional Adisutjipto pukul 07.00. Kemudian akan dilanjutkan perdana menuju Bandar Udara Abdulrahman Saleh, Malang,

Dalam pengoperasian penerbangan, Citilink menggunakan armada Airbus A320.


Sumber

Nomor CALL CENTER Maskapai


● Lion Air : 0804 1 77 88 99 atau 021 6379 8000 

● Sriwijaya : 0804 1 777 777 atau 021 292 79 777 

● Merpati : 0804 1 621 621 atau 022 8888 7777 

● Citilink : 0804 1 08 08 08 

● Garuda Indonesia : 0804 1 807 807 atau 021 2351 9999 

● TigerAir Mandala : 021 2939 6688 

● Air asia : 021 2927 0999 

● Express Air : 0274 500890 

● Transnusa : 0380 822 555 (Kupang) atau 031 5047 555 (Surabaya) 

● Kalstar : 021 2934 3456 

● Trigana : 021 3483 3942 

● Sky Aviation : 021 8087 8743 

Rute Citilink di Bandara Halim Perdana Kusuma (HLP)



Efektif per tanggal 10 Januari 2014, beberapa penerbangan Citilink
akan dialihkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma (HLP)
Berikut rutenya :

Jakarta – Palembang (ETD 16:45 – ETA 17:50)
Jakarta – Palembang (ETD 18:20 - ETA 19:25)


Palembang – Jakarta (ETD 08:20 – ETA 09:25)
Palembang – Jakarta (ETD 18:20 – ETA 19:25)


Jakarta – Semarang (ETD 09:55 – ETA 11:10)
Jakarta – Semarang (ETD 14:50 – ETA 16:05) 


Semarang – Jakarta (ETD 11:35 – ETA 12:50)
Semarang – Jakarta (ETD 16:35 – ETA 17:50)


Jakarta – Yogyakarta (ETD 11:20 – ETA 12:35)
Jakarta – Yogyakarta (ETD 13:20 – ETA 14:35)
Jakarta – Yogyakarta (ETD 19:50 – ETA 20:55) 


Yogyakarta – Jakarta (ETD 05:55 – ETA 07:00)
Yogyakarta – Jakarta (ETD 13:05 – ETA 14:20)
Yogyakarta – Jakarta (ETD 15:05 – ETA 16:20)


Jakarta – Malang (ETD 07:30 – ETA 08:55) 


Malang – Jakarta (ETD 09:25 – ETA 10:50)


Efektif pembelian tiket Citilink per 01 Jan 2014 untuk penerbangan
mulai 01 Februari 2014 harga tiket Citilink sudah termasuk AIRPORT TAX


Ini Tujuh Rute yang Dioperasikan dari Bandara Halim Perdanakusuma

Kamis, 09 Januari 2014 | 9.1.14


Besok, Jumat (10/1/2014), rencananya Bandara Halim Perdanakusuma akan resmi beroperasi sebagai bandara untuk penerbangan reguler. Citilink merupakan maskapai penerbangan yang pertama beroperasi, disusul oleh Garuda Indonesia pada Februari, dan Indonesia AirAsia pada Maret 2014.

Berdasarkan rencana yang sudah disampaikan kepada Kementerian Perhubungan, ketiga maskapai ini akan melayani tujuh rute penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma dengan tujuan Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Pontianak.

Menurut Kepala Bagian Hukum dan Humas Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Israful Hayat, Citilink akan melayani empat rute penerbangan, yaitu Halim-Palembang, Halim-Semarang, Halim-Yogyakarta, dan Halim-Malang. Rute-rute ini akan dioperasikan dengan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi.

Sementara itu, Garuda Indonesia akan melayani penerbangan Halim-Palembang, Halim-Semarang, Halim-Yogyakarta, Halim-Surabaya, dan Halim-Pontianak dengan mengandalkan pesawat Boeing 737-800 berkapasitas 156 kursi. Sedangkan Indonesia AirAsia akan mengoperasikan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi untuk melayani rute Halim-Medan, Halim-Yogyakarta, dan Halim-Surabaya.

Sumber

Citilink Akan Terbang 16 Kali Sehari dari Bandara Halim Perdanakusuma


Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, akan mulai digunakan sebagai bandara untuk penerbangan komersial berjadwal dengan pesawat lebih dari 100 kursi mulai 10 Januari 2014, besok. Citilink menjadi maskapai penerbangan pertama yang akan beroperasi di bandara tersebut.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, Citilink mendapatkan jatah untuk melayani 16 penerbangan sehari yang terbagi dalam empat rute penerbangan, yakni Halim-Palembang, Halim-Yogyakarta, Halim-Malang, dan Halim-Semarang. “Kami ucapkan terima kasih kepada maskapai dan juga TNI Angkatan Udara atas dukungannya untuk pemindahan bandara ini,” ujar Mangindaan.

Selain Citilink, maskapai penerbangan lain yang akan beroperasi di Halim adalah Garuda Indonesia dan Indonesia AirAsia. Masing-masing maskapai itu akan beroperasi secara bertahap pada Februari dan Maret 2014. Sementara itu, maskapai penerbangan lain seperti Lion Air juga sedang mempertimbangkan untuk beroperasi di bandara ini.

Secara total, Bandara Halim Perdanakusuma bisa menampung 126 penerbangan dalam sehari atau sekitar 10-11 persen dari kapasitas Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Namun, jika dioperasikan hingga pukul 21.00 WIB, bandara ini hanya mampu menampung 29 penerbangan saja. Mangindaan berharap kapasitas ini bisa bertambah sehingga bisa benar-benar membantu kemacetan di Bandara Soekarno-Hatta. “Saya harap ini bisa membuat Bandara Soekarno-Hatta semakin longgar dan delay bisa berkurang,” ucapnya.


Sumber

Per 12 Januari, 82 Penerbangan dari Soekarno-Hatta Dialihkan ke Halim Perdanakusuma

Senin, 06 Januari 2014 | 6.1.14


Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan mengatakan, per 12 Januari 2014 sebanyak 82 penerbangan akan mulai dialihkan dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, ke Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur.

Menurut Menhub, ditargetkan 12 Januari mendatang sudah dapat dimulai dan kesiapan bandara tersebut untuk melayani penerbangan berjadwal segera ditinjau pihaknya. “Insyaallah, tanggal 5 sudah selesai semua persiapan-persiapan, kami akan cek,” katanya seperti dilansir Bisnis.com.

Menurutnya, pengalihan penerbangan merupakan solusi sementara untuk mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta. Selama ini Bandara Halim digunakan oleh penerbangan pesawat caarter tidak berjadwal dan sejumlah penerbangan untuk kepentingan militer.

Sebelumnya, dDrektur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti mengatakan kesiapan Halim telah mecapai 80 persen. “Ada rencana kami akan mengecek seluruh stakeholder, bandara, dan pihak airline,” katanya.

Menurutnya, waktu dimulainya pelimpahan beberapa penerbangan domestik ini masih bisa berubah, menyesuaikan kesiapan pelayanan untuk penumpang maupun keselamatan penerbangan. Untuk maskapai, lanjutnya, tidak harus semuanya mulai pengalihan penerbangan pada hari yang sama, namun sesuai dengan kesiapan operasional masing-masing.

“Adapun untuk mengantisipasi tingkat kemacetan transportasi menuju dan dari Halim yang diprediksi meningkat, kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,”.

Selain itu, penggunaan Halim untuk penerbangan berjadwal ini juga berisiko terjadinya delay atau penundaan karena adanya penerbangan VIP/VVIP. “Kemungkinan-kemungkinan terjadi delay itu ada. Jadi itu harus disadari oleh masyarakat maupun para airline,” katanya.


Sumber

Listrik Bandara Ngurah Rai Padam, Penerbangan Garuda dari Denpasar Tertunda


Akibat padamnya listrik di bandara Ngurah Rai, Bali, sejumlah penerbangan Garuda Indonesia dari Denpasar menuju berbagai tujuan baik di dalam maupun ke luar negeri mengalami keterlambatan, Minggu (5/1) kemarin antara pukul 08.00 hingga pukul 15.30.

Vice Presiden Komunikasi Perusahaan Garuda Indonesia Pujobroto menyebut, akibat padamnya listrik, para penumpang yang akan berangkat (masuk ke dalam bandara) harus menjalani proses pemeriksaan barang secara manual. Di mana setiap penumpang diminta untuk membuka isi tas/bagasinya), sehingga menyebabkan terlambat tiba di konter check-in Garuda.

“Padamnya listrik tersebut juga mengakibatkan sistem check-in Garuda tidak berfungsi, sehingga proses check-in penumpang juga harus dilakukan secara manual yang memakan waktu lebih lama,” katanya dalam keterangan persnya.

Minggu (5/1) kemarin merupakan puncak arus balik setelah liburan akhir tahun, dan penerbangan Garuda dari Denpasar ke Jakart. Khusus kemarin, seluruh penerbangan dari Denpasar ke Jakarta (sebanyak enambelas penerbangan) dilayani dengan pesawat wide body, yakni A330 dan B747-400 yang berkapasitas lebih dari 300 dan 400 penumpang.

Akibat proses/penyiapan keberangkatan pesawat yang harus dilakukan secara manual tersebut, menyebabkan keterlambatan, sementara jumlah penumpang meningkat signifikan.


Sumber