Latest Post
30.11.13
Penumpang Kecewa Wings Air Tujuan Nias-Medan Ditunda Tanpa Alasan
Sabtu, 30 November 2013 | 30.11.13
Jakarta - Pesawat Wings Air IW 1263 tujuan Nias-Medan
mengalami penundaan penerbangan. Tidak ada informasi yang jelas mengapa
jadwal penerbangan tersebut ditunda.
"Petugas Wings Air tidak memberikan kepastian keberangkatan, para penumpang kecewa," ujar salah satu penumpang Tumpal Simanjuntak kepada detikcom, Sabtu (30/11/2013).
Tumpal mengatakan seharusnya pesawat tersebut dijadwalkan terbang pukul 06.45 WIB. Namun 2 jam berlalu belum ada tanda-tanda pesawat akan berangkat.
"Kemudian, petugas Wings Air yang mengaku bernama Richard (tanpa label nama) sebagai pihak yang bertanggung jawab di bandara Binaka tidak memberikan penjelasan yang jelas dan tidak dapat memastikan penumpang," tuturnya.
Tumpal dan empat rekannya sudah membeli tiket maskapai lain dari Medan menuju Jakarta pada pukul 14.00 WIB. Namun jika keberangkatan dari Nias tak kunjung terbang, maka tiket yang sudah dibelinya itu akan hamus sia-sia.
Tumpal juga mengaku dirinya tidak mendapat kompensasi apapun dari pihak maskapai. Dia justru hanya mendapat tiket penerbangan berikutnya namun nomornya yang tertera di tiket berbeda.
"Kompensasi tidak ada sama sekali. Kita tanyakan juga, mereka bilang cuma disuruh tunggu, tidak ada pemberitahuan yang kita terima," ungkapnya
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan pihak Wings air.
Sumber
"Petugas Wings Air tidak memberikan kepastian keberangkatan, para penumpang kecewa," ujar salah satu penumpang Tumpal Simanjuntak kepada detikcom, Sabtu (30/11/2013).
Tumpal mengatakan seharusnya pesawat tersebut dijadwalkan terbang pukul 06.45 WIB. Namun 2 jam berlalu belum ada tanda-tanda pesawat akan berangkat.
"Kemudian, petugas Wings Air yang mengaku bernama Richard (tanpa label nama) sebagai pihak yang bertanggung jawab di bandara Binaka tidak memberikan penjelasan yang jelas dan tidak dapat memastikan penumpang," tuturnya.
Tumpal dan empat rekannya sudah membeli tiket maskapai lain dari Medan menuju Jakarta pada pukul 14.00 WIB. Namun jika keberangkatan dari Nias tak kunjung terbang, maka tiket yang sudah dibelinya itu akan hamus sia-sia.
Tumpal juga mengaku dirinya tidak mendapat kompensasi apapun dari pihak maskapai. Dia justru hanya mendapat tiket penerbangan berikutnya namun nomornya yang tertera di tiket berbeda.
"Kompensasi tidak ada sama sekali. Kita tanyakan juga, mereka bilang cuma disuruh tunggu, tidak ada pemberitahuan yang kita terima," ungkapnya
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan pihak Wings air.
Sumber
Labels:
Berita
29.11.13
Xpress Air layani rute Padang - Bandung
Jumat, 29 November 2013 | 29.11.13
Sebagai bagian dari rangkaian rute Bandung-Pontianak-Kuching (Malaysia), mulai Jumat (29/11), maskapai penerbangan Xpress Air membuka layanan penerbangan rute Padang-Bandung.
Direktur Komersil PT Travel Express Aviation Services Siti Khodijah mengatakan, rute baru ini akan beroperasi empat kali dalam seminggu, yakni, setiap Selasa, Kamis, Jumat dan Minggu.
“Untuk penerbangan Bandung-Padang akan dijadwalkan setiap pukul 16.50, sedangkan Padang-Bandung pada pukul 18.30 dengan menggunakan pesawat Boeing 737-300,” katanya seperti dilansir Bisnis.com.
Dikatakan, rute Padang-Bandung dipilih sebagai salah satu opsi transportasi udara menuju Ranah Minang, yang jadi salah satu tujuan traveler. Tak hanya wisata, rute tersebut juga memberi kemudahan dalam segi ekonomi bagi masyarakat. “Begitu juga sebaliknya, masyarakat Padang ke Bandung dikarenakan tujuan bisnis maupun pendidikan,” sebutnya.
Menurutnya, keunggulan Xpress Air adalah mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Kenyamanan yang dirasakan penumpang salah satunya dengan tempat duduk tak berdempetan.
“Soal harga, meski harga di bawah tapi service menengah ke atas. Untuk tahap awal, Padang-Bandung dan Bandung-Padang dengan harga sekitar Rp 400.000. Jadi, dari sisi harga kami memberikan yang terbaik buat penumpang,” ujarnya.
Sumber
Direktur Komersil PT Travel Express Aviation Services Siti Khodijah mengatakan, rute baru ini akan beroperasi empat kali dalam seminggu, yakni, setiap Selasa, Kamis, Jumat dan Minggu.
“Untuk penerbangan Bandung-Padang akan dijadwalkan setiap pukul 16.50, sedangkan Padang-Bandung pada pukul 18.30 dengan menggunakan pesawat Boeing 737-300,” katanya seperti dilansir Bisnis.com.
Dikatakan, rute Padang-Bandung dipilih sebagai salah satu opsi transportasi udara menuju Ranah Minang, yang jadi salah satu tujuan traveler. Tak hanya wisata, rute tersebut juga memberi kemudahan dalam segi ekonomi bagi masyarakat. “Begitu juga sebaliknya, masyarakat Padang ke Bandung dikarenakan tujuan bisnis maupun pendidikan,” sebutnya.
Menurutnya, keunggulan Xpress Air adalah mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Kenyamanan yang dirasakan penumpang salah satunya dengan tempat duduk tak berdempetan.
“Soal harga, meski harga di bawah tapi service menengah ke atas. Untuk tahap awal, Padang-Bandung dan Bandung-Padang dengan harga sekitar Rp 400.000. Jadi, dari sisi harga kami memberikan yang terbaik buat penumpang,” ujarnya.
Sumber
Labels:
Berita
29.11.13
Kalstar Aviation operasikan rute Solo - Banjarmasin
Kalstar Aviation berencana mengoperasikan rute penerbangan yang menghubungkan antara Solo dan Banjarmasin untuk mengisi kekosongan pada rute tersebut sejak ditinggalkan oleh Trigana Air pada 17 Oktober 2013 lalu karena kalah bersaing dan merugi.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Abdullah Usman mengatakan, Kalstar akan melayani rute Solo-Banjarmasin dan sebaliknya setiap hari mulai 15 Desember 2013 menggunakan pesawat Boeing 737-500 yang berkapasitas 132 kursi. “Seluruh persiapan sudah matang. Biro perjalanan wisata juga telah mendukung,” kata Usman kepada Suara Merdeka.
Kehadiran Kalstar yang membuka rute Solo-Banjarmasin tentu saja semakin membuat gairah Bandara Adi Sumarmo karena selama ini masih cukup sedikit penerbangan yang beroperasi di bandara tersebut. Oleh karena itu, Usman berharap Kalstar bisa tetap mempertahankan eksistensinya di Bandara Adi Sumarmo.
Untuk rute Solo-Banjarmasin, Usman mengatakan bahwa rute ini cukup potensial karena banyak pekerja dan wirausahawan dari Solo dan sekitarnya yang mengadu nasib di Kalimantan. Apalagi rute ini juga terhubung dengan Balikpapan, sehingga potensi akan semakin besar.
“Kalstar adalah maskapai besar yang sudah berpengalaman dalam melayani penerbangan di Indonesia Timur. Saya kira mereka sudah berhitung untung ruginya membuka rute penerbangan Solo-Balikpapan-Banjarmasin,” ungkapnya.
Selama ini Kalstar telah melayani rute penerbangan dari kota-kota di Kalimantan menuju kota-kota di Jawa, seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Dibukanya penerbangan Solo-Banjarmasin menambah daftar destinasi Kalstar di Pulau Jawa.
Sementara itu, maskapai penerbangan Sriwijaya Air yang telah memiliki rencana lebih dahulu untuk membuka rute Solo-Banjarmasin-Balikpapan menyatakan tetap bisa mengisi rute tersebut meskipun sudah ada maskapai penerbangan lain yang mengisi kekosongan setelah ditinggalkan Trigana Air.
District Manager Sriwijaya Air Solo Taufik Sabar mengatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan data survey ke pusat, termasuk perhitungan untung rugi, namun belum mendapatkan tanggapan. “Kemungkinan pada pertengahan Desember nanti baru ada jawaban dari pusat,” kata Taufik.
Sumber
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Abdullah Usman mengatakan, Kalstar akan melayani rute Solo-Banjarmasin dan sebaliknya setiap hari mulai 15 Desember 2013 menggunakan pesawat Boeing 737-500 yang berkapasitas 132 kursi. “Seluruh persiapan sudah matang. Biro perjalanan wisata juga telah mendukung,” kata Usman kepada Suara Merdeka.
Kehadiran Kalstar yang membuka rute Solo-Banjarmasin tentu saja semakin membuat gairah Bandara Adi Sumarmo karena selama ini masih cukup sedikit penerbangan yang beroperasi di bandara tersebut. Oleh karena itu, Usman berharap Kalstar bisa tetap mempertahankan eksistensinya di Bandara Adi Sumarmo.
Untuk rute Solo-Banjarmasin, Usman mengatakan bahwa rute ini cukup potensial karena banyak pekerja dan wirausahawan dari Solo dan sekitarnya yang mengadu nasib di Kalimantan. Apalagi rute ini juga terhubung dengan Balikpapan, sehingga potensi akan semakin besar.
“Kalstar adalah maskapai besar yang sudah berpengalaman dalam melayani penerbangan di Indonesia Timur. Saya kira mereka sudah berhitung untung ruginya membuka rute penerbangan Solo-Balikpapan-Banjarmasin,” ungkapnya.
Selama ini Kalstar telah melayani rute penerbangan dari kota-kota di Kalimantan menuju kota-kota di Jawa, seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Dibukanya penerbangan Solo-Banjarmasin menambah daftar destinasi Kalstar di Pulau Jawa.
Sementara itu, maskapai penerbangan Sriwijaya Air yang telah memiliki rencana lebih dahulu untuk membuka rute Solo-Banjarmasin-Balikpapan menyatakan tetap bisa mengisi rute tersebut meskipun sudah ada maskapai penerbangan lain yang mengisi kekosongan setelah ditinggalkan Trigana Air.
District Manager Sriwijaya Air Solo Taufik Sabar mengatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan data survey ke pusat, termasuk perhitungan untung rugi, namun belum mendapatkan tanggapan. “Kemungkinan pada pertengahan Desember nanti baru ada jawaban dari pusat,” kata Taufik.
Sumber
Labels:
Berita
28.11.13
Ketentuan Perubahan / Penggantian / Koreksi Nama Penumpang Di Dalam Tiket Merpati
Kamis, 28 November 2013 | 28.11.13
PERIHAL:
KETENTUAN PERUBAHAN / PENGGANTIAN /
KOREKSI NAMA PENUMPANG DI DALAM TIKET
Dalam rangka tertib administrasi dan pencatatan di server induk atas
Dalam rangka tertib administrasi dan pencatatan di server induk atas
Perubahan / Penggantian / Koreksi Nama dalam PNR
yang sudah melakukan PAYMENT/ CREATE TICKET NUMBER.
yang sudah melakukan PAYMENT/ CREATE TICKET NUMBER.
Berikut kami sampaikan ketentuan yang berlaku:
1. Untuk perubahan / penggantian / koreksi nama dikenakan biaya Name Update Fee dengan ketentuan:
a. Kelas Y, S, W, B, H = Rp. 100.000 per pax / segmen / rute
b. Kelas K, L, M, N = Rp. 200.000 per pax / segmen / rute
c. Kelas G (Grup) = Rp. 100.000 per pax / segmen / rute
d. Kelas V, P, R, X = TIDAK DIPERKENANKAN
2. Perubahan / Penggantian / Koreksi nama di dalam PNR (tiket)
1. Untuk perubahan / penggantian / koreksi nama dikenakan biaya Name Update Fee dengan ketentuan:
a. Kelas Y, S, W, B, H = Rp. 100.000 per pax / segmen / rute
b. Kelas K, L, M, N = Rp. 200.000 per pax / segmen / rute
c. Kelas G (Grup) = Rp. 100.000 per pax / segmen / rute
d. Kelas V, P, R, X = TIDAK DIPERKENANKAN
2. Perubahan / Penggantian / Koreksi nama di dalam PNR (tiket)
hanya dapat dilakukan di Kantor Merpati.
Labels:
Informasi
28.11.13
Special Fare Mandala Tigerair
Special Fare
Kuala Lumpur to Jakarta
1 - 19 Dec 2013 (Not available on Fri and Sat)
Singapore to Yogyakarta
10 - 18 Dec 2013 (Only available on Tue and Wed)
Singapore to Lombok
2 - 18 Dec 2013 (Only available on Mon and Wed)
Kuala Lumpur to Surabaya
1 - 19 Dec 2013 (Not available on Fri)
Hong Kong to Bali
15 - 26 Dec 2013
Singapore to Jakarta
28 Nov - 12 Dec 2013 (Only available on Tue, Wed and Thu)
Singapore to Surabaya
28 Nov - 12 Dec 2013 (Only available on Tue, Wed and Thu)
Labels:
Informasi
28.11.13
Saat Anda naik pesawat, pernahkah Anda terlintas bagaimana juru kemudi di kokpit tahu tujuannya? Saat Anda gelisah memikirkan, ternyata puluhan bahkan ratusan pesawat berlalu lalang di udara pada waktu yang bersamaan. Lalu, bagaimana sampai tidak saling tabrak?
Atau jika pesawat Anda mulai naik atau turun, dari kejauhan Anda melihat pesawat lain yang berbeda arah. Dari mana atau mau ke mana pesawat itu? Mengapa dapat dikendalikan?
Pesawat itu layaknya capung yang bertebaran di udara. Bagaimana dengan bandar udara yang padat? Sudah jelas perlu tingkat monitor yang jeli.
Orang yang mengatur itu semua ada di menara control atau yang popular dengan sebutan ATC. Samudra Sukardi, Vice Chairman of CSE Aviation menegaskan, tugas ATC mengatur perjalanan rute penerbangan, namun tak kalah pentingnya ia sebagai ujung tombak industri ini. Pekerjaannya sangat spesifik, karena menyangkut safety (keselamatan) penerbangan.
Mencegah Tabrakan
Samudra menggambarkan, pesawat-pesawat yang datang dan berangkat itu sangat banyak, berseliweran di atas, jika lalai saja, misalnya petugas ATC salah memberikan informasi ke pilot, risikonya sangat besar, bahkan pesawat dapat bertabrakan di udara.
Edwin Soedarmo, President Director CSE Aviation menyatakan bahwa personel ATC ini perlu daya “imajiner” yang tajam, karena setiap lalu lintas dapat dibayangkan secara jelas dalam pikirannya yang kemudian dibantu oleh visualisasi radar, yaitu komputerisasi di ATC. Jadi pesawat itu tidak hanya satu atau dua saja yang terbang.
“Terkait daya imaji dan kesiapan mental dalam mendapatkan gambaran jalur penerbangan, pilot diwajibkan mendaftarkan rencana penerbangan yang memperlihatkan rute yang akan mereka tempuh. Pemandu memiliki salinan rute tersebut yang disebut flight progress strip. Keuntungan dari perencanaan tersebut, bahwa ada titik-titik persimpangan jalur penerbangan. Ketika pilot terbang berada di titik-titik tersebut, ia wajib melaporkan ke petugas ATC. Selanjutnya, petugas akan menandainya pada rute rencana penerbangan,” lanjut Edwin.
“Pilot yang mengendalikan pesawat, tentu yang paling bertanggung jawab atas keselamatan penerbangan pesawat tersebut. Dengan sistem pemandu lalu lintas udara, para petugas di menara bandar udara selalu mengikuti setiap fase pergerakan pesawat itu yang beroperasi mengikuti aturan instrumen penerbangan yang ditetapkan,” jelas Samudra.
Seorang petugas ATC yang sudah bekerja selama 12 tahun menjelaskan ia dan rekan-rekannya sangat berperan terhadap lalu lintas udara. “Kami bertugas sebagai frontliner dalam mengatur ketertiban movement pesawat, membantu mencegah tabrakan.”
Samudra menegaskan bahwa ATC juga memonitor hal-hal yang belum terlihat oleh cockpit crew. Dapat dibayangkan, jika terdapat dua pesawat jet komersial berada pada jalur yang sama dari arah yang berlawanan. Saat para pilot saling melihat, mungkin hanya ada waktu beberapa detik untuk mengelak tabrakan! Untuk itu, jauh sebelum para pilot saling melihat, mereka mendapatkan komunikasi dari ATC, yaitu instruksi untuk menjaga jarak yang aman.
Amran, Director of Air Traffic Management, menggambarkan secara rinci tentang lingkup pekerjaan ATC, bahwa wilayah udara itu dibagi menurut sektorisasi, yaitu JATS (Jakarta Air Traffic Service) yang bertugas di wilayah barat dan MATS (Makassar Air Traffic Service) untuk di wilayah timur.
Pesawat saat masih di darat atau di ketinggian tertentu yang masih terlihat, merupakan tanggungjawab tower bandar udara asal (jika take off). Selanjutnya ketika lepas landas menjadi tanggung jawab menara ATC airport awal, jalur pesawat dipindahkan ke petugas ATC berikutnya di wilayah tertentu sampai pesawat itu mendarat.
Istilah pengawasan petugas itu terbagi dalam:
ADC Terminal (Aerodrome Control Tower), diperuntukkan bagi pesawat terbang yang berada di bandar udara dan sekitarnya (vicinity of aerodrome) seperti take off, landing, taxiing, dan yang berada di kawasan manoeuvring area.
APP Terminal (Approach and Terminal Area), yaitu untuk pesawat yang berada di ruang udara sekitar bandar udara, baik yang sedang melakukan pendekatan maupun yang baru berangkat, terutama bagi penerbangan yang beroperasi terbang instrumen yaitu suatu penerbangan yang mengikuti aturan penerbangan instrumen atau dikenal dengan Instrument Flight Rule (IFR).
ACC Terminal (Area Control Center), yaitu untuk penerbang yang sedang menjelajah (en-route flight) terutama yang termasuk penerbangan terkontrol (controlled flights).
Jadi, pesawat tidak suka-suka terbang sendiri.
Menurut data yang dihimpun Aviasi pada 20 November lalu, pergerakan pesawat dalam pelayanan navigasi, ada 9.887 per hari. “Bahkan lebih dari 10.000 pergerakan setiap harinya,” jelas Amran.
Bagaimana dengan traffic di suatu airport? Berikut tabel aircraft movement (pergerakan pesawat) di Bandara Soekarno-Hatta. Data ini diperoleh pada 20 November lalu dari LPPNPI. Tercatat bahwa untuk city pairs (dilayani pergi pulang dengan rute dari Cengkareng ke kota tujuan) adalah 1.200 pergerakan/hari.
Inilah Job Personel ATC
Saat Anda naik pesawat, pernahkah Anda terlintas bagaimana juru kemudi di kokpit tahu tujuannya? Saat Anda gelisah memikirkan, ternyata puluhan bahkan ratusan pesawat berlalu lalang di udara pada waktu yang bersamaan. Lalu, bagaimana sampai tidak saling tabrak?
Atau jika pesawat Anda mulai naik atau turun, dari kejauhan Anda melihat pesawat lain yang berbeda arah. Dari mana atau mau ke mana pesawat itu? Mengapa dapat dikendalikan?
Pesawat itu layaknya capung yang bertebaran di udara. Bagaimana dengan bandar udara yang padat? Sudah jelas perlu tingkat monitor yang jeli.
Orang yang mengatur itu semua ada di menara control atau yang popular dengan sebutan ATC. Samudra Sukardi, Vice Chairman of CSE Aviation menegaskan, tugas ATC mengatur perjalanan rute penerbangan, namun tak kalah pentingnya ia sebagai ujung tombak industri ini. Pekerjaannya sangat spesifik, karena menyangkut safety (keselamatan) penerbangan.
Mencegah Tabrakan
Samudra menggambarkan, pesawat-pesawat yang datang dan berangkat itu sangat banyak, berseliweran di atas, jika lalai saja, misalnya petugas ATC salah memberikan informasi ke pilot, risikonya sangat besar, bahkan pesawat dapat bertabrakan di udara.
Edwin Soedarmo, President Director CSE Aviation menyatakan bahwa personel ATC ini perlu daya “imajiner” yang tajam, karena setiap lalu lintas dapat dibayangkan secara jelas dalam pikirannya yang kemudian dibantu oleh visualisasi radar, yaitu komputerisasi di ATC. Jadi pesawat itu tidak hanya satu atau dua saja yang terbang.
“Terkait daya imaji dan kesiapan mental dalam mendapatkan gambaran jalur penerbangan, pilot diwajibkan mendaftarkan rencana penerbangan yang memperlihatkan rute yang akan mereka tempuh. Pemandu memiliki salinan rute tersebut yang disebut flight progress strip. Keuntungan dari perencanaan tersebut, bahwa ada titik-titik persimpangan jalur penerbangan. Ketika pilot terbang berada di titik-titik tersebut, ia wajib melaporkan ke petugas ATC. Selanjutnya, petugas akan menandainya pada rute rencana penerbangan,” lanjut Edwin.
“Pilot yang mengendalikan pesawat, tentu yang paling bertanggung jawab atas keselamatan penerbangan pesawat tersebut. Dengan sistem pemandu lalu lintas udara, para petugas di menara bandar udara selalu mengikuti setiap fase pergerakan pesawat itu yang beroperasi mengikuti aturan instrumen penerbangan yang ditetapkan,” jelas Samudra.
Seorang petugas ATC yang sudah bekerja selama 12 tahun menjelaskan ia dan rekan-rekannya sangat berperan terhadap lalu lintas udara. “Kami bertugas sebagai frontliner dalam mengatur ketertiban movement pesawat, membantu mencegah tabrakan.”
Samudra menegaskan bahwa ATC juga memonitor hal-hal yang belum terlihat oleh cockpit crew. Dapat dibayangkan, jika terdapat dua pesawat jet komersial berada pada jalur yang sama dari arah yang berlawanan. Saat para pilot saling melihat, mungkin hanya ada waktu beberapa detik untuk mengelak tabrakan! Untuk itu, jauh sebelum para pilot saling melihat, mereka mendapatkan komunikasi dari ATC, yaitu instruksi untuk menjaga jarak yang aman.
Amran, Director of Air Traffic Management, menggambarkan secara rinci tentang lingkup pekerjaan ATC, bahwa wilayah udara itu dibagi menurut sektorisasi, yaitu JATS (Jakarta Air Traffic Service) yang bertugas di wilayah barat dan MATS (Makassar Air Traffic Service) untuk di wilayah timur.
Pesawat saat masih di darat atau di ketinggian tertentu yang masih terlihat, merupakan tanggungjawab tower bandar udara asal (jika take off). Selanjutnya ketika lepas landas menjadi tanggung jawab menara ATC airport awal, jalur pesawat dipindahkan ke petugas ATC berikutnya di wilayah tertentu sampai pesawat itu mendarat.
Istilah pengawasan petugas itu terbagi dalam:
ADC Terminal (Aerodrome Control Tower), diperuntukkan bagi pesawat terbang yang berada di bandar udara dan sekitarnya (vicinity of aerodrome) seperti take off, landing, taxiing, dan yang berada di kawasan manoeuvring area.
APP Terminal (Approach and Terminal Area), yaitu untuk pesawat yang berada di ruang udara sekitar bandar udara, baik yang sedang melakukan pendekatan maupun yang baru berangkat, terutama bagi penerbangan yang beroperasi terbang instrumen yaitu suatu penerbangan yang mengikuti aturan penerbangan instrumen atau dikenal dengan Instrument Flight Rule (IFR).
ACC Terminal (Area Control Center), yaitu untuk penerbang yang sedang menjelajah (en-route flight) terutama yang termasuk penerbangan terkontrol (controlled flights).
Jadi, pesawat tidak suka-suka terbang sendiri.
Menurut data yang dihimpun Aviasi pada 20 November lalu, pergerakan pesawat dalam pelayanan navigasi, ada 9.887 per hari. “Bahkan lebih dari 10.000 pergerakan setiap harinya,” jelas Amran.
Bagaimana dengan traffic di suatu airport? Berikut tabel aircraft movement (pergerakan pesawat) di Bandara Soekarno-Hatta. Data ini diperoleh pada 20 November lalu dari LPPNPI. Tercatat bahwa untuk city pairs (dilayani pergi pulang dengan rute dari Cengkareng ke kota tujuan) adalah 1.200 pergerakan/hari.
Labels:
Informasi
28.11.13
Saat berada di lingkungan bandar udara kita akan menjumpai bangunan yang menjulang tinggi layaknya mercusuar, atau saat pesawat akan mendarat, ketika terbang rendah Anda akan melihat sebuah menara. Inilah yang sering disebut dengan Menara ATC atau Tower.
Lantas, tahukah Anda apa pekerjaan orang yang berada di tower? Secara sederhana ATS (Air Traffic Service) adalah pemandu lalu lintas di udara. Namun, sejalan dengan fungsinya, ATS merupakan lembaga yang berdiri sendiri, yang awalnya masih bergabung dengan BUMN, yaitu Angkasa Pura I (di wilayah timur) dan Angkasa Pura II (di wilayah barat).
“AirNav” merupakan lembaga baru yang secara resmi didirikan pada 13 September 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2012 tentang Pembentukan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia.
Berdasarkan amanat dalam UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, pengelolaan pelayanan navigasi penerbangan harus dipisahkan dari pengelolaan bandar udara, sehingga AirNav Indonesia mengemban tugas dan tanggung jawab untuk fokus melaksanakan pelayanan navigasi penerbangan di seluruh wilayah ruang udara Indonesia guna menjamin pemberian pelayanan yang selamat, teratur dan efisien.
“Namun, Perum ini diresmikan pada 16 Januari lalu; yang menetapkan Menteri BUMN sebagai menteri teknis dan Menteri Kementerian Perhubungan sebagai pihak regulasi berikut ketentuannya,” tegas Amran Director of Air Traffic Management Perum LPPNPI.
Mengapa Berlabel AirNav?
Amran menyatakan nama resminya adalah LPPNPI (Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia) kemudian dinamai Air Navigation Indonesia yang disingkat AirNav Indonesia. Hal ini untuk memudahkan penyebutan Perum baru ini.
Sesuai dengan PP 77/2012, modal pembentukan Perum LPPNPI adalah Rp 97,95 miliar yang berasal dari pengalihan barang milik negara pada Kementerian Perhubungan yang pengadaannya bersumber dari dana APBN Tahun 2010 dan 2011. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP), ada masa pengalihan tugas seperti pengalihan pusat pelayanan navigasi penerbangan wilayah barat dan timur, pengalihan unit penyelenggara yang dikelola Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, serta Unit Pelaksana Teknis Ditjen Perhubungan Udara.
“Dengan demikian maka sistem atau lalu lintas udara akan menganut single air trafic provider, sehingga lebih terintegrasi guna meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang penerbangan,” paparnya.
Dalam Pasal 2 ayat 3 Peraturan Pemerintah tersebut menyebutkan bahwa pengalihanpengelolaan pusat pelayanan navigasi penerbangan wilayah barat (Jakarta) dan pusat pelayanan navigasi penerbangan wilayah timur (Makassar) dilakukan dalam waktu paling lama satu tahun setelah Perum berdiri.
Sedangkankan pengalihan pengelolaan unit yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan navigasi yang dikelola oleh Bandar Udara UPT dilakukan paling lambat dua tahun setelah Perum berdiri.
Amran mengatakan, tugas dan tanggung jawab AirNav Indonesia tidaklah ringan mengingat Indonesia memiliki tingkat kebutuhan dan permintaan terhadap jasa transportasi udara yang cukup besar, yang dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah pergerakan pesawat akibat penambahan jumlah armada, penambahan rute dan jadwal penerbangan yang terus meningkat.
Lalu Lintas Udara: Hanya Satu Provider
Saat berada di lingkungan bandar udara kita akan menjumpai bangunan yang menjulang tinggi layaknya mercusuar, atau saat pesawat akan mendarat, ketika terbang rendah Anda akan melihat sebuah menara. Inilah yang sering disebut dengan Menara ATC atau Tower.
Lantas, tahukah Anda apa pekerjaan orang yang berada di tower? Secara sederhana ATS (Air Traffic Service) adalah pemandu lalu lintas di udara. Namun, sejalan dengan fungsinya, ATS merupakan lembaga yang berdiri sendiri, yang awalnya masih bergabung dengan BUMN, yaitu Angkasa Pura I (di wilayah timur) dan Angkasa Pura II (di wilayah barat).
“AirNav” merupakan lembaga baru yang secara resmi didirikan pada 13 September 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2012 tentang Pembentukan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia.
Berdasarkan amanat dalam UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, pengelolaan pelayanan navigasi penerbangan harus dipisahkan dari pengelolaan bandar udara, sehingga AirNav Indonesia mengemban tugas dan tanggung jawab untuk fokus melaksanakan pelayanan navigasi penerbangan di seluruh wilayah ruang udara Indonesia guna menjamin pemberian pelayanan yang selamat, teratur dan efisien.
“Namun, Perum ini diresmikan pada 16 Januari lalu; yang menetapkan Menteri BUMN sebagai menteri teknis dan Menteri Kementerian Perhubungan sebagai pihak regulasi berikut ketentuannya,” tegas Amran Director of Air Traffic Management Perum LPPNPI.
Mengapa Berlabel AirNav?
Amran menyatakan nama resminya adalah LPPNPI (Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia) kemudian dinamai Air Navigation Indonesia yang disingkat AirNav Indonesia. Hal ini untuk memudahkan penyebutan Perum baru ini.
Sesuai dengan PP 77/2012, modal pembentukan Perum LPPNPI adalah Rp 97,95 miliar yang berasal dari pengalihan barang milik negara pada Kementerian Perhubungan yang pengadaannya bersumber dari dana APBN Tahun 2010 dan 2011. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP), ada masa pengalihan tugas seperti pengalihan pusat pelayanan navigasi penerbangan wilayah barat dan timur, pengalihan unit penyelenggara yang dikelola Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, serta Unit Pelaksana Teknis Ditjen Perhubungan Udara.
“Dengan demikian maka sistem atau lalu lintas udara akan menganut single air trafic provider, sehingga lebih terintegrasi guna meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang penerbangan,” paparnya.
Dalam Pasal 2 ayat 3 Peraturan Pemerintah tersebut menyebutkan bahwa pengalihanpengelolaan pusat pelayanan navigasi penerbangan wilayah barat (Jakarta) dan pusat pelayanan navigasi penerbangan wilayah timur (Makassar) dilakukan dalam waktu paling lama satu tahun setelah Perum berdiri.
Sedangkankan pengalihan pengelolaan unit yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan navigasi yang dikelola oleh Bandar Udara UPT dilakukan paling lambat dua tahun setelah Perum berdiri.
Amran mengatakan, tugas dan tanggung jawab AirNav Indonesia tidaklah ringan mengingat Indonesia memiliki tingkat kebutuhan dan permintaan terhadap jasa transportasi udara yang cukup besar, yang dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah pergerakan pesawat akibat penambahan jumlah armada, penambahan rute dan jadwal penerbangan yang terus meningkat.
Labels:
Informasi
27.11.13
Bakal Ada Bandara Baru di Kota-Kota Ini
Rabu, 27 November 2013 | 27.11.13
Jakarta - Proyek perluasan bandar udara tidak hanya ada di Jakarta. Beberapa bandara di daerah juga sedang merencanakan pengembangan atau pembangunan yang baru. Seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
Yogyakarta saat ini memiliki bandara Adi Sutjipto. Namun, bandara ini dinilai sudah terlalu padat dengan jumlah penumpang mendekati 5 juta orang per tahun. Lahan bandara Adi Sutjipto juga terbatas sehingga sullit untuk diperluas.
Angkasa Pura I akan membangun bandara baru di Yogyakarta. “Bandara yang ada sekarang sudah tidak bisa diperluas lagi, sehingga akan dibangun yang baru di daerah Kulon Progo. Bandara Adi Sutjipto akan dikembalikan ke TNI,” kata Daan Achmad, Human Capital & GA Director Angkasa Pura I, di Jakarta kemarin.
Bandara baru di Kulon Progo, kata Daan, saat ini tengah dalam proses pembebasan lahan. Diperkirakan bandara ini bisa beroperasi pada 2016. Biaya pembangunan bandara Kulon Progo diperkirakan mencapai Rp 6 triliun. Nantinya akses menuju bandara ini akan dilengkapi dengan kereta api khusus.
“Kami ingin membangun kawasan kota di sana. Semacam airport city, dengan bandara sebagai intinya. Ada intermoda transportasi yaitu kereta. Itu yang ingin kami capai,” tutur Tommy Soetomo, Direktur Utama Angkasa Pura I.
Dalam airport city tersebut, Angkasa Pura I bercita-cita membangun fasilitas yang terintegrasi. “Ada convention center, properti, industri, itu semua terintegrasi. Pusat lalu lintas manusia dan barang adalah airport-nya,” kata Tommy.
Sementara di Semarang, Angkasa Pura I juga akan membangun bandara baru di sisi utara bandara Ahmad Yani yang sudah ada sekarang. Luas lahan untuk bandara baru ini adalah 87,9 hektar. Jika sudah selesai, lahan bandara Ahmad Yani saat ini tidak lagi digunakan dan diserahkan kepada TNI.
Bandara Ahmad Yani memang sudah kelebihan kapasitas. Jumlah penumpang di bandara ibukota Jawa Tengah tersebut diperkirakan mencapai sekitar 3,5 juta orang pada akhir tahun ini, sementara kapasitasnya hanya 900 ribu. Bandara baru diperkirakan mampu menampung 4 juta penumpang. Investasi untuk bandara baru di Semarang adalah Rp 1,3 triliun.
Angkasa Pura I juga tengah menggarap mega proyek pengembangan bandara Sepinggan (Balikpapan). Nantinya, terminal di bandara ini akan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan dan hutan mini. Ini adalah pusat perbelanjaan di bandara yang pertama di Indonesia.
Tidak hanya penumpang pesawat, pengantar dan masyarakat umum pun bisa berbelanja di mal bandara Sepinggan. Ini karena posisi mal berada sebelum lokasi pemeriksaan barang.
Luas total bandara Sepinggan nantinya akan mencapai 33.000 meter persegi. Proyek pengembangan bandara yang menelan dana sekitar Rp 2 triliun ini diperkirakan selesai pada awal 2014. Setelah selesai, bandara Sepinggan mampu menampung hingga 10 juta penumpang per tahun.
Sumber
Yogyakarta saat ini memiliki bandara Adi Sutjipto. Namun, bandara ini dinilai sudah terlalu padat dengan jumlah penumpang mendekati 5 juta orang per tahun. Lahan bandara Adi Sutjipto juga terbatas sehingga sullit untuk diperluas.
Angkasa Pura I akan membangun bandara baru di Yogyakarta. “Bandara yang ada sekarang sudah tidak bisa diperluas lagi, sehingga akan dibangun yang baru di daerah Kulon Progo. Bandara Adi Sutjipto akan dikembalikan ke TNI,” kata Daan Achmad, Human Capital & GA Director Angkasa Pura I, di Jakarta kemarin.
Bandara baru di Kulon Progo, kata Daan, saat ini tengah dalam proses pembebasan lahan. Diperkirakan bandara ini bisa beroperasi pada 2016. Biaya pembangunan bandara Kulon Progo diperkirakan mencapai Rp 6 triliun. Nantinya akses menuju bandara ini akan dilengkapi dengan kereta api khusus.
“Kami ingin membangun kawasan kota di sana. Semacam airport city, dengan bandara sebagai intinya. Ada intermoda transportasi yaitu kereta. Itu yang ingin kami capai,” tutur Tommy Soetomo, Direktur Utama Angkasa Pura I.
Dalam airport city tersebut, Angkasa Pura I bercita-cita membangun fasilitas yang terintegrasi. “Ada convention center, properti, industri, itu semua terintegrasi. Pusat lalu lintas manusia dan barang adalah airport-nya,” kata Tommy.
Sementara di Semarang, Angkasa Pura I juga akan membangun bandara baru di sisi utara bandara Ahmad Yani yang sudah ada sekarang. Luas lahan untuk bandara baru ini adalah 87,9 hektar. Jika sudah selesai, lahan bandara Ahmad Yani saat ini tidak lagi digunakan dan diserahkan kepada TNI.
Bandara Ahmad Yani memang sudah kelebihan kapasitas. Jumlah penumpang di bandara ibukota Jawa Tengah tersebut diperkirakan mencapai sekitar 3,5 juta orang pada akhir tahun ini, sementara kapasitasnya hanya 900 ribu. Bandara baru diperkirakan mampu menampung 4 juta penumpang. Investasi untuk bandara baru di Semarang adalah Rp 1,3 triliun.
Angkasa Pura I juga tengah menggarap mega proyek pengembangan bandara Sepinggan (Balikpapan). Nantinya, terminal di bandara ini akan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan dan hutan mini. Ini adalah pusat perbelanjaan di bandara yang pertama di Indonesia.
Tidak hanya penumpang pesawat, pengantar dan masyarakat umum pun bisa berbelanja di mal bandara Sepinggan. Ini karena posisi mal berada sebelum lokasi pemeriksaan barang.
Luas total bandara Sepinggan nantinya akan mencapai 33.000 meter persegi. Proyek pengembangan bandara yang menelan dana sekitar Rp 2 triliun ini diperkirakan selesai pada awal 2014. Setelah selesai, bandara Sepinggan mampu menampung hingga 10 juta penumpang per tahun.
Sumber
Labels:
Berita
27.11.13
Penerbangan yang Pindah ke Bandara Halim untuk Rute Domestik
Liputan6.com, Jakarta : Pemerintah berencana memakai Bandara Halim Perdanakusuma sebagai lokasi pilihan lain untuk jalur transportasi udara komersial yang sebelumnya berlangsung di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng mulai 2014.
Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Murjatmodjo menyebutkan beberapa maskapai penerbangan yang akan dipindahkan ke Bandara Halim ditujukan untuk rute domestik.
"Untuk jenis pesawatnya apa saja bisa karena Bandara Halim juga luas," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (27/11/2013).
Djoko mengungkapkan jika pemerintah baru akan menggelar pertemuan untuk penentuan maskapai penerbangan mana saja yang akan dipindahkan ke Bandara Halim Perdanakusuma pekan depan.
Sebab itu, dia mengaku belum dapat memastikan maskapai mana saja yang akan diminta memindahkan penerbangannya. Sebelumnya disebutkan sebanyak 6 sampai 7 maskapai sudah bersedia dipindahkan ke bandara yang berlokasi di pinggiran Jakarta ini.
Namun, dia memastikan pemindahan beberapa rute penerbangan akan tetap berlangsung sesuai jadwal yakni pada awal 2014.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan penggunaan Bandara Halim sebagai bandara komersial difungsikan untuk mengurangi kepadatan arus penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Halim bisa beroperasi awal Januari di bawah AP II, kira-kira sekitar 60 hingga 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim per hari," ungkap Dahlan.
Dengan kepindahan setidaknya 80 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, Dahlan meminta untuk sementara tidak ada penambahan jumlah penerbangan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengungkapkan sudah ada setidaknya 6 maskapai yang bersedia mengalihkan penerbangannya melalui Soekarno Hatta tersebut.
Maskapai penerbangan itu antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Air Asia, TigerairMandala, dan Merpati.
Untuk melayani penerbangan reguler dengan baik, manajemen PT Angkasa Pura II sedang melakukan renovasi total bandara Halim Perdanakusuma. Renovasi total dilakukan agar pesawat komersial dapat beroperasi setiap jam di bandara tersebut. (Nrm)
karena belum adanya pertemuan, Kemenhub belum dapat memastikan maskapai mana saja yang akan diminta memindahkan penerbangannya.
Meski begitu, dia memastikan pemindahan beberapa rute penerbangan akan tetap berlangsung sesuai jadwal yakni pada awal 2014.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan penggunaan Bandara Halim sebagai bandara komersial difungsikan untuk mengurangi kepadatan arus penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Halim bisa beroperasi awal Januari di bawah AP II, kira-kira sekitar 60 hingga 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim per hari," ungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan.
Dengan kepindahan setidaknya 80 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, Dahlan meminta untuk sementara tidak ada penambahan jumlah penerbangan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengungkapkan sudah ada setidaknya 6 maskapai yang bersedia mengalihkan penerbangannya melalui Soekarno Hatta tersebut.
Maskapai penerbangan itu antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Air Asia, TigerairMandala, dan Merpati.
Untuk melayani penerbangan reguler dengan baik, manajemen PT Angkasa Pura II sedang melakukan renovasi total bandara Halim Perdanakusuma. Renovasi total dilakukan agar pesawat komersial dapat beroperasi setiap jam di bandara tersebut. (Nrm)
Sumber
Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Murjatmodjo menyebutkan beberapa maskapai penerbangan yang akan dipindahkan ke Bandara Halim ditujukan untuk rute domestik.
"Untuk jenis pesawatnya apa saja bisa karena Bandara Halim juga luas," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (27/11/2013).
Djoko mengungkapkan jika pemerintah baru akan menggelar pertemuan untuk penentuan maskapai penerbangan mana saja yang akan dipindahkan ke Bandara Halim Perdanakusuma pekan depan.
Sebab itu, dia mengaku belum dapat memastikan maskapai mana saja yang akan diminta memindahkan penerbangannya. Sebelumnya disebutkan sebanyak 6 sampai 7 maskapai sudah bersedia dipindahkan ke bandara yang berlokasi di pinggiran Jakarta ini.
Namun, dia memastikan pemindahan beberapa rute penerbangan akan tetap berlangsung sesuai jadwal yakni pada awal 2014.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan penggunaan Bandara Halim sebagai bandara komersial difungsikan untuk mengurangi kepadatan arus penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Halim bisa beroperasi awal Januari di bawah AP II, kira-kira sekitar 60 hingga 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim per hari," ungkap Dahlan.
Dengan kepindahan setidaknya 80 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, Dahlan meminta untuk sementara tidak ada penambahan jumlah penerbangan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengungkapkan sudah ada setidaknya 6 maskapai yang bersedia mengalihkan penerbangannya melalui Soekarno Hatta tersebut.
Maskapai penerbangan itu antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Air Asia, TigerairMandala, dan Merpati.
Untuk melayani penerbangan reguler dengan baik, manajemen PT Angkasa Pura II sedang melakukan renovasi total bandara Halim Perdanakusuma. Renovasi total dilakukan agar pesawat komersial dapat beroperasi setiap jam di bandara tersebut. (Nrm)
karena belum adanya pertemuan, Kemenhub belum dapat memastikan maskapai mana saja yang akan diminta memindahkan penerbangannya.
Meski begitu, dia memastikan pemindahan beberapa rute penerbangan akan tetap berlangsung sesuai jadwal yakni pada awal 2014.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan penggunaan Bandara Halim sebagai bandara komersial difungsikan untuk mengurangi kepadatan arus penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Halim bisa beroperasi awal Januari di bawah AP II, kira-kira sekitar 60 hingga 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim per hari," ungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan.
Dengan kepindahan setidaknya 80 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, Dahlan meminta untuk sementara tidak ada penambahan jumlah penerbangan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengungkapkan sudah ada setidaknya 6 maskapai yang bersedia mengalihkan penerbangannya melalui Soekarno Hatta tersebut.
Maskapai penerbangan itu antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Air Asia, TigerairMandala, dan Merpati.
Untuk melayani penerbangan reguler dengan baik, manajemen PT Angkasa Pura II sedang melakukan renovasi total bandara Halim Perdanakusuma. Renovasi total dilakukan agar pesawat komersial dapat beroperasi setiap jam di bandara tersebut. (Nrm)
Sumber
Labels:
Berita
27.11.13
Rute Baru Lion Air
Mulai Tanggal 6 Desember 2013:
Balikpapan – Batam (Non Stop) 11.20 WITA
Batam – Balikpapan (Non Stop) 16.45 WIB
Manado – Batam (via BPN) 06.00 WITA
Batam – Manado (via BPN) 16.45 WIB
Makassar – Batam (via BPN) 09.10 WITA
Batam – Makassar (via BPN) 16.45 WIB
Palu – Batam (via BPN) 06.05 WITA
Batam – Palu (via BPN) 16.45 WIB
Berau – Batam (via BPN) 07.00 WITA
Tarakan - Batam (via BPN) 06.00 WIT
2X Balikpapan - Semarang 06.40, 16.15 WITA
2X Semarang - Balikpapan 08.00, 17.35 WIB
Labels:
Informasi
27.11.13
Liputan6.com, Jakarta : Bandara Halim Perdanakusuma akan mulai dimanfaatkan untuk mengurai kepadatan Bandara Soekarno Hatta Cengkareng di 2014. Sebelumnya disebutkan sebanyak 6 maskapai sudah bersedia dipindahkan ke bandara yang berlokasi di pinggiran Jakarta ini.
Namun, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Murjatmodjo mengaku penentuan maskapai penerbangan yang akan dipindahkan ke Bandara Halim Perdanakusuma baru akan digelar pekan depan.
"Nanti yang menentukan maskapainya dari Kemenhub, masih tunggu kabar Angkasa Pura," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (27/11/2013).
Djoko mengaku karena belum adanya pertemuan, Kemenhub belum dapat memastikan maskapai mana saja yang akan diminta memindahkan penerbangannya.
Meski begitu, dia memastikan pemindahan beberapa rute penerbangan akan tetap berlangsung sesuai jadwal yakni pada awal 2014.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan penggunaan Bandara Halim sebagai bandara komersial difungsikan untuk mengurangi kepadatan arus penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Halim bisa beroperasi awal Januari di bawah AP II, kira-kira sekitar 60 hingga 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim per hari," ungkap Dahlan.
Dengan kepindahan setidaknya 80 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, Dahlan meminta untuk sementara tidak ada penambahan jumlah penerbangan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengungkapkan sudah ada setidaknya 6 maskapai yang bersedia mengalihkan penerbangannya melalui Soekarno Hatta tersebut.
Sebelumnya dikabarkan maskapai penerbangan itu antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Air Asia, TigerairMandala, dan Merpati.
Untuk melayani penerbangan reguler dengan baik, manajemen PT Angkasa Pura II sedang melakukan renovasi total bandara Halim Perdanakusuma. Renovasi total dilakukan agar pesawat komersial dapat beroperasi setiap jam di bandara tersebut. (Nrm)
Daftar Maskapai Komersial di Bandara Halim Ditunjuk Pekan Depan
Liputan6.com, Jakarta : Bandara Halim Perdanakusuma akan mulai dimanfaatkan untuk mengurai kepadatan Bandara Soekarno Hatta Cengkareng di 2014. Sebelumnya disebutkan sebanyak 6 maskapai sudah bersedia dipindahkan ke bandara yang berlokasi di pinggiran Jakarta ini.
Namun, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Murjatmodjo mengaku penentuan maskapai penerbangan yang akan dipindahkan ke Bandara Halim Perdanakusuma baru akan digelar pekan depan.
"Nanti yang menentukan maskapainya dari Kemenhub, masih tunggu kabar Angkasa Pura," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (27/11/2013).
Djoko mengaku karena belum adanya pertemuan, Kemenhub belum dapat memastikan maskapai mana saja yang akan diminta memindahkan penerbangannya.
Meski begitu, dia memastikan pemindahan beberapa rute penerbangan akan tetap berlangsung sesuai jadwal yakni pada awal 2014.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan penggunaan Bandara Halim sebagai bandara komersial difungsikan untuk mengurangi kepadatan arus penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Halim bisa beroperasi awal Januari di bawah AP II, kira-kira sekitar 60 hingga 80 penerbangan bisa dipindah ke Halim per hari," ungkap Dahlan.
Dengan kepindahan setidaknya 80 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Halim Perdanakusuma, Dahlan meminta untuk sementara tidak ada penambahan jumlah penerbangan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengungkapkan sudah ada setidaknya 6 maskapai yang bersedia mengalihkan penerbangannya melalui Soekarno Hatta tersebut.
Sebelumnya dikabarkan maskapai penerbangan itu antara lain Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Air Asia, TigerairMandala, dan Merpati.
Untuk melayani penerbangan reguler dengan baik, manajemen PT Angkasa Pura II sedang melakukan renovasi total bandara Halim Perdanakusuma. Renovasi total dilakukan agar pesawat komersial dapat beroperasi setiap jam di bandara tersebut. (Nrm)
Labels:
Berita
27.11.13
TEMPO.CO, Sleman - Potensi wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan menjadi alasan kuat bagi Silk Air, maskapai penerbangan asal Singapura membuka rute ke Yogyakarta, begitu pula sebaliknya. Selain itu Yogyakarta diberkahi kekayaan alam dan warisan budaya Jawa. Bahkan, menjadi kota tujuan wisata kedua di Indonesia setelah Bali.
"Yogyakarta diberkahi dengan keajaiban alam dan warisan budaya kerajaan Mataram abad ke-18 dan 19," kata Chief Excecutive Silk Air Leslie Thng, saat pembukaan rute baru Yogyakarta-Singapura di Sky Lounge, Bandar Udara Adisutjipto, Senin, 25 November 2013.
Dengan alasan itu, wisatawan dari Singapura difasilitasi dengan moda transportasi udara oleh Silk Air. Sebaliknya, Singapura bagi orang Indonesia melalui Yogyakarta, diimingi wisata belanja dan wisata lainnya di Marine Life Park, Adventure Cove Waterpark, Universal Studio dan masih banyak destinasi wisata lainnya.
Maskapai penerbangan yang berbasis di Singapura ini mempunyai jadwal terbang 3 kali dalam satu minggu, yaitu setiap Senin, Jumat dan Minggu. Pesawat yang digunakan adalah pesawat Airbus A319 dan A320 yang menawarkan kelas bisnis dan ekonomi. Kapasitas tempat duduknya adalah 180 kursi, termasuk 12 kursi kelas bisnis.
Penerbangan dari Singapura ke Yogyakarta diberangkatkan dari Changi Airport pada pukul 08.10 (waktu Singapura) dan tiba di bandara Adisutjipto pada 09.30 WIB. Sedangkan ke Singapura diberangkatkan pukul 11.00 WIB dan tiba di Changi pukul 14.25 (waktu Singapura).
Ia menyatakan, Yogyakarta merupakan destinasi ke 45 dari seluruh penerbangan jaringan Silk Air, 12 di antaranya juga ke kota-kota di Indonesia.
"Tingkat keterisian penumpang Yogyakarta-Singapura cukup menjanjikan. Kami siap bersaing tidak hanya dengan tiket murah tetapi dengan kualitas yang baik," kata dia.
Kedua candi, Borobudur dan Prambanan menjadi situs warisan budaya yang selama ini menjadi daya pikat wisatawan dari Singapura. Tidak hanya wisatawan asal negara itu, tetapi banyak pula wisatawan dari negara lain yang melalui Singapura ke Yogyakarta.
Diakuinya, bisnis penerbangan maskapai dengan low cost carrier cukup ketat. Namun, ia optimis dengan persaingan itu untuk meraih pasar.
Selain Yogyakarta, Silk Air mempunyai rute penerbangan dari Balikpapan, Bandung, Lombok, Makassar, Manado, Medan, Pekanbaru, Semarang, Solo dan Surabaya. Para penumpang pesawat yang datang dengan penerbangan perdana ke Yogyakarta disambut dengan tari-tarian di taxi way.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta M Tazbir Abdullah, menyatakan pada periode Januari-September 2013 jumlah wisatawan dari Singapura ke Yogyakarta tercatat 6.000 orang. Wisatawan asal negara itu masuk dalam daftar 10 besar jumlah wisatawan mancanegara di Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Ini merupakan langkah yang bagus. Agen perjalanan di Singapura dan Yogyakarta juga saling mempromosikan potensi wisata masing-masing," kata dia.
Menurut Faisal Indra Kusuma, Asisten Manajer Data dan Laporan dan Humas PT Angkasa Pura (AP) I Bandar Udara Adisutjipto maskapai penerbangan yang sudah melayani rute dari Yogyakarta ke Singapura adalah Air Asia, Tiger Airways dan yang baru saja buka Silk Air. Air Asia dan Tiger setiap hari ada jam terbang ke Singapura. Tingkat keterisian penumpang pesawat juga sangat menjanjikan, yaitu masing-masing mencapai 80 persen. "Kapasitas penumpang pesawat Airbus untuk Air Asia dan Tiger Airways 180 kursi," kata dia.
Alasan Silk Air Buka Rute Yogyakarta - Singapura
TEMPO.CO, Sleman - Potensi wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan menjadi alasan kuat bagi Silk Air, maskapai penerbangan asal Singapura membuka rute ke Yogyakarta, begitu pula sebaliknya. Selain itu Yogyakarta diberkahi kekayaan alam dan warisan budaya Jawa. Bahkan, menjadi kota tujuan wisata kedua di Indonesia setelah Bali.
"Yogyakarta diberkahi dengan keajaiban alam dan warisan budaya kerajaan Mataram abad ke-18 dan 19," kata Chief Excecutive Silk Air Leslie Thng, saat pembukaan rute baru Yogyakarta-Singapura di Sky Lounge, Bandar Udara Adisutjipto, Senin, 25 November 2013.
Dengan alasan itu, wisatawan dari Singapura difasilitasi dengan moda transportasi udara oleh Silk Air. Sebaliknya, Singapura bagi orang Indonesia melalui Yogyakarta, diimingi wisata belanja dan wisata lainnya di Marine Life Park, Adventure Cove Waterpark, Universal Studio dan masih banyak destinasi wisata lainnya.
Maskapai penerbangan yang berbasis di Singapura ini mempunyai jadwal terbang 3 kali dalam satu minggu, yaitu setiap Senin, Jumat dan Minggu. Pesawat yang digunakan adalah pesawat Airbus A319 dan A320 yang menawarkan kelas bisnis dan ekonomi. Kapasitas tempat duduknya adalah 180 kursi, termasuk 12 kursi kelas bisnis.
Penerbangan dari Singapura ke Yogyakarta diberangkatkan dari Changi Airport pada pukul 08.10 (waktu Singapura) dan tiba di bandara Adisutjipto pada 09.30 WIB. Sedangkan ke Singapura diberangkatkan pukul 11.00 WIB dan tiba di Changi pukul 14.25 (waktu Singapura).
Ia menyatakan, Yogyakarta merupakan destinasi ke 45 dari seluruh penerbangan jaringan Silk Air, 12 di antaranya juga ke kota-kota di Indonesia.
"Tingkat keterisian penumpang Yogyakarta-Singapura cukup menjanjikan. Kami siap bersaing tidak hanya dengan tiket murah tetapi dengan kualitas yang baik," kata dia.
Kedua candi, Borobudur dan Prambanan menjadi situs warisan budaya yang selama ini menjadi daya pikat wisatawan dari Singapura. Tidak hanya wisatawan asal negara itu, tetapi banyak pula wisatawan dari negara lain yang melalui Singapura ke Yogyakarta.
Diakuinya, bisnis penerbangan maskapai dengan low cost carrier cukup ketat. Namun, ia optimis dengan persaingan itu untuk meraih pasar.
Selain Yogyakarta, Silk Air mempunyai rute penerbangan dari Balikpapan, Bandung, Lombok, Makassar, Manado, Medan, Pekanbaru, Semarang, Solo dan Surabaya. Para penumpang pesawat yang datang dengan penerbangan perdana ke Yogyakarta disambut dengan tari-tarian di taxi way.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta M Tazbir Abdullah, menyatakan pada periode Januari-September 2013 jumlah wisatawan dari Singapura ke Yogyakarta tercatat 6.000 orang. Wisatawan asal negara itu masuk dalam daftar 10 besar jumlah wisatawan mancanegara di Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Ini merupakan langkah yang bagus. Agen perjalanan di Singapura dan Yogyakarta juga saling mempromosikan potensi wisata masing-masing," kata dia.
Menurut Faisal Indra Kusuma, Asisten Manajer Data dan Laporan dan Humas PT Angkasa Pura (AP) I Bandar Udara Adisutjipto maskapai penerbangan yang sudah melayani rute dari Yogyakarta ke Singapura adalah Air Asia, Tiger Airways dan yang baru saja buka Silk Air. Air Asia dan Tiger setiap hari ada jam terbang ke Singapura. Tingkat keterisian penumpang pesawat juga sangat menjanjikan, yaitu masing-masing mencapai 80 persen. "Kapasitas penumpang pesawat Airbus untuk Air Asia dan Tiger Airways 180 kursi," kata dia.
Labels:
Berita
27.11.13
Harianjogja.com, MAGUWO - Mulai 25 November 2013, Silkair resmi membuka rute penerbangan Jogja-Singapura. Pemain pasar Low Cost Carrier (LCC) ini menawarkan penerbangan murah dengan pelayanan komplet.
Pada Senin (25/11), Jogja terpilih sebagai destinasi ke-45 jaringan Silk Air. Chief Executive Silkair Leslie Thng mengatakan Jogja merupakan pintu gerbang lokasi wisata favorit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, yakni Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Kota ini juga dikenal sebagai Jawa klasik lantaran menjadi lokasi kerajaan Mataram Kuno pada abad ke 18 dan 19 sekaligus masih memegang teguh nilai-nilai budaya ditengha kehidupan modern.
Dengan diresmikan penerbangan langsung Jogja-Singapura, total jumlah penerbangan di Indonesia yang dioperasikan Silkair meningkat menjadi 70 kali per minggu. Pada penerbangan anyar ini, Silkair akan tetap bermain di pasar LCC.
“LCC mulai dikenal di Asia pada 2003 dan kami sebagai salah satu pemain percaya dapat menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat. Sebab kami tidak hanya menyediakan penerbangan murah tetapi juga komplet,” ujar dia saat ditemui dalam acara The Inauguration of Silkair Service to Jogja, di Bandara Adisucipto, Jogja, Senin (25/11).
Pelayanan lengkap tersebut meliputi fasilitas ketersediaan makanan, check in memilih tempat duduk, maupun kapasitas bagasi yang besar. Secara detil ia menyebutkan khusus bagi konsumen kelas bisnis, kapasitas bagasi yang umumnya 30 kg meningkat menjadi 40 kg, sedangkan konsumen ekonomi dari yang semula hanya diperkenankan membawa 20 kg kini dapat membawa 30kg.
Penerbangan langsung Jogja-Singapura ini dijadwalkan beroperasi seminggu tiga kali atau pada hari Senin, Jumat dan Minggu.
Meski tidak menyebutkan target jumlah penumpang secara detil tetapi ia optimistis dapat membantu Jogja maupun Singapura meningkatkan jumlah wisata.
Sebab maskapai tidak hanya menghubungkan dua wilayah ini, masih tersedia 44 tujuan wisata lain di 12 negara. Silkair juga dapat memfasilitasi penumpang dari Jogja ke Singapura atau sebaliknya untuk bepergian ke negara lain menggunakan maskapai induk, yakni Singapore Airlines.
“Selama masa perkenalan, pada 25 November-6 Desember 2013 untuk penerbangan Jogja-Singapura tersedia dalam harga khusus, sekitar US$20 [sekitar Rp210.000],” terang dia.
Silkair Buka Rute Murah Jogja - Singapura
Harianjogja.com, MAGUWO - Mulai 25 November 2013, Silkair resmi membuka rute penerbangan Jogja-Singapura. Pemain pasar Low Cost Carrier (LCC) ini menawarkan penerbangan murah dengan pelayanan komplet.
Pada Senin (25/11), Jogja terpilih sebagai destinasi ke-45 jaringan Silk Air. Chief Executive Silkair Leslie Thng mengatakan Jogja merupakan pintu gerbang lokasi wisata favorit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, yakni Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Kota ini juga dikenal sebagai Jawa klasik lantaran menjadi lokasi kerajaan Mataram Kuno pada abad ke 18 dan 19 sekaligus masih memegang teguh nilai-nilai budaya ditengha kehidupan modern.
Dengan diresmikan penerbangan langsung Jogja-Singapura, total jumlah penerbangan di Indonesia yang dioperasikan Silkair meningkat menjadi 70 kali per minggu. Pada penerbangan anyar ini, Silkair akan tetap bermain di pasar LCC.
“LCC mulai dikenal di Asia pada 2003 dan kami sebagai salah satu pemain percaya dapat menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat. Sebab kami tidak hanya menyediakan penerbangan murah tetapi juga komplet,” ujar dia saat ditemui dalam acara The Inauguration of Silkair Service to Jogja, di Bandara Adisucipto, Jogja, Senin (25/11).
Pelayanan lengkap tersebut meliputi fasilitas ketersediaan makanan, check in memilih tempat duduk, maupun kapasitas bagasi yang besar. Secara detil ia menyebutkan khusus bagi konsumen kelas bisnis, kapasitas bagasi yang umumnya 30 kg meningkat menjadi 40 kg, sedangkan konsumen ekonomi dari yang semula hanya diperkenankan membawa 20 kg kini dapat membawa 30kg.
Penerbangan langsung Jogja-Singapura ini dijadwalkan beroperasi seminggu tiga kali atau pada hari Senin, Jumat dan Minggu.
Meski tidak menyebutkan target jumlah penumpang secara detil tetapi ia optimistis dapat membantu Jogja maupun Singapura meningkatkan jumlah wisata.
Sebab maskapai tidak hanya menghubungkan dua wilayah ini, masih tersedia 44 tujuan wisata lain di 12 negara. Silkair juga dapat memfasilitasi penumpang dari Jogja ke Singapura atau sebaliknya untuk bepergian ke negara lain menggunakan maskapai induk, yakni Singapore Airlines.
“Selama masa perkenalan, pada 25 November-6 Desember 2013 untuk penerbangan Jogja-Singapura tersedia dalam harga khusus, sekitar US$20 [sekitar Rp210.000],” terang dia.
Labels:
Berita
27.11.13
Mulai 29 November mendatang, maskapai Xpress Air di bawah PT Travel Express Aviation Services akan membuka layanan penerbangan untuk tujuan Bandung-Kuching, Malaysia.
Rute baru tersebut adalah layanan penerbangan internasional pertama maskapai dalam rangkaian rute Padang-Bandung-Pontianak-Kuching.
“Kami optimistis tingkat okupansi penumpang menuju Kuching, melalui Pontianak ini minimalnya dapat mencapai 80 persen dengan target penumpang wisatawan, bisnis, dan penumpang pelayanan rumah sakit,” kata Commercial Director Express Air Siti Khodijah, seperti dilansir Bisnis.com.
Lantaran tidak banyak maskapai penerbangan yang menyediakan penerbangan langsung menuju kota tersebut, Siti memperkirakan pasar penumpang bakal sesuai target. Pasalnya, jika ingin menuju ke Kuching, penumpang biasanya harus menuju Kuala Lumpur terlebih dahulu.
“Secara keseluruhan, perusahaan menargetkan tingkat okupansi penumpang pada semua rute pelayanan Express Air dapat mencapai 90 persen atau tumbuh 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Sejauh ini, tambah dia, maskapai sudah melayani 38 rute domestik dengan sebagian besar rute ke berbagai daerah di Indonesia Timur seperti, Papua, Maluku, Sorong, dan Manokwari serta sejumlah penerbangan hingga empat flight per hari.
“Sejak 2012 perusahaan sudah ekspansi dengan menyediakan rute-rute Indonesia bagian barat salah satunya Bandung, Pontianak, dan Selatan,” tandasnya.
Sumber
Xpress Air Segera Layani Rute Bandung – Kuching
Mulai 29 November mendatang, maskapai Xpress Air di bawah PT Travel Express Aviation Services akan membuka layanan penerbangan untuk tujuan Bandung-Kuching, Malaysia.
Rute baru tersebut adalah layanan penerbangan internasional pertama maskapai dalam rangkaian rute Padang-Bandung-Pontianak-Kuching.
“Kami optimistis tingkat okupansi penumpang menuju Kuching, melalui Pontianak ini minimalnya dapat mencapai 80 persen dengan target penumpang wisatawan, bisnis, dan penumpang pelayanan rumah sakit,” kata Commercial Director Express Air Siti Khodijah, seperti dilansir Bisnis.com.
Lantaran tidak banyak maskapai penerbangan yang menyediakan penerbangan langsung menuju kota tersebut, Siti memperkirakan pasar penumpang bakal sesuai target. Pasalnya, jika ingin menuju ke Kuching, penumpang biasanya harus menuju Kuala Lumpur terlebih dahulu.
“Secara keseluruhan, perusahaan menargetkan tingkat okupansi penumpang pada semua rute pelayanan Express Air dapat mencapai 90 persen atau tumbuh 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Sejauh ini, tambah dia, maskapai sudah melayani 38 rute domestik dengan sebagian besar rute ke berbagai daerah di Indonesia Timur seperti, Papua, Maluku, Sorong, dan Manokwari serta sejumlah penerbangan hingga empat flight per hari.
“Sejak 2012 perusahaan sudah ekspansi dengan menyediakan rute-rute Indonesia bagian barat salah satunya Bandung, Pontianak, dan Selatan,” tandasnya.
Sumber
Labels:
Berita
27.11.13
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanuddin membantah kecurigaan terkait usulan maskapai penerbangan untuk menerapkan tuslah (biaya tambahan) kepada para penumpang.
Sebelumnya, usulan tersebut memang menimbulkan kecurigaan lantaran penerapannya hampir sama dengan biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharge) yang dibatalkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Menurut Tengku, usulan tuslah berbeda dengan fuel surcharge lantaran lebih merujuk kepada penyesuaian biaya atau cost adjustment surcharge.
Selain itu, komponen tuslah bukan hanya biaya avtur tetapi juga pengeluaran dalam dolar untuk pesawat (maintenance and insurance), lamanya waktu tunggu di taxyway hingga pengaruh penaikan upah minimum provinsi (UMP).
“Ini bukan fuel surcharge tapi surcharge. Besaran persisnya saya mesti melihat dahulu data, tapi dasar penetapan surcharge ini ialah jumlah naiknya biaya dolar AS terhadap rupiah, avtur, lama menunggu di taxyway dan holding di bandara,” katanya seperti dilansirBisnis.com
Di sisi lain, hasil kajian pemerintah yang mengakomodasi usulan dari INACA soal penerapan tuslah itu belum diungkap secara detail oleh Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Bila usulan itu disetujui Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, penumpang pesawat bakal dibebani tuslah untuk menutup lonjakan biaya dan eksesnya harga tiket menjadi lebih mahal dari saat ini.
Sumber
Sekjen INACA Sebut Usulan Tuslah Berbeda dengan Fuel Surcharge
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanuddin membantah kecurigaan terkait usulan maskapai penerbangan untuk menerapkan tuslah (biaya tambahan) kepada para penumpang.
Sebelumnya, usulan tersebut memang menimbulkan kecurigaan lantaran penerapannya hampir sama dengan biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharge) yang dibatalkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Menurut Tengku, usulan tuslah berbeda dengan fuel surcharge lantaran lebih merujuk kepada penyesuaian biaya atau cost adjustment surcharge.
Selain itu, komponen tuslah bukan hanya biaya avtur tetapi juga pengeluaran dalam dolar untuk pesawat (maintenance and insurance), lamanya waktu tunggu di taxyway hingga pengaruh penaikan upah minimum provinsi (UMP).
“Ini bukan fuel surcharge tapi surcharge. Besaran persisnya saya mesti melihat dahulu data, tapi dasar penetapan surcharge ini ialah jumlah naiknya biaya dolar AS terhadap rupiah, avtur, lama menunggu di taxyway dan holding di bandara,” katanya seperti dilansirBisnis.com
Di sisi lain, hasil kajian pemerintah yang mengakomodasi usulan dari INACA soal penerapan tuslah itu belum diungkap secara detail oleh Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Bila usulan itu disetujui Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, penumpang pesawat bakal dibebani tuslah untuk menutup lonjakan biaya dan eksesnya harga tiket menjadi lebih mahal dari saat ini.
Sumber
Labels:
Berita
27.11.13
Seiring dengan kenaikan biaya operasi pesawat akhir-akhir ini, Kementerian Perhubungan segera mengkaji usulan maskapai berjadwal mengenakan tuslah alias surcharge kepada seluruh penumpang pesawat udara.
Jika usulan tersebut disetujui, penumpang pesawat bakal dibebani tuslah oleh maskapai penerbangan untuk menutup lonjakan biaya.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S. Ervan, sebagai respon atas usulan asosiasi maskapai mengenai tuslah itu, Ditjen Perhubungan Udara sudah melakukan kajian. Nantinya, hasil kajian tersebut, segera disampaikan kepada Menteri Perhubungan E.E Mangindaan guna dibahas bersama.
Menurutnya, penerapan tuslah berkaitan dengan kepentingan publik. “Itu baru hasil kajian dari Ditjen Perhubungan Udara, lalu akan disampaikan ke Pak Menteri. Nanti akan dibahas lagi jadi belum final. Saya belum tahu berapa lama prosesnya untuk final,” katanya, seperti dilansir Bisnis.com
Diakui Bambang, dirinya juga belum mengetahui hasil kajian dari Ditjen Perhubungan Udara soal tuslah. Dia perlu melihat dokumen terkait dan kajian tersebut tentunya berisikan berapa sebetulnya besaran tuslah.
Apabila nantinya Menhub menyetujui kajian tersebut, langkah selanjutnya yakni harus ada sosialisasi kepada pengguna jasa.
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanuddin menyatakan pihaknya menerima informasi Ditjen Perhubungan Udara mengakomodasi usulan asosiasi soal biaya tambahan di penerbangan.
“Sepertinya untuk penyesuaian tarif belum, tapi mungkin surcharge yang akan dikenakan. Kami sudah bahas dengan Kemenhub, tinggal menunggu keputusan dari Menteri Perhubungan. Sudah beres rapat 2 hari 3 malam, sudah deal,” katanya.
Sumber
Kemenhub Kaji Usulan Pengenaan Tuslah untuk Penumpang Pesawat
Seiring dengan kenaikan biaya operasi pesawat akhir-akhir ini, Kementerian Perhubungan segera mengkaji usulan maskapai berjadwal mengenakan tuslah alias surcharge kepada seluruh penumpang pesawat udara.
Jika usulan tersebut disetujui, penumpang pesawat bakal dibebani tuslah oleh maskapai penerbangan untuk menutup lonjakan biaya.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S. Ervan, sebagai respon atas usulan asosiasi maskapai mengenai tuslah itu, Ditjen Perhubungan Udara sudah melakukan kajian. Nantinya, hasil kajian tersebut, segera disampaikan kepada Menteri Perhubungan E.E Mangindaan guna dibahas bersama.
Menurutnya, penerapan tuslah berkaitan dengan kepentingan publik. “Itu baru hasil kajian dari Ditjen Perhubungan Udara, lalu akan disampaikan ke Pak Menteri. Nanti akan dibahas lagi jadi belum final. Saya belum tahu berapa lama prosesnya untuk final,” katanya, seperti dilansir Bisnis.com
Diakui Bambang, dirinya juga belum mengetahui hasil kajian dari Ditjen Perhubungan Udara soal tuslah. Dia perlu melihat dokumen terkait dan kajian tersebut tentunya berisikan berapa sebetulnya besaran tuslah.
Apabila nantinya Menhub menyetujui kajian tersebut, langkah selanjutnya yakni harus ada sosialisasi kepada pengguna jasa.
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanuddin menyatakan pihaknya menerima informasi Ditjen Perhubungan Udara mengakomodasi usulan asosiasi soal biaya tambahan di penerbangan.
“Sepertinya untuk penyesuaian tarif belum, tapi mungkin surcharge yang akan dikenakan. Kami sudah bahas dengan Kemenhub, tinggal menunggu keputusan dari Menteri Perhubungan. Sudah beres rapat 2 hari 3 malam, sudah deal,” katanya.
Sumber
Labels:
Berita
27.11.13
Tender penyewaan area komersial di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan dengan nilai Rp 63 miliar setahun berhasil dimenangi 17 perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, ritel, dan ritel duty free. Penandatanganan kerja sama itu dilakukan AP I bersama dengan perwakilan 17 perusahaan itu di Jakarta pada Selasa (26/11) kemarin.
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura I, sebagai operator Bandara Sepinggan, Tommy Soetomo, 40 persen dari seluruh area komersial yang ada di bandara Sepinggan, akan diisi para perusahaan pemenang tender itu.
“Sepinggan merupakan salah satu bandara yang dioperasikan oleh Angkasa Pura I dan masih dalam tahap pengembangan dengan nilai investasi Rp 1,9 triliun dan direncanakan rampung pada awal 2014,” katanya dalam siaran persnya.
Menurutnya, pengembangan bandara memang harus dilakukan sebagai langkah antisipasi mengingat pertumbuhan jumlah penumpang penerbangan di Tanah Air sangat tinggi.
“Mereka yang hadir kali ini adalah para pemenang tender untuk area komersial di terminal baru Bandara Sepinggan yang akan mengisi 40 persen dari seluruh area komersial yang ada,” tambahnya.
Proses tender yang diterapkan untuk bandara itu menggunakan konsep tender area komersial yang sebelumnya dipakai perseroan untuk area komersial di terminal baru Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Di Terminal 2 Juanda, ada 10 perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, ritel, dan ritel duty free yang memenangi tender penyewaan area komersial.
“Proses tender terbuka, transparan, dan sesuai dengan best practice tender internasional ini telah terbukti memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi pendapatan non-aeronautika kami,” katanya.
Sumber
Tender Area Komersil Bandara Sepinggan Dimenangi 17 Perusahaan
Tender penyewaan area komersial di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan dengan nilai Rp 63 miliar setahun berhasil dimenangi 17 perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, ritel, dan ritel duty free. Penandatanganan kerja sama itu dilakukan AP I bersama dengan perwakilan 17 perusahaan itu di Jakarta pada Selasa (26/11) kemarin.
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura I, sebagai operator Bandara Sepinggan, Tommy Soetomo, 40 persen dari seluruh area komersial yang ada di bandara Sepinggan, akan diisi para perusahaan pemenang tender itu.
“Sepinggan merupakan salah satu bandara yang dioperasikan oleh Angkasa Pura I dan masih dalam tahap pengembangan dengan nilai investasi Rp 1,9 triliun dan direncanakan rampung pada awal 2014,” katanya dalam siaran persnya.
Menurutnya, pengembangan bandara memang harus dilakukan sebagai langkah antisipasi mengingat pertumbuhan jumlah penumpang penerbangan di Tanah Air sangat tinggi.
“Mereka yang hadir kali ini adalah para pemenang tender untuk area komersial di terminal baru Bandara Sepinggan yang akan mengisi 40 persen dari seluruh area komersial yang ada,” tambahnya.
Proses tender yang diterapkan untuk bandara itu menggunakan konsep tender area komersial yang sebelumnya dipakai perseroan untuk area komersial di terminal baru Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Di Terminal 2 Juanda, ada 10 perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, ritel, dan ritel duty free yang memenangi tender penyewaan area komersial.
“Proses tender terbuka, transparan, dan sesuai dengan best practice tender internasional ini telah terbukti memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi pendapatan non-aeronautika kami,” katanya.
Sumber
Labels:
Berita
27.11.13
Merujuk pengalaman sebelumnya ketika maskapai menerapkan fuel surcharge, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta, penerapan tuslah atau surcharge kepada penumpang disatukan dalam harga tiket.
“Supaya perhitungannya lebih objektif itu lebih baik biaya itu dimasukan dalam tiket. Jangan dipisah, kalau dipisah nanti kalau harga avtur turun mereka enggak mau turunin harga,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo, seperti dilansir Bisnis.com.
Dia menuturkan, usulan maskapai untuk menerapkan biaya tambahan atau tuslah terkesan mirip dengan penerapan biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharge).
Kebijakan tersebut sebelumnya dibatalkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) lantaran terindikasi maskapai melakukan praktik kartel atau berkelompok menerapkan harga.
Selain wajib dimasukkan dalam komponen tiket, bukan terpisah sehingga suatu waktu biaya itu bisa dicabut kembali, penerapan tuslah kepada penumpang diimbau hanya berlaku sementara.
“Kasus yang pernah masuk ke KPPU itu membuktikan fuel surcharge hanya akal-akalan maskapai untuk mengerek pendapatan mereka. Makanya kami minta agar jangan dipisah, nanti enggak proporsional besarannya. Airlines tidak bisa memanipulasi,” paparnya.
Sebelumnya, KPPU pernah membatalkan kesepakatan Indonesia National Air Carriers Association (INACA) soal fuel surcharge yang terpisah dari tiket sebesar Rp 20.000 per penumpang.
Dalam pernyataan resminya, KPPU merekomendasikan pemberlakuan fuel surcharge mesti dilakukan secara konsisten dengan menggunakan formula baku sehingga bisa mengidentifikasi besaran seharusnya bagi setiap maskapai.
Sumber
YLKI Minta Penerapan Tuslah Disatukan dalam Tiket
Merujuk pengalaman sebelumnya ketika maskapai menerapkan fuel surcharge, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta, penerapan tuslah atau surcharge kepada penumpang disatukan dalam harga tiket.
“Supaya perhitungannya lebih objektif itu lebih baik biaya itu dimasukan dalam tiket. Jangan dipisah, kalau dipisah nanti kalau harga avtur turun mereka enggak mau turunin harga,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo, seperti dilansir Bisnis.com.
Dia menuturkan, usulan maskapai untuk menerapkan biaya tambahan atau tuslah terkesan mirip dengan penerapan biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharge).
Kebijakan tersebut sebelumnya dibatalkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) lantaran terindikasi maskapai melakukan praktik kartel atau berkelompok menerapkan harga.
Selain wajib dimasukkan dalam komponen tiket, bukan terpisah sehingga suatu waktu biaya itu bisa dicabut kembali, penerapan tuslah kepada penumpang diimbau hanya berlaku sementara.
“Kasus yang pernah masuk ke KPPU itu membuktikan fuel surcharge hanya akal-akalan maskapai untuk mengerek pendapatan mereka. Makanya kami minta agar jangan dipisah, nanti enggak proporsional besarannya. Airlines tidak bisa memanipulasi,” paparnya.
Sebelumnya, KPPU pernah membatalkan kesepakatan Indonesia National Air Carriers Association (INACA) soal fuel surcharge yang terpisah dari tiket sebesar Rp 20.000 per penumpang.
Dalam pernyataan resminya, KPPU merekomendasikan pemberlakuan fuel surcharge mesti dilakukan secara konsisten dengan menggunakan formula baku sehingga bisa mengidentifikasi besaran seharusnya bagi setiap maskapai.
Sumber
Labels:
Berita
27.11.13
Bisnis.com, JAKARTA — Usulan maskapai penerbangan untuk menerapkan biaya tambahan atau tuslah tiket pesawat menimbulkan kecurigaan yang sama seperti penerapan biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharge) yang dibatalkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Namun, kecurigaan itu dibantah oleh Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanuddin. Dia menegaskan usulan tuslah berbeda dengan fuel surcharge. Tuslah lebih merujuk kepada penyesuaian biaya atau cost adjustment surcharge.
Menurutnya, komponen tuslah bukan hanya biaya avtur tetapi juga pengeluaran dalam dolar untuk pesawat (maintenance and insurance), lamanya waktu tunggu di taxyway hingga pengaruh penaikan upah minimum provinsi (UMP).
“Ini bukan fuel surcharge tapi surcharge. Besaran persisnya saya mesti melihat dahulu data, tapi dasar penetapan surcharge ini ialah jumlah naiknya biaya dolar AS terhadap rupiah, avtur, lama menunggu di taxyway dan holding di bandara,” katanya, Senin (26/11/2013).
Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, belum mau mengatakan secara detail hasil kajian pemerintah yang mengakomodasi usulan dari INACA soal penerapan tuslah itu.
Bila usulan itu disetujui Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, penumpang pesawat bakal dibebani tuslah untuk menutup lonjakan biaya dan eksesnya harga tiket menjadi lebih mahal dari saat ini.
Sumber
Maskapai Butuh Tuslah Tiket Pesawat untuk Tutupi Lonjakan Biaya
Bisnis.com, JAKARTA — Usulan maskapai penerbangan untuk menerapkan biaya tambahan atau tuslah tiket pesawat menimbulkan kecurigaan yang sama seperti penerapan biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharge) yang dibatalkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
Namun, kecurigaan itu dibantah oleh Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanuddin. Dia menegaskan usulan tuslah berbeda dengan fuel surcharge. Tuslah lebih merujuk kepada penyesuaian biaya atau cost adjustment surcharge.
Menurutnya, komponen tuslah bukan hanya biaya avtur tetapi juga pengeluaran dalam dolar untuk pesawat (maintenance and insurance), lamanya waktu tunggu di taxyway hingga pengaruh penaikan upah minimum provinsi (UMP).
“Ini bukan fuel surcharge tapi surcharge. Besaran persisnya saya mesti melihat dahulu data, tapi dasar penetapan surcharge ini ialah jumlah naiknya biaya dolar AS terhadap rupiah, avtur, lama menunggu di taxyway dan holding di bandara,” katanya, Senin (26/11/2013).
Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, belum mau mengatakan secara detail hasil kajian pemerintah yang mengakomodasi usulan dari INACA soal penerapan tuslah itu.
Bila usulan itu disetujui Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, penumpang pesawat bakal dibebani tuslah untuk menutup lonjakan biaya dan eksesnya harga tiket menjadi lebih mahal dari saat ini.
Sumber
Labels:
Berita
26.11.13
Yogyakarta dan Semarang Bakal Punya Bandara Baru
Selasa, 26 November 2013 | 26.11.13
Jakarta - Untuk mempersiapkan besarnya pertumbuhan dunia penerbangan di Indonesia, PT Angkasa Pura I melakukan sejumlah pembenahan. BUMN operator bandara ini berencana membangun bandara baru di sejumlah daerah.
Direktur Human Capital dan General Affair Angkasa Pura I Daan Achmad mengatakan, sejumlah bandara yang akan dibangun antara lain adalah bandara baru di Yogyakarta dan di Semarang.
"Untuk bandara baru di Yogyakarta akan dibangun di wilayah Kulon Progo. Karena bandara yang sekarang sudah tidak bisa diperluas lagi, nanti akan dikembalikan ke TNI lahannya," ujar Daan saat berkunjung ke kantor detikcom, Senin (25/11/2013).
Sementara untuk bandara di Semarang, akan dibangun baru di atas lahan milik TNI AD. Angkasa Pura I saat ini sedang membangun Bandara Sepinggan di Balikpapan yang berkelas internasional.
Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo sebelumnya pernah mengatakan, biaya pembangunan bandara baru di Yogyakarta diperkirakan Rp 6 triliun. 'The New Yogyakarta Airport' ini akan dilengkapi fasilitas transportasi kereta bandara layaknya Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara.
Bandara lama Yogyakarta, yaitu Adisutjipto, saat ini sudah sangat padat. Data per tahun 2012, volume penumpang domestik dan internasional mencapai 4.998.028 penumpang per tahun. Apalagi jadwal penerbangan komersial kerap terganggu karena ada aktivitas pesawat militer.
Bandara baru Yogyakarta ini rencananya bisa beroperasi 2016, saat ini masih dalam proses pembebasan lahan.
Tahun depan, Angkasa Pura I berencana menggelontorkan investasi Rp 5,6 triliun. Dana ini akan digunakan antara lain untuk pembangunan bandara Sepinggan, lalu bandara Semarang Rp 1,3 triliun. Untuk Yogyakarta, tidak disampaikan berapa dana investasi yang akan digelontorkn tahun depan.
Jumlah bandara yang dikelola Angkasa Pura I saat ini adalah 13 bandara, yang lokasinya di wilayah tengah hingga timur Indonesia. Dari 13 bandara ini, Angkasa Pura I mempekerjakan 8.000 pegawai, termasuk outsourcing.
Guna menghadapi perkembangan dunia penerbangan di Indonesia, Angkasa Pura I berencana membentuk Airport University. Sifatnya bukan pendidikan formal, namun lebih untuk melatih para calon pegawainya dengan pendidikan khusus kejuruan bandara.
"Jadi nanti kami akan merekrut pegawai lulusan SMA dan akan dilatih bisnis kebandaraan. Belajar bisnis airport. Ini akan kita mulai tahun depan. Mungkin sifatnya seperti AKABRI, kami berharap Airport University ini akan menjadi pusat pelajaran airport. Saat ini Airport University hanya ada di Moskow," kata Daan.
Soal bisnis Angkasa Pura I, Daan mengatakan, sejak tahun lalu Angkasa Pura I kehilangan pendapatan Rp 1 triliun dari bisnis Air Traffic Control (ATC), karena bisnis ATC menjadi BUMN sendiri dalam bentuk Perum Navigasi.
Dalam menyiasati penurunan pendapatan ini, Angkasa Pura I menggenjot bisnis non aero, seperti area komersial di bandara, airport lounge, termasuk area parkir. "Kami juga membuat anak-anak usaha di bidang logistik, properti, hotel, dan bidang support," jelas Daan.
Sebelumnya, 60% pendapatan AP I adalah dari sektor aero, setelah ATC pisah, pendapatan aero dan non aero bandara saat ini berimbang 50:50.
Sumber
Direktur Human Capital dan General Affair Angkasa Pura I Daan Achmad mengatakan, sejumlah bandara yang akan dibangun antara lain adalah bandara baru di Yogyakarta dan di Semarang.
"Untuk bandara baru di Yogyakarta akan dibangun di wilayah Kulon Progo. Karena bandara yang sekarang sudah tidak bisa diperluas lagi, nanti akan dikembalikan ke TNI lahannya," ujar Daan saat berkunjung ke kantor detikcom, Senin (25/11/2013).
Sementara untuk bandara di Semarang, akan dibangun baru di atas lahan milik TNI AD. Angkasa Pura I saat ini sedang membangun Bandara Sepinggan di Balikpapan yang berkelas internasional.
Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo sebelumnya pernah mengatakan, biaya pembangunan bandara baru di Yogyakarta diperkirakan Rp 6 triliun. 'The New Yogyakarta Airport' ini akan dilengkapi fasilitas transportasi kereta bandara layaknya Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara.
Bandara lama Yogyakarta, yaitu Adisutjipto, saat ini sudah sangat padat. Data per tahun 2012, volume penumpang domestik dan internasional mencapai 4.998.028 penumpang per tahun. Apalagi jadwal penerbangan komersial kerap terganggu karena ada aktivitas pesawat militer.
Bandara baru Yogyakarta ini rencananya bisa beroperasi 2016, saat ini masih dalam proses pembebasan lahan.
Tahun depan, Angkasa Pura I berencana menggelontorkan investasi Rp 5,6 triliun. Dana ini akan digunakan antara lain untuk pembangunan bandara Sepinggan, lalu bandara Semarang Rp 1,3 triliun. Untuk Yogyakarta, tidak disampaikan berapa dana investasi yang akan digelontorkn tahun depan.
Jumlah bandara yang dikelola Angkasa Pura I saat ini adalah 13 bandara, yang lokasinya di wilayah tengah hingga timur Indonesia. Dari 13 bandara ini, Angkasa Pura I mempekerjakan 8.000 pegawai, termasuk outsourcing.
Guna menghadapi perkembangan dunia penerbangan di Indonesia, Angkasa Pura I berencana membentuk Airport University. Sifatnya bukan pendidikan formal, namun lebih untuk melatih para calon pegawainya dengan pendidikan khusus kejuruan bandara.
"Jadi nanti kami akan merekrut pegawai lulusan SMA dan akan dilatih bisnis kebandaraan. Belajar bisnis airport. Ini akan kita mulai tahun depan. Mungkin sifatnya seperti AKABRI, kami berharap Airport University ini akan menjadi pusat pelajaran airport. Saat ini Airport University hanya ada di Moskow," kata Daan.
Soal bisnis Angkasa Pura I, Daan mengatakan, sejak tahun lalu Angkasa Pura I kehilangan pendapatan Rp 1 triliun dari bisnis Air Traffic Control (ATC), karena bisnis ATC menjadi BUMN sendiri dalam bentuk Perum Navigasi.
Dalam menyiasati penurunan pendapatan ini, Angkasa Pura I menggenjot bisnis non aero, seperti area komersial di bandara, airport lounge, termasuk area parkir. "Kami juga membuat anak-anak usaha di bidang logistik, properti, hotel, dan bidang support," jelas Daan.
Sebelumnya, 60% pendapatan AP I adalah dari sektor aero, setelah ATC pisah, pendapatan aero dan non aero bandara saat ini berimbang 50:50.
Sumber
Labels:
Berita
25.11.13
Bandara Sepinggan Balikpapan siap beroperasi 24 jam
Senin, 25 November 2013 | 25.11.13
PT Angkasa Pura I Bandara Sepinggan menyatakan bahwa terminal baru Bandara Sepinggan nantinya siap dioperasikan selama 24 jam nonstop. Ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang terus tumbuh setiap tahunnya.
“Sebenarnya saat ini pun Bandara kita sudah beroperasi selama 24 jam, hanya saja untuk ATC (Air Traffic Controller) dan security, karena memang belum ada maskapai yang melakukan penerbangan sampai 24 jam,” terang Plt Humas Angkasa Pura I Bandara Internasional Sepinggan Asniar Chairani seperti yang kutip dari Kaltim Post.
Asniar mengatakan, baik dari segi tenaga manusia dan juga fasilitas, Bandara Sepinggan sudah mampu beroperasi selama 24 jam. Namun, kenyataannya hingga kini belum ada maskapai penerbangan yang berminat beroperasi di Bandara Sepinggan selama 24 jam.
“Penerbangan terakhir kan hanya Lion Air dan Garuda Indonesia saja sampai saat ini, jika nanti memang ada yang mengajukan tentu saja Bandara Internasional Sepinggan sudah siap, apalagi dengan beroperasinya terminal baru pada Februari 2014 mendatang,” tambahnya.
Meskipun tidak ada penerbangan setelah lewat jam 12 malam, namun Bandara Internasional Sepinggan tetap beroperasi selama 24 jam , mengingat Bandara yang terletak di wilayah selatan ini menjadi jalur lintasan penerbangan luar negeri, sehingga memang harus bisa beroperasi selama 24 jam. “Kalau semisal nanti butuh bandara terdekat untuk melakukan pendaratan dalam keadaan darurat, maka Bandara Internasional Sepinggan bisa menjadi alternatif,” terang Asniar.
Sumber
“Sebenarnya saat ini pun Bandara kita sudah beroperasi selama 24 jam, hanya saja untuk ATC (Air Traffic Controller) dan security, karena memang belum ada maskapai yang melakukan penerbangan sampai 24 jam,” terang Plt Humas Angkasa Pura I Bandara Internasional Sepinggan Asniar Chairani seperti yang kutip dari Kaltim Post.
Asniar mengatakan, baik dari segi tenaga manusia dan juga fasilitas, Bandara Sepinggan sudah mampu beroperasi selama 24 jam. Namun, kenyataannya hingga kini belum ada maskapai penerbangan yang berminat beroperasi di Bandara Sepinggan selama 24 jam.
“Penerbangan terakhir kan hanya Lion Air dan Garuda Indonesia saja sampai saat ini, jika nanti memang ada yang mengajukan tentu saja Bandara Internasional Sepinggan sudah siap, apalagi dengan beroperasinya terminal baru pada Februari 2014 mendatang,” tambahnya.
Meskipun tidak ada penerbangan setelah lewat jam 12 malam, namun Bandara Internasional Sepinggan tetap beroperasi selama 24 jam , mengingat Bandara yang terletak di wilayah selatan ini menjadi jalur lintasan penerbangan luar negeri, sehingga memang harus bisa beroperasi selama 24 jam. “Kalau semisal nanti butuh bandara terdekat untuk melakukan pendaratan dalam keadaan darurat, maka Bandara Internasional Sepinggan bisa menjadi alternatif,” terang Asniar.
Sumber
Labels:
Berita
25.11.13
Akhir Desember, renovasi bandara halim perdanakusuma selesai
Bandara Halim Perdanakusuma disiapkan untuk melayani penerbangan reguler pada awal Januari 2014 mendatang. Untuk itu, Angkasa Pura II selaku pengelola telah menyiapkan dana yang akan digunakan untuk melakukan renovasi terminal.
Direktur Angkasa Pura II Tri Sunoko mengatakan proses renovasi terminal sedang berlangsung, diharapkan awal Januari 2014 bisa digunakan. “Renovasi ini dimulai sejak awal Oktober dan diharapkan minggu ketiga Desember sudah selesai pengerjaannya,” ujarnya yang dilansir Tempo.
Revitalisasi yang dilakukan oleh Angkasa Pura II di Bandara Halim Perdanakusuma antara lain pembuatan loket tiket, penataan lahan parkir kendaraan, dan perluasan ruang tunggu bagi penumpang. Ruang tunggu ini nantinya mampu menampung tiga penerbangan sekaligus atau sekitar 600 penumpang per jam. Fasilitas lain seperti pintu masuk areal pelaporan, kamera pemantau (CCTV), alarm kebakaran, dan papan informasi penerbangan juga dimaksimalkan.
Sebelumnya, Bandara Halim Perdanakusuma hanya melayani operasional penerbangan militer, charter, VVIP, dan sekolah penerbangan. Hingga kini bandara yang diresmikan Presiden Soeharto pada 1974 itu juga belum melayani penerbangan reguler. Namun, pada Januari 2014 Bandara Halim Perdanakusuma diharapkan bisa melayani penerbangan reguler untuk memecah kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta. Sejumlah maskapai penerbangan telah menyatakan tertarik untuk beroperasi di bandara tersebut, di antaranya Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Tigerair Mandala, dan Indonesia AirAsia.
Sumber
Direktur Angkasa Pura II Tri Sunoko mengatakan proses renovasi terminal sedang berlangsung, diharapkan awal Januari 2014 bisa digunakan. “Renovasi ini dimulai sejak awal Oktober dan diharapkan minggu ketiga Desember sudah selesai pengerjaannya,” ujarnya yang dilansir Tempo.
Revitalisasi yang dilakukan oleh Angkasa Pura II di Bandara Halim Perdanakusuma antara lain pembuatan loket tiket, penataan lahan parkir kendaraan, dan perluasan ruang tunggu bagi penumpang. Ruang tunggu ini nantinya mampu menampung tiga penerbangan sekaligus atau sekitar 600 penumpang per jam. Fasilitas lain seperti pintu masuk areal pelaporan, kamera pemantau (CCTV), alarm kebakaran, dan papan informasi penerbangan juga dimaksimalkan.
Sebelumnya, Bandara Halim Perdanakusuma hanya melayani operasional penerbangan militer, charter, VVIP, dan sekolah penerbangan. Hingga kini bandara yang diresmikan Presiden Soeharto pada 1974 itu juga belum melayani penerbangan reguler. Namun, pada Januari 2014 Bandara Halim Perdanakusuma diharapkan bisa melayani penerbangan reguler untuk memecah kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta. Sejumlah maskapai penerbangan telah menyatakan tertarik untuk beroperasi di bandara tersebut, di antaranya Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Tigerair Mandala, dan Indonesia AirAsia.
Sumber
Labels:
Berita
24.11.13
Garuda lirik rute penerbangan ke Raja Ampat
Minggu, 24 November 2013 | 24.11.13
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia tertarik melayani rute penerbangan ke Bandara Marinda di Pulau Waisai, Kabupaten Raja, Papua Barat. Penerbangan ke Raja Ampat memungkinkan bagi Garuda karena maskapai penerbangan nasional itu tidak lama lagi akan mengoperasikan pesawat turboprop ATR 72-600. “Bisa kok dengan pesawat jenis ATR kapasitas 72 seat,” ujar Vice President Garuda Indonesia Eastern Area Of Indonesia Rosyinah Manaf saat berkunjung ke Bandara Marinda seperti dilansir Tribunnews.com, Minggu (24/11/2013).
Rosyinah memaparkan, pesawat ATR 72-600 memiliki kemampuan untuk lepas landas dan mendarat di Bandara Marinda yang memiliki landasan pacu sepanjang 1.200 meter dan lebar 30 meter. Untuk membuka rute ke Raja Ampat, menurut Rosyinah yang perlu diperhatikan adalah jumlah peminat, keselamatan, dan kenyamanan penumpang. “Walau jenis ATR, Garuda tetap menerapkan full service. Para penumpang Garuda tetap diberi makan minum. Juga ada pramugari,” jelas Rosyinah.
Meskipun demikian, Rosyinah belum bisa memastikan kapan Garuda akan melayani rute penerbangan ke Raja Ampat ini. Tapi Rosyinah cukup optimis rute ini bisa beroperasi paling lambat pada tahun 2015 utnuk menggaet wisatawan yang datang ke salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia itu.
Garuda Indonesia telah memesan sebanyak 24 pesawat ATR 72-600 untuk melayani rute-rute jarak dekat dan rute-rute perintis di berbagai destinasi di Indonesia. Pesawat akan datang secara bertahap mulai November tahun ini hingga tahun 2015. “Pemesan pesawat jenis ATR ini dimaksudkan untuk melayani penerbangan ke wilayah-wilayah terpencill di Indonesia,” ujar Rosyinah.
Sumber
Rosyinah memaparkan, pesawat ATR 72-600 memiliki kemampuan untuk lepas landas dan mendarat di Bandara Marinda yang memiliki landasan pacu sepanjang 1.200 meter dan lebar 30 meter. Untuk membuka rute ke Raja Ampat, menurut Rosyinah yang perlu diperhatikan adalah jumlah peminat, keselamatan, dan kenyamanan penumpang. “Walau jenis ATR, Garuda tetap menerapkan full service. Para penumpang Garuda tetap diberi makan minum. Juga ada pramugari,” jelas Rosyinah.
Meskipun demikian, Rosyinah belum bisa memastikan kapan Garuda akan melayani rute penerbangan ke Raja Ampat ini. Tapi Rosyinah cukup optimis rute ini bisa beroperasi paling lambat pada tahun 2015 utnuk menggaet wisatawan yang datang ke salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia itu.
Garuda Indonesia telah memesan sebanyak 24 pesawat ATR 72-600 untuk melayani rute-rute jarak dekat dan rute-rute perintis di berbagai destinasi di Indonesia. Pesawat akan datang secara bertahap mulai November tahun ini hingga tahun 2015. “Pemesan pesawat jenis ATR ini dimaksudkan untuk melayani penerbangan ke wilayah-wilayah terpencill di Indonesia,” ujar Rosyinah.
Sumber
Labels:
Berita
24.11.13
Indonesia Airasia, Bagikan tiket gratis untuk rute internasional
Menjelang akhir tahun 2013, maskapai penerbangan Indonesia AirAsia kembali menghadirkan promo yang selalu dinantikan oleh pelanggannya, yaitu “Kursi Gratis”. Dalam promo kali ini, pelanggan AirAsia bisa terbang bolak-balik ke semua destinasi internasional, seperti Kuala Lumpur, Singapura, Bangkok, Phuket, Perth, Penang, dan Johor Baru dengan harga tiket mulai dari Rp 0.
“Kami senang dapat menghadirkan kembali promo ‘Kursi Gratis’ untuk para pelanggan. Promo ini sangat istimewa karena berlaku di semua hub Indonesia AirAsia yang berada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Makassar. Mereka yang berada di kota-kota tersebut dapat memanfaatkan promo ini untuk melakukan perjalanan bisnis ataupun wisata menuju destinasi internasional yang kami layani seperti Kuala Lumpur, Singapura, Bangkok, Phuket, Perth, Penang, dan Johor Baru,” ujar Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia Dharmadi dalam pers rilis yang diterima Indo-Aviation.
Program promo Kursi Gratis ini berlaku untuk pembelian tiket di website AirAsia, www.airasia.com, mulai dari 25 November hingga 1 Desember 2013, dengan periode perjalanan mulai dari 5 Mei 2014 hingga 31 Januar 2015. Dengan demikian, pelanggan bisa memiliki lebih banyak waktu untuk merencanakan perjalanannya.
Untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan yang tidak memiliki kartu kredit, Indonesia AirAsia memberikan opsi pembayaran menggunakan kartu debit Mandiri. Pelanggan Indonesia AirAsia yang juga nasabah Bank Mandiri cukup mendaftarkan nomor handphone yang dimiliki ke Customer Service Bank Mandiri agar bisa mendapatkan One Time Password yang digunakan dalam proses pembayaran.
Pilihan pembayaran dengan menggunakan internet banking juga tersedia untuk nasabah Bank BCA dan Bank CIMB.
Selain menawarkan tiket promo Kursi Gratis untuk destinasi internasional, Indonesia AirAsia juga menawarkan harga promo spesial untuk destinasi domestik. Pelanggan bisa terbang bolak-baik menuju Yogyakarta, Makassar, Medan, Surabaya, Pekanbaru, Semarang dan Bandung cukup dengan harga mulai dari Rp 29.000 saja. Penawaran ini berlaku mulai dari 25 Nopember hingga 1 Desember 2013 dengan periode perjalanan yang sama, yaitu mulai dari 5 Mei 2014 sampai 31 Januari 2015.
Sumber
“Kami senang dapat menghadirkan kembali promo ‘Kursi Gratis’ untuk para pelanggan. Promo ini sangat istimewa karena berlaku di semua hub Indonesia AirAsia yang berada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Medan, dan Makassar. Mereka yang berada di kota-kota tersebut dapat memanfaatkan promo ini untuk melakukan perjalanan bisnis ataupun wisata menuju destinasi internasional yang kami layani seperti Kuala Lumpur, Singapura, Bangkok, Phuket, Perth, Penang, dan Johor Baru,” ujar Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia Dharmadi dalam pers rilis yang diterima Indo-Aviation.
Program promo Kursi Gratis ini berlaku untuk pembelian tiket di website AirAsia, www.airasia.com, mulai dari 25 November hingga 1 Desember 2013, dengan periode perjalanan mulai dari 5 Mei 2014 hingga 31 Januar 2015. Dengan demikian, pelanggan bisa memiliki lebih banyak waktu untuk merencanakan perjalanannya.
Untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan yang tidak memiliki kartu kredit, Indonesia AirAsia memberikan opsi pembayaran menggunakan kartu debit Mandiri. Pelanggan Indonesia AirAsia yang juga nasabah Bank Mandiri cukup mendaftarkan nomor handphone yang dimiliki ke Customer Service Bank Mandiri agar bisa mendapatkan One Time Password yang digunakan dalam proses pembayaran.
Pilihan pembayaran dengan menggunakan internet banking juga tersedia untuk nasabah Bank BCA dan Bank CIMB.
Selain menawarkan tiket promo Kursi Gratis untuk destinasi internasional, Indonesia AirAsia juga menawarkan harga promo spesial untuk destinasi domestik. Pelanggan bisa terbang bolak-baik menuju Yogyakarta, Makassar, Medan, Surabaya, Pekanbaru, Semarang dan Bandung cukup dengan harga mulai dari Rp 29.000 saja. Penawaran ini berlaku mulai dari 25 Nopember hingga 1 Desember 2013 dengan periode perjalanan yang sama, yaitu mulai dari 5 Mei 2014 sampai 31 Januari 2015.
Sumber
Labels:
Berita
24.11.13
Sudah padat, bandara soekarno - hatta tidak terima pembukaan rute baru
Kementerian Perhubungan telah menyatakan bahwa Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak lagi menerima pengajuan pembukaan rute-rute baru karena jadwal penerbangan di bandara utama Indonesia ini sudah sangat padat.
“Kami sudah tidak menerima permohonan pembukaan rute penerbangan baru dari Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta). Kecuali maskapai yang sebelumnya telah memiliki rute dan akan mengoperasikannya kembali,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan di Jakarta, seperti yang dilansir Kompas.com.
Akibat padatnya jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, sebagian penerbangan akan dialihkan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Namun saat ini pengelola sedang memperbaiki infrastruktur yang ada di Bandara Halim Perdanakusuma agar siap digunakan untuk penerbangan reguler.
Selama ini Bandara Halim Perdanakusuma digunakan sebagai bandara untuk penerbangan militer, VVIP, charter dan sekolah penerbangan. Sedangkan jumlah penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta telah mencapai 1.215 kali setiap harinya atau rata-rata 63 penerbanganper jam, baik penerbangan domestik maupun internasional.
Sumber
“Kami sudah tidak menerima permohonan pembukaan rute penerbangan baru dari Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta). Kecuali maskapai yang sebelumnya telah memiliki rute dan akan mengoperasikannya kembali,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan di Jakarta, seperti yang dilansir Kompas.com.
Akibat padatnya jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, sebagian penerbangan akan dialihkan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Namun saat ini pengelola sedang memperbaiki infrastruktur yang ada di Bandara Halim Perdanakusuma agar siap digunakan untuk penerbangan reguler.
Selama ini Bandara Halim Perdanakusuma digunakan sebagai bandara untuk penerbangan militer, VVIP, charter dan sekolah penerbangan. Sedangkan jumlah penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta telah mencapai 1.215 kali setiap harinya atau rata-rata 63 penerbanganper jam, baik penerbangan domestik maupun internasional.
Sumber
Labels:
Berita
24.11.13
2014, Garuda Indonesia siap terbangi Jakarta - London
Untuk memuaskan para traveler, sejumlah persiapan dilakukan Garuda Indonesia jelang tahun 2014. Salah satunya adalah mereka bakal meluncurkan rute penerbangan Jakarta menuju London.
“Tahun 2014 nanti, kami akan menerbangi rute penerbangan Jakarta-London dengan pesawat Boeing 777 dengan servis first class, business class dan ada economy class itu langsung terbang dari Jakarta ke London. Rencana terbang tahun depan sekitar bulan Mei 2014,” kata Senior Manager Agency Sales Garuda Indonesia, Yakub Bani dilansir detik.com.
Menurutnya, untuk saat ini, Garuda masih menggunakan Boeing 747-400 untuk menerbangi sejumlah rute luar negeri seperti Jakarta ke Narita dan Jakarta menuju Jeddah. Selain London, maskapai plat merah itu juga berencana mengoperasikan Boeing 777 tersebut ke rute lain.
“Untuk Boeing 777 yang baru ini, di tahun 2013 juga sudah menerbangkan rute Jakarta-Shanghai. Nanti juga rencananya akan diterbangkan rute Jakarta-Sydney dalam waktu dekat ini,” tambah Yakub
Yakub menambahkan, rute penerbangan domestik sendiri juga sudah menggunakan pesawat CRJ yang penerbangannya hanya menempuh waktu satu jam perjalanan dan dioperasikan pada rute-rute Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur.
“Rute-rute penerbangan seperti Surabaya-Semarang, Semarang-Denpasar itu kami layani dengan pesawat CRJ. Tapi untuk rute-rute yang dari Jakarta ke luar negeri itu umumnya kami gunakan Boeing 737-800,” kata Yakub.
Sumber
“Tahun 2014 nanti, kami akan menerbangi rute penerbangan Jakarta-London dengan pesawat Boeing 777 dengan servis first class, business class dan ada economy class itu langsung terbang dari Jakarta ke London. Rencana terbang tahun depan sekitar bulan Mei 2014,” kata Senior Manager Agency Sales Garuda Indonesia, Yakub Bani dilansir detik.com.
Menurutnya, untuk saat ini, Garuda masih menggunakan Boeing 747-400 untuk menerbangi sejumlah rute luar negeri seperti Jakarta ke Narita dan Jakarta menuju Jeddah. Selain London, maskapai plat merah itu juga berencana mengoperasikan Boeing 777 tersebut ke rute lain.
“Untuk Boeing 777 yang baru ini, di tahun 2013 juga sudah menerbangkan rute Jakarta-Shanghai. Nanti juga rencananya akan diterbangkan rute Jakarta-Sydney dalam waktu dekat ini,” tambah Yakub
Yakub menambahkan, rute penerbangan domestik sendiri juga sudah menggunakan pesawat CRJ yang penerbangannya hanya menempuh waktu satu jam perjalanan dan dioperasikan pada rute-rute Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur.
“Rute-rute penerbangan seperti Surabaya-Semarang, Semarang-Denpasar itu kami layani dengan pesawat CRJ. Tapi untuk rute-rute yang dari Jakarta ke luar negeri itu umumnya kami gunakan Boeing 737-800,” kata Yakub.
Sumber
Labels:
Berita