Latest Post
28.6.13
PT Merpati Kaji Rute Surabaya-Pulau Bawean
Jumat, 28 Juni 2013 | 28.6.13
Surabaya - Distrik Manajer PT Merpati Nusantara Airlines Wilayah Jawa Timur-Kalimantan Tengah, Adjie Kisworo, berencana melakukan kajian rute penerbangan ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Kajian ini meliputi aspek potensi penumpang, status bandar udara dan harga tiket, apakah subsidi atau komersial. Direncanakan pada akhir 2013 bandara Pulau Bawean akan dioperasikan. Bila bandara berstatus perintis, kata Adjie, wajib ada subsidi tiket kepada penumpang. "Kalau enggak ada subsidi, ya berat," kata dia kepada Tempo, Jumat 28 Juni 2013.
Sumber
Saat ini, Merpati mempunyai pesawat berbadan kecil jenis Cassa sejumlah tiga unit, Twin Oter lima unit, dan MA-60 sebanyak 15 unit. Dari jumlah itu, jenis Cassa hanya beroperasi dua unit dan MA-60 13 unit. Ia menuturkan, selama ini pesawat berbadan kecil dikonsentrasikan menerbangi rute-rute perintis di wilayah Indonesia Timur, seperti Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Maluku.
Jika harus menerbangi Pulau Bawean, kata Adjie, Merpati harus beli unit pesawat lagi. Dengan panjang lintasan bandara Pulau Bawean hanya 900 meter, hanya jenis Cassa dan Twin Oter yang bisa mendarat. Jenis Cassa berkapasitas 20 seat dan Twin Oter 18 seat.
Menurut Adjie, subsidi tiket sangat penting di rute perintis untuk menutupi kerugian maskapai. Ia mencontohkan rute Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya yang merupakan rute penerbangan komersial. Rute Surabaya-Banyuwangi ternyata sepi peminat dan memaksa Merpati merelokasi unit pesawatnya ke daerah lain yang lebih menjanjikan. "Yang penting bisa menutupi biaya operasionalnya. Meski BUMN, kita juga cari untung," kata dia.
Juru bicara Kabupaten Gresik, Andi Hendro Wijoyo, mengatakan bahwa pihaknya sudah menawarkan ke beberapa maskapai penerbangan, seperti Merpati, Wings Air, dan Susi Air untuk menerbangi rute Surabaya-Pulau Bawean dan sebaliknya. Sayangnya, belum ada maskapai yang memberikan jawaban. Hendro memastikan, bandara Pulau Bawean berstatus perintis.
Soal subsidi tiketnya diambilkan dari mana, ia belum tahu. Pemkab Gresik bersama Dinas Perhubungan Jawa Timur dan Angkasa Pura I sudah membahas masalah ini. "Sudah kita tawarkan ke beberapa maskapai. Kalau perintis, ya dapat subsidi tiket," ujar Hendro.
Menurut dia, penerbangan dari Surabaya ke Pulau Bawean mempunyai potensi besar. Sebab, banyak penduduk Pulau Bawean merantau ke berbagai daerah, termasuk ke luar negeri. Rata-rata penduduk Pulau Bawean menjadi TKI di Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi. Sementara sudah banyak penerbangan rute Singapura-Surabaya dan Kuala Lumpur-Surabaya maupun sebaliknya.
Sejauh ini moda transporatasi laut yang menghubungkan Kota Gresik-Pulau Bawean sangat terbatas. Hanya ada dua unit kapal roro milik Express Bahari dan Tunggal Samudera. Masalahnya, kata Hendro, ketika gelombang laut mencapai ketinggian 3 meter, dua unit kapal itu enggan beroperasi. Dampaknya, jam operasional menjadi tidak menentu dan banyak mendapat komplain dari penumpang. "Ini kan potensial sekali. Kadang-kadang penumpang kapal itu harus nginap sampai tiga hari di pelabuhan," ujar Hendro.
Sumber
Labels:
Berita
27.6.13
Garuda Tutup Sementara Sistem Reservasi
Kamis, 27 Juni 2013 | 27.6.13
Jakarta - PT Garuda Indonesia menyatakan akan melakukan migrasi sistem reservasi sehingga terpaksa menutup sementara pemesanan tiket. "Reservasi akan tutup sementara selama 14 jam pada tanggal 29 Juni nanti," kata Senior Manager Public Relations Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, saat dihubungi Tempo, Kamis, 27 Juni 2013.
Ia menjelaskan, perusahaan melakukan migrasi sistem reservasi untuk mengantisipasi jumlah penerbangan yang semakin banyak. Namun, manajemen berjanji melakukan migrasi pada tengah malam sehingga tak terlalu mengganggu penumpang.Setelah migrasi sistem dilakukan, kata dia, para calon penumpang bisa kembali melakukan pemesanan tiket.
Ikhsan mengungkapkan, kegiatan perpindahan sistem tersebut tidak mempengaruhi aktivitas di bandara. "Penerbangan dan "check-in" tidak ada masalah," ucapnya.
Garuda Indonesia mengirim pemberitahuan resmi kepada para calon penumpang melalui surat elektronik yang menyatakan manajemen maskapai tersebut sedang melakukan perbaikan sistem reservasi. Oleh karena itu, para calon penumpang Garuda Indonesia yang akan melakukan perjalanan pada 29 Juni - 1 Juli mendatang diminta tiba di bandara dua jam sebelum jadwal keberangkatan penerbangan.
Para penumpang juga diingatkan untuk membawa salinan bukti reservasi atau tiket elektronik. Garuda Indonesia mengumumkan, para calon penumpang tidak bisa melakukan pemesanan baru atau melakukan perubahan reservasi sejak pukul 19.00 WIB tanggal 29 Juni hingga pukul 11.00 WIB pada 30 Juni 2013.
Sumber
Ia menjelaskan, perusahaan melakukan migrasi sistem reservasi untuk mengantisipasi jumlah penerbangan yang semakin banyak. Namun, manajemen berjanji melakukan migrasi pada tengah malam sehingga tak terlalu mengganggu penumpang.Setelah migrasi sistem dilakukan, kata dia, para calon penumpang bisa kembali melakukan pemesanan tiket.
Ikhsan mengungkapkan, kegiatan perpindahan sistem tersebut tidak mempengaruhi aktivitas di bandara. "Penerbangan dan "check-in" tidak ada masalah," ucapnya.
Garuda Indonesia mengirim pemberitahuan resmi kepada para calon penumpang melalui surat elektronik yang menyatakan manajemen maskapai tersebut sedang melakukan perbaikan sistem reservasi. Oleh karena itu, para calon penumpang Garuda Indonesia yang akan melakukan perjalanan pada 29 Juni - 1 Juli mendatang diminta tiba di bandara dua jam sebelum jadwal keberangkatan penerbangan.
Para penumpang juga diingatkan untuk membawa salinan bukti reservasi atau tiket elektronik. Garuda Indonesia mengumumkan, para calon penumpang tidak bisa melakukan pemesanan baru atau melakukan perubahan reservasi sejak pukul 19.00 WIB tanggal 29 Juni hingga pukul 11.00 WIB pada 30 Juni 2013.
Sumber
Labels:
Berita
27.6.13
BANDUNG Segera Miliki Terminal Jet Pribadi
JAKARTA--Bandara Husein Sastranegara Bandung akan segera memiliki
terminal jet pribadi untuk mengakomodasikan penggunaan pesawat jenis itu
yang sudah mulai banyak dipergunakan untuk meningkatkan mobilitas.
"Bandung akan segera memiliki terminal jet pribadi pertama di Indonesia, potensinya cukup besar karena kecenderungan penggunaan pesawat pribadi atau carteran terus meningkat," kata General Manager Bandung Jet Terminal Iwan Ridwan kepada wartawan di Bandung, Rabu.
Menurut Iwan, tren tersebut merupakan sebuah peluang bisnis yang harus ditangkap, sekaligus memberikan pelayanan khusus bagi pengguna pesawat pribadi atau carteran yang selam ini diperlakukan sama dengan penumpang pesawat penerbangan reguler lainya.
Iwan menyebutkan di Indonesia cukup banyak kalangan yang memiliki pesawat pribadi, namun sistem pelayanan bagi mereka belum tergarap. Pelayanan yang akan digarap bagi pasar tersebut mulai dari landing di bandara hingga 'take off' lagi.
Ia menyebutkan Bandara Husein Sastranegara saat ini sangat memungkinkan memberikan layanan tersebut karena ada beberapa hanggar yang bisa dimanfaatkan. Selain itu pengembangan juga telah dilakukan, salah satunya untuk menambah kapasitas tampung calon penumpang.
"Fasilitas hanggar yang ada di Bandara Husein memungkinkan untuk menampung sekitar 15 pesawat jet pribadi. Selain itu frekeuensi penerbangan jet pribadi ke Bandung terus meningkat," kata Iwan Ridwan.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyiapka konsep dengan mengadopsi dari pengelolaan terminal jet pribadi di luar negeri, salah satunya di Singapura.
"Bandara yang ada tidak melengkapi dengan fasilitas itu, dan itu sebuah peluang dan prospeknya sangat bagus," katanya. (Antara)
"Bandung akan segera memiliki terminal jet pribadi pertama di Indonesia, potensinya cukup besar karena kecenderungan penggunaan pesawat pribadi atau carteran terus meningkat," kata General Manager Bandung Jet Terminal Iwan Ridwan kepada wartawan di Bandung, Rabu.
Menurut Iwan, tren tersebut merupakan sebuah peluang bisnis yang harus ditangkap, sekaligus memberikan pelayanan khusus bagi pengguna pesawat pribadi atau carteran yang selam ini diperlakukan sama dengan penumpang pesawat penerbangan reguler lainya.
Iwan menyebutkan di Indonesia cukup banyak kalangan yang memiliki pesawat pribadi, namun sistem pelayanan bagi mereka belum tergarap. Pelayanan yang akan digarap bagi pasar tersebut mulai dari landing di bandara hingga 'take off' lagi.
Ia menyebutkan Bandara Husein Sastranegara saat ini sangat memungkinkan memberikan layanan tersebut karena ada beberapa hanggar yang bisa dimanfaatkan. Selain itu pengembangan juga telah dilakukan, salah satunya untuk menambah kapasitas tampung calon penumpang.
"Fasilitas hanggar yang ada di Bandara Husein memungkinkan untuk menampung sekitar 15 pesawat jet pribadi. Selain itu frekeuensi penerbangan jet pribadi ke Bandung terus meningkat," kata Iwan Ridwan.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyiapka konsep dengan mengadopsi dari pengelolaan terminal jet pribadi di luar negeri, salah satunya di Singapura.
"Bandara yang ada tidak melengkapi dengan fasilitas itu, dan itu sebuah peluang dan prospeknya sangat bagus," katanya. (Antara)
Labels:
Berita
27.6.13
MUDIK LEBARAN 2013: Penumpang Pesawat Diprediksi 3,75 Juta orang
JAKARTA - Jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi udara pada saat mudik Lebaran tahun ini akan mengalami lonjakan.
"Seperti
pada tahun-tahun sebelumnya, penumpang angkutan udara diprediksi akan
mengalami peningkatan persentase tertinggi dalam musim mudik lebaran
2013," kata Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan dalam rilis Pusat
Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Kamis (27/6/2013).
Dia memaparkan jumlah penumpang angkutan udara pada mudik 2013 diprediksi meningkat 11,7% menjadi 3.756.464 penumpang.
"Pesatnya peningkatan jumlah penumpang udara itu akan diantisipasi dengan pelaksanaan jadwal penerbangan tambahan beberapa maskapai".
Prediksi Jumlah Penumpang Angkutan Mudik Lebaran 2013
Moda Angkutan | Jumlah (orang) |
Udara | 3.756.464 |
Laut | 1.664.832 |
Sungai, Danau & Penyeberangan | 3.334.425 |
Kereta | 3.121.553 |
Total | 11.877.274 |
Sumber: Kemenhub
Menhub
menjelaskan pada bandara-bandara besar dan ramai kenaikan jumlah
penumpang bisa mencapai 25% seperti Bandara Soekarno Hatta (Jakarta) dan
Bandara Juanda (Surabaya) serta di Bandara Hasanudin (Makassar).
Sedangkan
untuk angkutan laut, jumlah pemudik diperkirakan akan mengalami
peningkatan hingga 5% dari tahun sebelumnya, dari 1.585.554 penumpang di
2012 menjadi 1.664.832 pada 2013. "Sementara untuk angkutan darat
diprediksi akan meningkat 3,72%dari 5.998.162 di 2012 menjadi 6.221.563
penumpang pada 2013".
Sementara angkutan sungai, danau dan
penyeberangan (ASDP) diperkirakan akan mengalami kenaikan 1,76% dari
3.276.851 orang menjadi 3.334.425 orang dengan jumlah terbanyak di
penyeberangan Merak-Bakauheuni.
Selain itu, jumlah pemudik yang
menggunakan angkutan kereta api diprediksi mengalami peningkatan 0,62%
antara lain karena bertambahnya jumlah perjalanan kereta dan tambahan
rangkaian kereta api.
"Tahun lalu yang terangkut sebanyak 3.102.386 sedangkan diperkirakan tahun ini menjadi 3.121.553 penumpang".
Dia
menambahkan baik pihak Kemenhub maupun Kementerian Pekerjaan Umum juga
telah memantau infrastruktur jalan di kawasan pantai laut utara
(Pantura).(antara/yus)
Labels:
Berita
27.6.13
Lima Bandara Terpadat Saat Mudik
Jakarta -- Menteri
Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan ada lima bandar udara
yang akan mengalami kepadatan tertinggi saat mudik lebaran pada Agustus
mendatang. "Bandara Soekarno-Hatta, Juanda Surabaya, Bandara di Medan,
Makassar, dan Bali," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Rabu,
26 Juni 2013.
Jumlah penumpang angkutan udara diprediksi mengalami peningkatan tertinggi ketimbang moda transportasi lainnya. Jumlah penumpang pesawat diperkirakan naik 11,7 persen dari 3,36 juta menjadi 3,75 juta penumpang. "Puncak arus mudik pada H-5 lebaran, dan puncak arus baliknya pada H+2," kata Mangindaan.
Adapun jumlah penumpang angkutan jalan diprediksi naik 3,72 persen dari 5,99 juta pada tahun lalu menjadi 6,22 juta penumpang tahun ini. Untuk kereta api, pemerintah memprediksi jumlah penumpang meningkat 0,62 persen menjadi 3,12 juta dari 3,1 juta penumpang.
Pada angkutan sungai dan penyeberangan jumlah penumpang juga naik. Tahun lalu penumpang yang menggunakan jasa angkutan penyeberangan tercatat 3,27 juta penumpang. Jumlah itu akan naik 1,76 persen menjadi 3,33 juta penumpang.
Kenaikan penumpang juga terjadi di angkutan laut. Jumlah penumpang diperkirakan naik 5 persen, dari 1,58 juta menjadi 1,66 juta penumpang.
Adapun jumlah penumpang angkutan lebaran diprediksi mencapai 18,09 juta tahun ini. Jumlah itu naik 4,46 persen dari 17,32 juta penumpang pada tahun lalu.
Kementerian juga memprediksi penggunaan mobil pribadi naik 6,17 persen dari 1,65 juta unit menjadi 1,75 juta unit. Penggunaan motor untuk mudik juga diperkirakan meningkat 8,15 persen, dari 2,79 juta unir menjadi 3,02 juta unit.
Sumber
Jumlah penumpang angkutan udara diprediksi mengalami peningkatan tertinggi ketimbang moda transportasi lainnya. Jumlah penumpang pesawat diperkirakan naik 11,7 persen dari 3,36 juta menjadi 3,75 juta penumpang. "Puncak arus mudik pada H-5 lebaran, dan puncak arus baliknya pada H+2," kata Mangindaan.
Adapun jumlah penumpang angkutan jalan diprediksi naik 3,72 persen dari 5,99 juta pada tahun lalu menjadi 6,22 juta penumpang tahun ini. Untuk kereta api, pemerintah memprediksi jumlah penumpang meningkat 0,62 persen menjadi 3,12 juta dari 3,1 juta penumpang.
Pada angkutan sungai dan penyeberangan jumlah penumpang juga naik. Tahun lalu penumpang yang menggunakan jasa angkutan penyeberangan tercatat 3,27 juta penumpang. Jumlah itu akan naik 1,76 persen menjadi 3,33 juta penumpang.
Kenaikan penumpang juga terjadi di angkutan laut. Jumlah penumpang diperkirakan naik 5 persen, dari 1,58 juta menjadi 1,66 juta penumpang.
Adapun jumlah penumpang angkutan lebaran diprediksi mencapai 18,09 juta tahun ini. Jumlah itu naik 4,46 persen dari 17,32 juta penumpang pada tahun lalu.
Kementerian juga memprediksi penggunaan mobil pribadi naik 6,17 persen dari 1,65 juta unit menjadi 1,75 juta unit. Penggunaan motor untuk mudik juga diperkirakan meningkat 8,15 persen, dari 2,79 juta unir menjadi 3,02 juta unit.
Sumber
27.6.13
Jelang KTT APEC, AirAsia Akan Alihkan Penerbangan
Jakarta -- PT AirAsia Indonesia menyatakan telah memiliki rencana pengalihan penerbangan menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economy Cooperation (APEC)
pada Oktober 2013. "Sudah ada rencana, tapi saat ini masih kami bahas
secara internal," kata Manajer Komunikasi AirAsia Indonesia Audrey
Progastama Petriny melalui pesan pendek kepada Tempo, Kamis, 27 Juni 2013.
Sementara itu, PT Garuda Indonesia menyatakan ada tiga opsi jika Bandara Ngurah Rai, Bali, ditutup sementara untuk penerbangan komersial. "Pertama, penerbangan bisa kami cancel," kata Direktur Operasi Garuda Indonesia Novianto Herupratomo.
Opsi kedua, maskapai menggabungkan penerbangan-penerbangan yang seharusnya dioperasikan selama bandara ditutup sementara. Ketiga, mempercepat waktu keberangkatan maupun kedatangan pesawat. "Jadwal diganti dengan pesawat yang lebih besar," ucapnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayuda Gumay mengatakan Bandara Ngurah Rai, Bali, akan ditutup sebagian menjelang KTT APEC pada Oktober mendatang. "Dua hari sebelum dan sesudah KTT APEC, sebagian bandara ditutup untuk penerbangan komersial," katanya.
Dia menjelaskan, dua hari sebelum dan sesudah KTT APEC, Bandara Ngurah Rai ditutup mulai pukul 10.00 hingga 16.00 Wita. Pada saat itu, penerbangan komersial ditutup dan bandara akan melayani kedatangan maupun keberangkatan pesawat pribadi. Untuk itu Herry meminta maskapai-maskapai untuk mengatur jadwal penerbangan agar tidak terjadi penundaan atau keterlambatan. "Bukan berarti bandara tutup 100 persen," ucapnya. Bandara Ngurah Rai juga tetap beroperasi selama 24 jam.
Sementara itu, PT Garuda Indonesia menyatakan ada tiga opsi jika Bandara Ngurah Rai, Bali, ditutup sementara untuk penerbangan komersial. "Pertama, penerbangan bisa kami cancel," kata Direktur Operasi Garuda Indonesia Novianto Herupratomo.
Opsi kedua, maskapai menggabungkan penerbangan-penerbangan yang seharusnya dioperasikan selama bandara ditutup sementara. Ketiga, mempercepat waktu keberangkatan maupun kedatangan pesawat. "Jadwal diganti dengan pesawat yang lebih besar," ucapnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayuda Gumay mengatakan Bandara Ngurah Rai, Bali, akan ditutup sebagian menjelang KTT APEC pada Oktober mendatang. "Dua hari sebelum dan sesudah KTT APEC, sebagian bandara ditutup untuk penerbangan komersial," katanya.
Dia menjelaskan, dua hari sebelum dan sesudah KTT APEC, Bandara Ngurah Rai ditutup mulai pukul 10.00 hingga 16.00 Wita. Pada saat itu, penerbangan komersial ditutup dan bandara akan melayani kedatangan maupun keberangkatan pesawat pribadi. Untuk itu Herry meminta maskapai-maskapai untuk mengatur jadwal penerbangan agar tidak terjadi penundaan atau keterlambatan. "Bukan berarti bandara tutup 100 persen," ucapnya. Bandara Ngurah Rai juga tetap beroperasi selama 24 jam.
Labels:
Berita
27.6.13
Garuda Segera Buka Penerbangan Perintis di Sulsel
MAKASSAR - Garuda kini siap melakukan ekspansi penerbangan dengan mulai menggarap penerbangan perintis.
Pihaknya pun mulai menyiapkan sekitar 25 pesawat ATR 72 untuk seluruh
Indonesia. Pesawat ini menawarkan konfigurasi penerbangan hanya untuk
kelas ekonomi dengan 72 seat.
Direktur Layanan Garudan Indonesia, Faik Fahmi mengatakan ada
beberapa penerbangan perintis yang potensial namun secara infrastruktur
masih belum siap, makanya kami akan mengupayakan menjalin kerja sama
dengan unit terkait untuk mempercepat penerbangan tersebut.
"Ini menjadi bagian dari komitmen kami dalam melakukan peningkatan
layanan, khususnya di kawasan Indonesia Timur yang banyak memiliki
wilayah perintis," kata Faik Fahmi saat peresmian pusat pendidikan awak
kabin di Bandara Internasional Hasanuddin, Kamis (27/6/2013).
Walau Fakih belum merinci nilai investasi dari pengadaan pesawat ini,
dipastikan menelan biaya yang cukup besar sebab ada beberapa kawasan
yang akan digarap.
Menanggapi rencana ini Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang
sangat mengapresiasi upaya Garuda Indonesia, mengingat Sulsel sendiri
memiliki sekitar 27 bandara perintis yang sebagian besar beroperasi
aktif.
Labels:
Berita
26.6.13
Wings Air Buka Rute Penerbangan Batam - Tanjung Pandan
Rabu, 26 Juni 2013 | 26.6.13
BATAM - Maskapai Wings Air membuka rute penerbangan
perdana Batam-Tanjung Pandan, Rabu (26/6/2013). Setiap Senin, Rabu, dan
Jumat calon penumpang akan dilayani penerbangan ini setiap pukul 16.15
WIB dari Bandara Hang Nadim, Batam, Kepri. Selanjutnya tiba di Tanjung
Pandan, Belitung pukul 17.50 WIB.
Selanjutnya Tanjung Pandan-Batam akan dilayani setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 16.15 WIB. Masyarakat yang ingin berkunjung ke Belitung dari Batam atau sebaliknya dapat menikmati penerbangan ini secara langsung selama 1 jam 30 menit. Maskapai akan mengoperasikan pesawat model ATR 72-500 berkapasitas 72 orang.
Ari Azhari, General Manager Service Lion Air Grup mengatakan, saat ini penerbangan dilakukan satu minggu sebanyak tiga kali. Nantinya, penerbangan akan dilayani setiap hari apabila permintaan calon penumpang tinggi. Harga yang ditawarkan sekali terbang relatif lebih murah, yakni mulai Rp 590.000.
Selain membuka rute perdana Batam-Tanjung Pandan, maskapai ini juga membuka penerbangan langsung dari Batam-Bengkulu pada Kamis, (27/6/2013). Setiap Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu, calon penumpang dapat terbang pada pukul 16.15 WIB dan tiba di Bengkulu pukul 17.50 WIB. Pesawat yang dioperasikan jenisnya sama, ATR 72-900.
Sedangkan penerbangan Bengkulu-Batam dilayani mulai Jumat, (28/6/2013) setiap pukul 06.40 WIB dan tiba di Batam 08.15 WIB. Ari menyebutkan, untuk rute Bengkulu-Batam dilayani empat kali dalam seminggu, yakni setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Menurutnya, Batam akan dijadikan hub dalam penerbangan perdana ini.
“Masyarakat yang ingin ke Tanjung Pandan (Belitung) saat ini tidak perlu lagi transit di Pangkal Pinang. Mereka bisa terbang langsung ke Belitung. Penerbangan ini akan menghemat waktu selama perjalanan,” ujar Ari Azhari kepada Tribun Batam, Rabu (25/6/2013).
Ditambahkan Ari, rute-rute baru lain direncanakan akan dibuka. Untuk awal Juli 2013 akan dibuka jalur penerbangan langsung Batam-Semarang menggunakan pesawat Lion Air 737-900 ER. Penerbangan ke Tanjung Pandan atau Bengkulu dari Batam merupakan terobosan baru. Penumpang dapat melanjutkan penerbangan ke kota lain tanpa harus menunggu waktu lama.
Alasannya dari Batam ke Surabaya, Jogjakarta, Medan, Bandung, Semarang, dan Aceh terhubung dengan penerbangan selanjutnya atau connecting flight. Sehingga penumpang tidak perlu singgah di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Mengingat traffic di bandara tersebut sangat padat dan sibuk.
“Batam akan dijadikan tempat transit yang menyenangkan bagi para penumpang untuk penerbangan selanjutnya. Mereka tidak perlu lagi transit ke Jakarta. Misalnya dari Bengkulu ingin ke Surabaya, tidak harus lewat Jakarta tetapi dari Bengkulu-Batam-Surabaya,” jelas Ari. (tia)
Selanjutnya Tanjung Pandan-Batam akan dilayani setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 16.15 WIB. Masyarakat yang ingin berkunjung ke Belitung dari Batam atau sebaliknya dapat menikmati penerbangan ini secara langsung selama 1 jam 30 menit. Maskapai akan mengoperasikan pesawat model ATR 72-500 berkapasitas 72 orang.
Ari Azhari, General Manager Service Lion Air Grup mengatakan, saat ini penerbangan dilakukan satu minggu sebanyak tiga kali. Nantinya, penerbangan akan dilayani setiap hari apabila permintaan calon penumpang tinggi. Harga yang ditawarkan sekali terbang relatif lebih murah, yakni mulai Rp 590.000.
Selain membuka rute perdana Batam-Tanjung Pandan, maskapai ini juga membuka penerbangan langsung dari Batam-Bengkulu pada Kamis, (27/6/2013). Setiap Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu, calon penumpang dapat terbang pada pukul 16.15 WIB dan tiba di Bengkulu pukul 17.50 WIB. Pesawat yang dioperasikan jenisnya sama, ATR 72-900.
Sedangkan penerbangan Bengkulu-Batam dilayani mulai Jumat, (28/6/2013) setiap pukul 06.40 WIB dan tiba di Batam 08.15 WIB. Ari menyebutkan, untuk rute Bengkulu-Batam dilayani empat kali dalam seminggu, yakni setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Menurutnya, Batam akan dijadikan hub dalam penerbangan perdana ini.
“Masyarakat yang ingin ke Tanjung Pandan (Belitung) saat ini tidak perlu lagi transit di Pangkal Pinang. Mereka bisa terbang langsung ke Belitung. Penerbangan ini akan menghemat waktu selama perjalanan,” ujar Ari Azhari kepada Tribun Batam, Rabu (25/6/2013).
Ditambahkan Ari, rute-rute baru lain direncanakan akan dibuka. Untuk awal Juli 2013 akan dibuka jalur penerbangan langsung Batam-Semarang menggunakan pesawat Lion Air 737-900 ER. Penerbangan ke Tanjung Pandan atau Bengkulu dari Batam merupakan terobosan baru. Penumpang dapat melanjutkan penerbangan ke kota lain tanpa harus menunggu waktu lama.
Alasannya dari Batam ke Surabaya, Jogjakarta, Medan, Bandung, Semarang, dan Aceh terhubung dengan penerbangan selanjutnya atau connecting flight. Sehingga penumpang tidak perlu singgah di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Mengingat traffic di bandara tersebut sangat padat dan sibuk.
“Batam akan dijadikan tempat transit yang menyenangkan bagi para penumpang untuk penerbangan selanjutnya. Mereka tidak perlu lagi transit ke Jakarta. Misalnya dari Bengkulu ingin ke Surabaya, tidak harus lewat Jakarta tetapi dari Bengkulu-Batam-Surabaya,” jelas Ari. (tia)
Labels:
Berita
25.6.13
Garuda Terapkan Sistem Reservasi Terbaru
Selasa, 25 Juni 2013 | 25.6.13
JAKARTA (RP) - PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk akan melaksanakan peningkatan sistem reservasi
dan layanan pada Sabtu, 29 Juni mendatang. Hal itu dilakukan sebagai
bentuk komitmen Garuda untuk terus meningkatkan layanan kepada para
pengguna jasa dan sejalan dengan persiapan yang dilakukan untuk
bergabung dengan aliansi penerbangan global SkyTeam.
Peningkatan sistem layanan penumpang itu dilaksanakan melalui penerapan "The Altéa Passenger Services System" (PSS) yang dikembangkan oleh Amadeus.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, nantinya sistem baru ini akan menggantikan sistem reservasi lama Garuda Indonesia, "Automatic Reservation Garuda Indonesia" (ARGA), yang telah dipergunakan sejak tahun 1987.
Implementasi "The Altéa PSS" ini merupakan bagian dari program transformasi dan ekpansi perusahaan melalui program "Quantum Leap 2011-2015". “Seiring dengan peningkatan jumlah penumpang, frekuensi penerbangan, dan jumlah armada, Garuda Indonesia memerlukan sistem yang mampu menghadirkan pelayanan terbaik untuk kenyamanan pengguna jasa,” ujar Emir melalui keterangan tertulisnya, Minggu (23/6).
Nantinya kata Emir, melalui program "Quantum Leap 2011-2015", pada tahun 2015 Garuda Indonesia dan Citilink akan mengoperasikan sebanyak 194 armada, dari saat ini sebanyak 112 armada, dan melayani sebanyak 45,4 juta penumpang, dari saat ini sebanyak 20,4 juta penumpang.
"Frekuensi penerbangan diperkirakan meningkat menjadi 1.100 penerbangan per hari, dari saat ini sebanyak 400 penerbangan per hari. Penerapan sistem layanan penumpang baru ini juga dilaksanakan sebagai salah satu tahap persiapan Garuda Indonesia untuk bergabung dengan aliansi global SkyTeam," paparnya.
Dalam kaitan dengan rencana tersebut, Garuda Indonesia harus memiliki sistem yang setara (on par) dan terintegrasi dengan sistem yang digunakan oleh perusahaan penerbangan global lain yang tergabung dengan SkyTeam, maupun dengan airline lain yang memiliki kerjasama dengan perusahaan.
“Implementasi sistem baru ini juga diharapkan dapat terus meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan kehandalan layanan Garuda Indonesia ke depannya. Sistem baru ini diharapkan dapat mendukung program transformasi perusahaan sejalan dengan visinya menjadi "Global Player" serta untuk menjawab kebutuhan perusahaan seiring dengan perkembangan pasar penerbangan domestik dan internasional," jelas Emir.
The Altéa PSS merupakan salah satu sistem utama yang digunakan mulai dari pelayanan kepada penumpang yang mencakup tahapan penjualan, ticketing, check-in di bandara, pengaturan jadwal penerbangan, inventory, alokasi seat di pesawat, pengelolaan fare & pricing, bagasi penumpang, hingga codeshare dan interline serta layanan lainnya. Sistem layanan penumpang ini telah digunakan oleh anggota-anggota SkyTeam, seperti KLM, Air France, TAROM, Air Europa, Czech Airlines, MEA, dan lainnya, serta lebih dari 160 maskapai di dunia.
Dalam kaitan dengan peningkatan sistem layanan penumpang tersebut, Garuda Indonesia akan melaksanakan proses "cut-over" dari sistem lama ke sistem baru pada tanggal 29 Juni 2013, dari pukul 21.00 WIB hingga tanggal 30 Juni 2013, pukul 11.00 WIB.
Selama berlangsungnya pelaksanaan "cut-over", sistem reservasi Garuda Indonesia tidak dapat diakses, baik melalui website www.garuda-indonesia.com dan call center. Para pengguna jasa yang akan melakukan penerbangan dengan Garuda Indonesia dianjurkan untuk dapat melakukan reservasi dan pembelian tiket sebelum masa "cut-over" berlangsung, atau setelah proses "cut-over" berakhir.
Namun demikian, seluruh kegiatan penerbangan Garuda Indonesia akan tetap berjalan secara normal. Demi kenyamanan para pengguna jasa, Kami menghimbau para pengguna jasa yang akan melakukan penerbangan dengan Garuda Indonesia agar dapat membawa e-ticket yang sudah dicetak dan tiba lebih awal di bandara.
Atas ketidaknyamanan itu, Emir meminta maaf pada seluruh penumpang setia Garuda Indonesia.
"Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan terima kasih atas pengertian dan dukungan yang terus diberikan kepada kami," tutupnya. (chi/jpnn)
Peningkatan sistem layanan penumpang itu dilaksanakan melalui penerapan "The Altéa Passenger Services System" (PSS) yang dikembangkan oleh Amadeus.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, nantinya sistem baru ini akan menggantikan sistem reservasi lama Garuda Indonesia, "Automatic Reservation Garuda Indonesia" (ARGA), yang telah dipergunakan sejak tahun 1987.
Implementasi "The Altéa PSS" ini merupakan bagian dari program transformasi dan ekpansi perusahaan melalui program "Quantum Leap 2011-2015". “Seiring dengan peningkatan jumlah penumpang, frekuensi penerbangan, dan jumlah armada, Garuda Indonesia memerlukan sistem yang mampu menghadirkan pelayanan terbaik untuk kenyamanan pengguna jasa,” ujar Emir melalui keterangan tertulisnya, Minggu (23/6).
Nantinya kata Emir, melalui program "Quantum Leap 2011-2015", pada tahun 2015 Garuda Indonesia dan Citilink akan mengoperasikan sebanyak 194 armada, dari saat ini sebanyak 112 armada, dan melayani sebanyak 45,4 juta penumpang, dari saat ini sebanyak 20,4 juta penumpang.
"Frekuensi penerbangan diperkirakan meningkat menjadi 1.100 penerbangan per hari, dari saat ini sebanyak 400 penerbangan per hari. Penerapan sistem layanan penumpang baru ini juga dilaksanakan sebagai salah satu tahap persiapan Garuda Indonesia untuk bergabung dengan aliansi global SkyTeam," paparnya.
Dalam kaitan dengan rencana tersebut, Garuda Indonesia harus memiliki sistem yang setara (on par) dan terintegrasi dengan sistem yang digunakan oleh perusahaan penerbangan global lain yang tergabung dengan SkyTeam, maupun dengan airline lain yang memiliki kerjasama dengan perusahaan.
“Implementasi sistem baru ini juga diharapkan dapat terus meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan kehandalan layanan Garuda Indonesia ke depannya. Sistem baru ini diharapkan dapat mendukung program transformasi perusahaan sejalan dengan visinya menjadi "Global Player" serta untuk menjawab kebutuhan perusahaan seiring dengan perkembangan pasar penerbangan domestik dan internasional," jelas Emir.
The Altéa PSS merupakan salah satu sistem utama yang digunakan mulai dari pelayanan kepada penumpang yang mencakup tahapan penjualan, ticketing, check-in di bandara, pengaturan jadwal penerbangan, inventory, alokasi seat di pesawat, pengelolaan fare & pricing, bagasi penumpang, hingga codeshare dan interline serta layanan lainnya. Sistem layanan penumpang ini telah digunakan oleh anggota-anggota SkyTeam, seperti KLM, Air France, TAROM, Air Europa, Czech Airlines, MEA, dan lainnya, serta lebih dari 160 maskapai di dunia.
Dalam kaitan dengan peningkatan sistem layanan penumpang tersebut, Garuda Indonesia akan melaksanakan proses "cut-over" dari sistem lama ke sistem baru pada tanggal 29 Juni 2013, dari pukul 21.00 WIB hingga tanggal 30 Juni 2013, pukul 11.00 WIB.
Selama berlangsungnya pelaksanaan "cut-over", sistem reservasi Garuda Indonesia tidak dapat diakses, baik melalui website www.garuda-indonesia.com dan call center. Para pengguna jasa yang akan melakukan penerbangan dengan Garuda Indonesia dianjurkan untuk dapat melakukan reservasi dan pembelian tiket sebelum masa "cut-over" berlangsung, atau setelah proses "cut-over" berakhir.
Namun demikian, seluruh kegiatan penerbangan Garuda Indonesia akan tetap berjalan secara normal. Demi kenyamanan para pengguna jasa, Kami menghimbau para pengguna jasa yang akan melakukan penerbangan dengan Garuda Indonesia agar dapat membawa e-ticket yang sudah dicetak dan tiba lebih awal di bandara.
Atas ketidaknyamanan itu, Emir meminta maaf pada seluruh penumpang setia Garuda Indonesia.
"Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan terima kasih atas pengertian dan dukungan yang terus diberikan kepada kami," tutupnya. (chi/jpnn)
Labels:
Berita