Latest Post

Terbang Rata-Rata Seminggu Tiga Kali, Ini Besaran Gaji Pramugari

Sabtu, 21 Desember 2013 | 21.12.13


Jakarta - Profesi pramugari memang punya tanggung jawab besar, terutama dalam kondisi darurat. Untuk itu, kompensasi yang mereka dapat jelas sebanding. Misalnya, soal gaji dan sistem kerja.

Laras Kalbu Atayu, salah satu pramugari maskapai nasional, bercerita, dalam satu minggu, ia tidak setiap hari terbang. Waktu istirahat diatur selama sembilan jam.

"Enggak tentu juga satu minggu berapa kali terbang. Bisa tiga kali, empat kali. Tapi, pramugari harus istirahat sembilan jam dulu sebelum lanjut terbang lagi," kata wanita yang akrab disapa Ayas kepada detikHOT, Rabu (18/12/2013).

Untuk menjaga stamina pasca penerbangan panjang, Ayas yang masih berusia 23 tahun ini, selalu menyempatkan diri berolahraga ringan. Mulai dari jogging sampai berenang. "Kalau tidur atau istirahat wajib hukumnya. Enggak bisa ditawar. Kalau sudah waktunya tidur, ya tidur," ujarnya.

Begitu pula yang dilakukan Irene Nur Yuniarti, pramugari di salah satu maskapai swasta. Di perusahaannya, kesehatan kru kabin menjadi hal utama yang wajib diperhatikan.

Ketika sudah merasa kelelahan, wanita 27 tahun itu memilih melakukan relaksasi dengan pijatan. Selain itu, berhibernasi seharian penuh di rumah. "Pas dapat jatah libur atau sedang di darat semaksimal mungkin istirahat karena jadwal terbang berikutnya kadang panjang," kata Irene.

Soal gaji, ia mengaku cukup puas. Sejak pertama kali berkarir sebagai pramugari 4 tahun lalu, penghasilannya terbilang mapan.

"Iya, salah satu yang bikin tertarik jadi pramugari karena gajinya lumayan-lah ya. Apalagi, waktu baru-baru masuk, baru lulus SMA, sudah bisa membiayai kebutuhan sendiri," ujarnya.

Baik Irene maupun Ayas tidak mau menyebutkan secara detail besaran gaji yang mereka peroleh. Namun, sumber detikHOT yang bekerja di salah satu maskapai swasta mengungkap, minimal gaji pramugari junior berkisar antara Rp 4 juta - Rp 5 juta. Belum ditambah tunjangan lain-lain. "Kalau yang sudah senior mungkin lebih dari Rp 8 jutaan," katanya.


Sumber

Garuda Indonesia dan Lion Air Dinilai Paling Siap Hadapi ASEAN Open Sky


Samudra Sukardi, Consultant Partner dari CSE Aviation menilai, kendati hanya tersisa setahun guna menuju keterbukaan udara regional Asia Tenggara (ASEAN Open Sky), sejumlah persoalan masih membelit industri penerbangan nasional, mulai dari kesiapan infrastruktur dan keunggulan maskapai dalam negeri.

Menurutnya, CSE Aviation merilis per Desember 2013, hanya terdapat dua raksasa pangsa pasar industri penerbangan nasional, yakni Lion Air dan Garuda Indonesia. Lion Air menempati peringkat teratas dengan pangsa sebesar 42 persen. Sementara itu, Garuda Indonesia yang merupakan maskapai pelat merah hanya mengamankan ceruk pasar 22 persen.

“Adapun sisanya diambil Sriwijaya Air 10 persen, Wings Air 6 persen, dan Air Asia 4 persen. Sementara itu, 54 maskapai kecil lainnya harus membagi kue industri penerbangan yang hanya 14 persen,” katanya seperti dilansir Bisnis.com.

Menurut Samudra, Lion Air dan Garuda digadang-gadang sebagai pilar untuk menghadapi era keterbukaan wilayah udara negara-negara Asia Tenggara di 2015 nanti. Dua maskapai teratas di pangsa pasar penerbangan nasional itupun diharap mampu berbicara banyak di level regional, terlebih keduanya terus memasang kuda-kuda dengan mendatangkan armada baru.

“Untuk menghadapi era liberalisasi udara itu tak cukup dengan menyerahkannya pada keadaan yang ada sekarang. Terlebih lagi terdapat kekhawatiran bahwa maskapai dalam negeri belum mampu mengimbangi desakkan pasar maskapai asing,” katanya.

Menurutnya, maskapai dalam negeri harus memunculkan sebuah barrier to entry, sehingga maskapai dari luar tidak dengan mudah memasuki persaingan penerbangan nasional.

“Maskapai dalam negeri dengan bantuan regulasi dan strategi yang diciptakan pemerintah setidaknya akan mampu mengerek level persaingan. Seperti di Amerika, karena persaingannya ketat, dari luar sulit masuk,” ujarnya.


Sumber

Kuartal Ketiga, Tingkat Keterisian Penumpang Citilink Capai 87 Persen


Hingga kuartal ketiga tahun ini, Citilink Indonesia mencatatkan tingkat keterisian penumpang atau seat load factor/SLF hingga 87 persen. Menurut Direktur Utama PT Citilink Indonesia Arif Wibowo, pada tahun ini perseroan mencapai tingkat ketepatan waktu hingga 85,5 persen, selain tingkat keterisian itu, sejalan dengan semangat simple, on time dan convenient.

“Kerja keras kami sepanjang tahun ini untuk memberikan layanan tertinggi membuahkan hasil sangat positif, bahkan pada November 2013 Citilink sudah dapat mencapai performa positif. Kami yakin tahun depan performa kami terus meningkat,” ujarnya dalam siaran persnya.

Belum lama ini, perseroan maskapai bertarif murah yang masuk grup Garuda Indonesia itu juga meraih penghargaan sebagai Indonesia Best Low Cost Carrier tiga kali berturut turut sejak 2011.

Sementara, dua penghargaan lainnya sepanjang tahun ini adalah Service to Care Award 2013 dari Markplus Insight dan Indonesia Leading Low Cost Airline 2013 pada Indonesia Travel and Tourism Awards. Arif mengatakan perseroan pun telah menambah frekuensi pada lima rute menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2014 dengan jumlah total seat lebih dari 650 ribu pada bulan ini.

Kelima rute tersebut yakni, Jakarta–Medan (CGK–KNO) PP, Jakarta–Denpasar (CGK–DPS) PP, Jakarta–Padang (CGK–PDG) PP, Jakarta–Semarang (CGK–SRG) PP, dan Jakarta–Surabaya (CGK-SUB), berlaku efektif Jumat 20 Desember 2013.

Saat ini Citilink memiliki 66 penerbangan lanjutan (connecting flights) ke berbagai kota di Indonesia. Penerbangan lanjutan ini memudahkan Citilinkers untuk tidak perlu check-in pada penerbangan ke kota tujuan akhir. Pada kuartal pertama 2014 Citilink akan mulai memasuki penerbangan regional ke beberapa negara di Asia dan Australia.


Sumber

Garuda Targetkan Miliki 194 Pesawat di 2015


TEMPO.CO , Jakarta: Garuda Indonesia akan menembah 51 pesawat selama dua tahun hingga 2014. Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan 24 unit pesawat dibeli tahun ini, sisanya tahun 2014.

"Pada Tahun 2015 nanti, kami menargetkan memiliki 194 pesawat. Saat ini kami mempunyai 109 unit pesawat," kata Pujobroto kepada Tempo, Jumat 20 Desember 2014. Dengan memilki 194 pesawat, kata dia, maskapai menargetkan 45,4 juta penumpang.

Selain untuk menyerap bertambahnya masyarakat ekonomi kelas menengah, Purjobroto mengatakan pembelian pesawat ini dimaksudkan agar Garuda selalu mempunyai pesawat baru dan modern. Saat ini Garuda tetap fokus sebagai maskapai sistem full service dengan konsumen kelas menengah ke atas.

"Kami full service airline tetap menyasar kelas middle-upper segment passager dengan fasilitas wealth tinggi," katanya. Dengan menyasar konsumen kelas menengah ke atas, Pujobroto mengatakan, Garuda mengutamakan pelayanan dan kenyamanan bagi penumpangnya.

Chief Executive Officer PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Emirsyah Satar berharap Garuda masuk dalam lima besar maskapai penerbangan terbaik dunia pada lima hingga tujuh tahun mendatang. Namun, harapan itu harus tetap sesuai dengan kemampuan Garuda sebagai perusahaan. "Mesti realistis, permodalan juga harus masuk akal," kata dia, Jumat, 29 November 2013.

Menurut Emirsyah, ada tiga hal yang menjadi pertimbangan pengembangan Garuda Airlines. Peningkatan kapasitas SDM, proses bisnis, dan pengembangan teknologi dengan mengimpor teknologi yang setara dengan maskapai internasional yang lain di dunia. 


Sumber

Detail Pesawat yang Dibeli Garuda Tahun Depan


TEMPO.CO , Jakarta: Garuda akan mendatangkan 27 pesawat baru pada tahun depan. Pesawat baru dan modern ini dimaksudkan untuk menggapai target sebagai maskapai terbaik dunia. "Mesti realistis, permodalan juga harus masuk akal," kata Chief Executive Officer PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Emirsyah Satar, Jumat, 29 November 2013.

Juru Bicara Garuda Airlines Pujobroto mengatakan 27 pesawat yang akan tiba di garasi perusahaan pelat merah pada 2014 adalah dua pesawat dengan type Boeing B777-300 , empat pesawat dengan type Airbus 330, 12 pesawat dengan type Boeing B737-800NG, tiga pesawat dengan type Bombardier CRJ 1000 dan 6 pesawat dengan type ATR 72-600.

Pada tahun ini, kata Pujobroto, maskapai Garuda Airlines membeli sebanyak 26 pesawat. Pesawat tersebut adalah empat unit Boeing B777-300 ER, tiga Airbus A330, sepuluh Boeing B737-800NG, tujuh Bombardier CRJ1000 NextGen, dan dua ATR72-600.


Sumber

SSJ 100, Gebrakan Baru ke Labuhan Bajo


Kadal raksasa atau yang begitu dikenal Komodo telah menarik publik di seluruh dunia. Tentunya, guna mempercepat transportasi, pilihan terbang terus digemari.

Seperti halnya Sky Aviation, walaupun sudah eksis melayani rute ke Labuhan Bajo, hari ini (20/12) kembali menggebrak penerbangan dengan Sukhoi Superjet 100.

“Kami sudah lama melayani rute ke Labuhan Bajo, kali ini kami tawarkan ke tingkat yang lebih tinggi dengan pesawat jet terbaru kami Sukhoi Superjet 100,” papar Sutito Zainuddin, GM Marketing Sky Aviation kepada Aviasi

Lebih lanjut menurutnya, disamping permintaan penerbangan yang tinggi, tentunya penumpang akan merasa enjoy terbang dengan penawaran kami.

Terbang dengan Sukhoi Superjet 100, penumpang akan merasakan jarak kursi yang lega, kompartemen bagasi kabin yang luas yang mampu mengakomodir papan selancar, in flight meals (hangat dan dingin) khusus kelas bisnis. Sementara untuk kelas ekonomi dengan air mineral dan roti Breadtalk.

Sebelumnya, Sky Aviation melayani rute Denpasar-Labuan Bajo dengan Fokker 50, kini penumpang akan merasakan terbang jet.

Krisman Tarigan, CEO Sky Aviation menegaskan, jaringan ini sudah kami persiapkan sebelumnya, bahkan bodi pesawat pun kami cat dengan gambar Komodo.

“Tentunya, ini semakin menarik masyarakat ke Labuhan Bajo dengan Sukhoi Superjet 100 sekaligus meningkatkan image Pulau Komodo,” papar Krisman.

Sukhoi Superjet 100 ini berkapasitas 12 kelas bisnis dan 74 kelas ekonomi.

Dalam menghubungkan “Komodo”, selain rute dari Surabaya dan Denpasar, Sky juga melayani Kupang-Ende-Labuhan Bajo setiap hari dengan Fokker 50. (*)

Sumber

85% Penduduk Dunia Belum Pernah Naik Pesawat Terbang


Liputan6.com, Dubai : Airbus, produsen pesawat terbang asal Prancis, menilai bisnis penerbangan masih sangat menggiurkan. Pasalnya, hanya sedikit penduduk dunia yang mampu menikmati perjalanan udara menggunakan pesawat terbang komersial. Tak heran, Asia dengan jumlah permintaan penerbangan murah yang tinggi menjadi target Airbus untuk memasarkan pesawatnya.

"Anda harus tahu, hanya 15% penduduk dunia yang pernah naik pesawat. Bayangkan betapa potensialnya pasar tersebut (Asia)," ungkap CEO Airbus Fabrice Bregier seperti dikutip dari CNBC, Kamis (19/12/2013).

Menurutnya, Asia merupakan kawasan yang terus tumbuh dengan tingkat penduduk dalam jumlah sangat besar yang terus bertambah kaya. Dengan begitu, Bregier mengatakan, kehadiran model penerbangan murah seperti Airbus dapat membuat lebih banyak masyarakat menikmati perjalanan udara.

Bahkan perusahaan manufaktur pesawat Eropa itu berani menargetkan Asia sebagai pasar terbesarnya menyusul kesepakatan penjualannya dengan maskapai Malaysia, AirAsiaX. Maskapai tersebut mengumumkan akan memesan 25 pesawat Airbus A330-300 di atas kontrak senilai US$ 6 miliar.

"Asia sejauh ini akan menjadi pasar terbesar kami dengan total pemesanan peswat sebesar 40%, yang bisa jadi didominasi Asia Tenggara atau China," ungkap Bregier.

Sementara itu, CEO AirAsia Tony Fernandes mengatakan, pesawat Airbus yang baru akan digunakan untuk sejumlah rute baru termasuk ke Eropa dan rute penerbangan yang sudah ada sebelumnya.

"Mereka memberi harga yang bagus untuk kami. Ini penting mengingat dengan tipe yang sama kami memperoleh harga yang lebih murah. Artinya, para penumpang dapat memperoleh hraga yang lebih murah," ungkap Fernandes. (Sis/Ndw)


Sumber

15 Perusahaan Berniat Selamatkan Merpati

Kamis, 19 Desember 2013 | 19.12.13


Liputan6.com, Jakarta : Ketidakjelasan nasib maskapai penerbangan perintis, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) membangkitkan solidaritas dari perusahaan lain. Dilaporkan sebanyak 15 perusahaan berminat untuk kembali membangkitkan maskapai penerbangan yang terlilit utang cukup besar tersebut.

"Jadi ada 15 perusahaan yang berminat KSO (kerjasama operasional-red) dengan Merpati. 5 dari luar negeri 10-nya dari dalam negeri," ungkap Dahlan saat berbincang dengan wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (18/12/2013)

Dahlan mengungkapkan, perusahaan yang berniat membantu Merpati tersebut tak seluruhnya menggeluti bisnis penerbangan. Perusahaan tersebut mengaku rela menjalin kerjasama dengan Merpati karena maskapai pelat merah ini dianggap layak untuk dipertahankan.

"Kenapa mereka mau, padahal Merpati kayak gitu, karena mereka tetap mencari peluang bisnis, network bagus, service maintenance bagus, sehingga mereka mengangggap hal mendasar yang diperlukan sebuah perusahaan penerbangan itu masih layak," tegas Dahlan.

Bentuk KSO yang ditawarkan ke-15 perusahaan tersebut diantaranya berupa kerjasama penyediaan modal serta pemberian alat kerja.

Sayangnya, Dahlan mengaku masih menganggap jalan terbaik bagi Merpati saat ini adalah menutup bisnis perusahaan. "Itu keputusan yang baik juga (ditutup), tapi kita usahakan dulu lah," ujarnya. (Yas/Shd)


Sumber

Garuda Indonesia Tambah 27 Pesawat Baru di 2014


Liputan6.com, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana menambah 27 unit pesawat terbang pada 2014. Hal ini dilakukan untuk memenuhi target kepemilikan pesawat Garuda yang mencapai 194 unit pesawat pada 2015.

"Saat ini Garuda Indonesia sedang tumbuh pesat, dari armada yang didatangkan sebanyak 24 pesawat baru pada tahun ini. Pada tahun depan kami datangkan 27 pesawat baru," kata Direktur Layanan Garuda Indonesia, Faik Fahmi usai menlakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/12/2013).

Menurut Faik, penambahan pesawat bertujuan untuk mengejar target kepemilikan pesawat maskapai penerbangan pelat merah tersebut. yaitu 194 pesawat pada 2015.

Selain itu, penambahan pesawat juga untuk meremajakan pesawat yang dimiliki Garuda. Faik mengungkapkan, meski usia Garuda sudah tua, tetapi maskapai penerbangan tersebut tetap ingin mengoperasikan pesawat dengan usia belia.

"Dan umurnya pesawat itu rata-rata di bawah 4 tahun. Usia Garuda Indonesia boleh tua, tapi usia pesawat kita masih muda," pungkasnya.

Selain menambah pesawat, Garuda juga meningkatkan pelayanannya, dengan menyertakan fasilitas inflight connectivity secara komersial pada armada Airbus seri A330, setelah menghadirkan fasilitas tersebut pada seluruh penerbangan Boeing 777-300ER.

Fasiltas tersebut berupa kemudahan penumpang mendapat akses internet melalui Wifie selama penerbangan. Fasilitas ini disediakan Garuda sebagai bagian upaya untuk meningkatkan layanan dan memberikan nilai lebih kepada para pengguna jasa penerbangan Garuda.

"Hal ini sejalan dengan program pengembangan New Service Concept yang tengah dilaksanakan termasuk layanan First Class yang kami luncurkan kembali, konsep pelayanan Executive Class dan Economy Class yang lebih baik," pungkas Faik. (Pew/Ndw)


Sumber

2014, Citilink Targetkan Kenaikan Penumpang hingga 8,5 Juta Orang

Rabu, 18 Desember 2013 | 18.12.13

Seiring dengan pertambahan pesawat dan pembukaan sejumlah rute baru, kenaikan jumlah penumpang dari 5 juta orang pada 2013 menjadi 8,5 juta menjadi target Citilink pada tahun 2014 .

Direktur Utama Citilink Arif Wibowo mengaku optimistis,  target mengangkut 8,5 juta penumpang pada tahun depan dapat terealisasi seiring, dengan adanya penambahan sekitar delapan pesawat A320 dan pembukaan sejumlah rute domestik maupun regional.

Arif juga yakin, tekanan pelemahan nilai tukar rupiah pada semester kedua tahun ini yang menyebabkan tertundanya penambahan armada dari semula 10 unit menjadi delapan unit pada 2014, tak memengaruhi peningkatan jumlah penumpang terangkut itu.

“Pada kuartal pertama 2014, kami mulai menambah armada baru untuk mendukung pembukaan rute regional a.l. Singapura, Kuala Lumpur, Perth, yang akan dilayani dari Jakarta dan Surabaya. Kami juga merencanakan penerbangan ke Johor Bahru Malaysia,” katanya, seperti dilansir Bisnis.com.

Akhir tahun ini, perseroan berencana bakal membuka kembali sejumlah rute yang pernah diterbangi yakni Surabaya-Balikpapan, Surabaya-Banjarmasin , Balikpapan-Yogyakarta, Balikpapan-Denpasar, Balikpapan-Makassar.

20 Desember, Sriwijaya Air Terbangi Langsung Surabaya – Kendari

Mulai 20 Desember 2013 mendatang, Sriwijaya Air membuka rute baru Surabaya – Kendari PP setiap hari. Rencananya, rute tersebut bakal diterbangi dengan menggunakan pesawat Boeing 737-300 berkapasitas 147 penumpang.

Menurut  Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono, penerbangan Surabaya – Kendari sudah dilakukan, selama ini.

“Hanya saja melalui Makassar sehingga dengan adanya rute penerbangan baru ini maka Sriwijaya melayani dua kali sehari penerbangan dari Surabaya – Kendari,” katanya dalam keterangan persnya.

Rencananya, penerbangan langsung dari Surabaya akan dilakukan pada pukul 10.15 LT dan tiba di Kendari pada pukul 13.10 LT sedangkan dari Kendari akan diterbangkan pukul 13.40 LT, tiba di Surabaya pada pukul 14.35 LT.

Menurut Agus, yang bisa dibanggakan oleh Sriwijaya adalah mereka menjadi pertama yang menerbangi rute tersebut secara langsung. “Kami merupakan maskapai satu-satunya yang menerbangi rute Surabaya – Kendari secara langsung, sehingga pelanggan dapat mempersingkat waktu penerbangannya,” katanya.

Agus menambahkan, dibukanya rute langsung Surabaya – Kendari ini juga untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan Sriwijaya Air dari dan menuju Kendari yang dalam rangka pekerjaan, mengunjungi keluarga dan juga liburan.

Sebagai ibukota dari Sulawesi Tenggara, Kendari memiliki keindahan alam yang cukup menarik, seperti keindahan alam di Wakatobi, Pantai Batu Gong, dan Pantai Nambo.
Jadi, dengan dibukanya direct flight Surabaya-Kendari PP wisatawan dari pulau Jawa bisa mendatangi salah satu tempat wisata indah yang dimiliki Indonesia tersebut secara singkat.

Batik Air Luncurkan Rute Jakarta - Kupang pada 20 Desember

Seiring dengan bertambahnya pesawat baru, maskapai penerbangan Batik Air juga akan menambah rute-rutenya. Rute yang telah dipersiapkan oleh Batik Air adalah Jakarta-Kupang yang mulai dilayani pada 20 Desember mendatang sebanyak satu penerbangan sehari. Rute itu akan dioperasikan oleh pesawat Boeing 737-900ER berkapasitas 180 kursi.

“Perusahan sudah merencanakan, pada 20 Desember 2013 atau bersamaan dengan Hari Ulang Tahun NTT, akan melakukan penerbangan perdana ke Kupang,” kata Area Manager Lion Air Denpasar Teguh Fajar Santoso, dalam pertemuan dengan anggota Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Kupang, Senin (16/12/2013).

Batik Air menjadwalkan penerbangan dari Jakarta menuju Kupang berangkat pukul 02.30 WIB, sementara untuk penerbangan dari Kupang ke Jakarta dijadwalkan berangkat pukul 08.00 WITA. Fajar mengatakan, penerbangan ini sekaligus untuk menggantikan penerbangan Lion Air dari Jakarta ke Kupang nonstop, sehingga mulai 20 Desember penerbangan Lion Air Jakarta-Kupang harus transit di Surabaya atau Denpasar. “Ini memang rute penerbangan yang selama ini dilayani Lion Air. Mulai 20 Desember nanti akan digantikan oleh Batik Air,” katanya.

Selain itu, pada tanggal yang sama Batik Air akan menambah frekuensi penerbangan Jakarta-Makassar dan Jakarta-Ambon dari semula satu penerbangan sehari menjadi dua penerbangan sehari.

Lion Air Tertarik Sewa Bandara Selaparang Mataram

Sejak diluncurkannya Bandara Internasional Lombok, hingga kini Bandara Selaparang Mataram masih belum jelas pemanfaatannya dan dalam hal pengelolaan masih menjadi tarik ulur. Beberapa investor tertarik untuk memanfaatkan bandara ini, salah satunya adalah maskapai penerbangan Lion Air yang ingin menyewa Bandara Selaparang. “Ya, kami sudah bertemu. Pihak Lion Air tertarik untuk memanfaatkan eks Bandara Selaparang,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram Lalu Martawang.
 
Menurut keterangan Martawang, Lion Air menawarkan diri untuk bisa memanfaatkan kawasan yang masih menganggur itu untuk pengembangan sekolah penerbangan yang dimilikinya. Pihak Pemerintah Kota Mataran mendukung upaya pemanfaatan bandara ini menjadi lebih positif. “Prinsipnya kami tidak ingin lahan di kota dimanfaatkan untuk hal yang tidak-tidak,” katanya.

Martawang mengatakan, semua pihak berkesempatan untuk menggunakan Bandara Selaparang. Namun, kelanjutan kerjasama tersebut tentu sangat tergantung dari pihak PT Angkasa Pura I sebagai pemilik lahan. “Jadi dimulai dari sekolah penerbangan, berikutnya dilihat potensi ke depannya,” tandas Martawang.

Garuda Indonesia Luncurkan MTC untuk Mudahkan Penumpang

Sebuah layanan bertajuk Mobile Ticketing Counter (MTC) diluncurkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk meningkatkan layanan dan lebih mendekatkan diri kepada seluruh calon penumpangnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengungkapkan, dua kendaraan operasional disiapkan, di mana nantinya akan berkeliling ke beberapa titik di Jakarta setiap harinya. Hal tersebut merupakan langkah awal dari peluncuran MTC ini.

“Dengan MTC ini, masyarakat yang sibuk dapat dengan mudah pada saat membeli tiket, reservasi, city check in, GFF, dan layanan lainnya,” ujar Emirsyah dalam keterangan persnya.

Emir menuturkan, dua unit mobil MTC akan melayani pengguna jasa mulai pukul 10.00 hingga 18.000 di beberapa titik diantaranya Blok M, Thamrin, Kuningan, Kalibata Mal, Rawamangun, Menteng, dan Cibubur. “Ke depannya jumlah kendaraan akan terus ditambah, sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat,” imbuh Emirsyah.

Selain itu, Garuda juga menggandeng sejumlah radio yang tergabung dalam PT Mugi Rekso Abadi (MRA) grup, seperti Hard Rock fm, i-radio, Cosmopolitan, Brava radio, dan Trax radio untuk menyosialisasikannya, program MTC itu.

Bagi pengguna jasa, lanjut Emirsyah, masyarakat akan mendapatkan penawaran menarik yakni pemberian diskon harga tiket mulai dari 15 hingga 30 persen.

Sriwijaya Air Buka Rute Surabaya - Kendari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sriwijaya Air membuka rute baru Surabaya – Kendari. Rute baru ini berlaku mulai 20 Desember mendatang. Rencananya, penerbangan dari Surabaya berlangsung pada pukul 10.15 WIB, dan tiba di Kendari pukul 13.10 WITA. Sedangkan, penerbangan dari Kendari akan dilakukan pada pukul 13.40 WITA dan tiba di Surabaya pada pukul 14.35 WIB.

“Kami merupakan maskapai satu-satunya yang menerbangi rute Surabaya – Kendari secara langsung, sehingga pelanggan dapat mempersingkat waktu penerbangannya,” ujar Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono, Selasa (17/12/2013).
Sriwijaya menggunakan pesawat Boeing 737-300 untuk rute Surabaya menuju Kendari dan sebaliknya. Pesawat ini berkapasitas 147 penumpang.

Untuk diketahui, selama ini penerbangan Surabaya – Kendari sudah dilakukan. Namun, penerbangan tersebut terlebih dahulu melalui Makassar. Sebagai ibukota dari Sulawesi Tenggara, Kendari memiliki keindahan alam yang cukup menarik, seperti keindahan alam di Wakatobi, Pantai Batu Gong, dan Pantai Nambo.

Sumber

Citilink Bidik Empat Rute dari Halim

TEMPO.CO, Jakarta - PT Citilink Indonesia membidik empat destinasi penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. "Kami ajukan untuk ke Palembang, Yogyakarta, Semarang, dan Malang dengan total 16 penerbangan," kata Chief Executive Officer Citilink Indonesia, Arif Wibowo, saat ditemui di sela-sela acara Citilink Journalist Award, Selasa, 17 Desember 2013.
Ia mengatakan masih harus mengikuti rapat dengan Kementerian Perhubungan mengenai slot time di bandara tersebut. Arif mengungkapkan, sebenarnya Bandara Halim Perdanakusuma memang tidak didesain untuk penerbangan komersial berjadwal. Bandara Halim Perdanakusuma pun hanya akan dibuka untuk penerbangan komersial selama Bandara Soekarno-Hatta menjalani perbaikan.

"Bandara Halim itu infrastrukturnya terbatas, punya TNI, dan desainnya masih belum sesuai komersial," ucapnya. Ia memberi contoh. Lahan parkir mobil ataupun apron masih terbatas. Dengan keterbatasan itu, Arif mencemaskan tingkat ketepatan waktu atau on-time performance (OTP) maskapai di bawah 60 persen dan memberi dampak buruk terhadap penerbangan-penerbangan lainnya.

Ia menyebut slot time dan tingkat ketepatan waktu memberi banyak pengaruh pada keterlambatan atau delay penerbangan. "Sedangkan infrastruktur hanya memberi kontribusi 12 persen delay," kata Arif.

PT Angkasa Pura II menyatakan renovasi Bandara Halim Perdanakusuma akan selesai akhir Desember mendatang. "Sesuai kesepakatan dengan TNI Angkatan Udara dan Kementerian Perhubungan, Bandara Halim mulai beroperasi untuk penerbangan komersial berjadwal pada 10 Januari 2014," kata Direktur Keuangan Angkasa Pura II Laurensius Manurung di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis, 5 Desember 2013.

Ia menjelaskan, Angkasa Pura II saat ini masih melakukan persiapan untuk pre-flight hingga post-flight calon penumpang. Perseroan tersebut memperluas check-in area menjadi 6 x 15 meter serta membangun kembali ticketing lounge.

"Jadi nanti seperti di Bandara Kualanamu, tidak ada lagi check-in counter di Bandara Halim Perdanakusuma," kata Kepala Cabang Angkasa Pura II Bandara Halim Perdanakusuma, Iwan Khrishadianto.


Sumber

Sudah Pakai 2 Gembok, Bagasi Penumpang Masih Diacak-acak di Kuala Namu

Selasa, 17 Desember 2013 | 17.12.13

Jakarta - Pembobolan bagasi masih terus terjadi. Kalau sebelumnya pembobolan bagasi ini kerap terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, kini para 'tikus' bandara ini mulai beraksi di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara.

"Sudah saya kasih gembok tasnya 2 buah, masih juga dijebol," keluh Herdian seorang pengguna pesawat melalui Info Anda detikcom, Senin (16/12/2013).

Herdinan mengatakan, pembobolan itu terjadi pada 7 Desember lalu. Saat itu dia melalukan perjalanan dari Jakarta menuju Kuala Namu. Saat itu dia menggembok tasnya dengan menggukanan dua gembok.

"Pas sampai di sana ternyata risleting dirusak. Satu gembok hilang dan satu lagi dipatahkan," katanya.

Herdinan mengatakan, power bank yang disimpan dalam tasnya hilang. Sedangkan baju-baju yang ada dalam tas itu sudah acak-acakan. "Semuanya berantakan dan power bank saya hilang," katanya.

Herdinan mengatakan, sudah melaporkan masalah pembobolan tas tersebut. Namun hingga kini belum jelas siapa yang merusak tas miliknya itu. "Saya sudah melaporkan hal itu ke petugas di bandara itu, tapi belum jelas siapa pelakunya," katanya. 


Saya melakukan perjalanan dari Jakarta ke Kuala Namu pada tanggal 7 Des 2013, menggunakan Lion Air. Saat saya mengambil tas yang saya titipkan di bagasi pesawat, kondisi tas saya udah terbongkar. Dua gembok standar TSA terlihat bekas dibongkar paksa. Satu gembok hilang, dan satulagi dipatahkan pada bagian reseleting.

Saat saya memeriksa isi tas, isi tas sudah acak-acakan. Satu barang hilang, yaitu powerbank. Ini jelas indikasi 'mafia' bagasi yang mulai berulah seperti yang pernah terjadi di Soekarno-Hatta.

Otoritas Kuala Namu dan Polisi harus segera memberantas praktek seperti ini, dan 'membersihkan' Kuala Namu dari orang2 tidak bertanggung jawab. Jika ini tidak dilakukan maka nama besar Bandara yang dibangga2kan Indonesia akan tercoreng di mata dunia.

Mohon perhatian dari pihak berwenang, agar tidak terjadi lagi dan menimpa orang lain.


Sumber

Tahun Baru, Sriwijaya Tambah Ribuan Kursi

Senin, 16 Desember 2013 | 16.12.13

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menyiapkan tambahan kursi penumpang untuk menghadapi liburan Natal dan tahun baru 20 Desember sampai 5 Januari 2013. Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air, Agus Soedjono, mengatakan penambahan kursi ini guna mengantisipasi kebutuhan para penumpang.
“Bila pada extra flight ini terjadi lonjakan permintaan, Sriwijaya Air akan menyiapkan tambahannya. Karena hal ini sifatnya flexible respons, jadi tidak menutup kemungkinan bahwa seats yang akan disediakan dapat melebihi dari jumlah yang disiapkan saat ini,” kata Agus.

Adapun jumlah kursi penumpang tersebut, kata dia, didapat dari penambahan beberapa frekuensi penerbangan. Tambahan itu ialah Jakarta-Tanjung Pandan (pulang-pergi) dari empat kali menjadi lima kali sehari. Jakarta-Pangkalpinang (PP) dari enam kali menjadi tujuh kali sehari. Jakarta-Pontianak (PP) dari enam kali menjadi tujuh kali sehari. Jakarta-Malang (PP) dari tiga kali menjadi empat kali sehari. Jakarta-Denpasar (PP) dari dua kali menjadi tiga kali sehari. Adapun untuk Makassar-Manokwari dari satu kali menjadi dua kali sehari, yang dilayani pada Senin, Rabu, dan Jumat.

Secara umum, jumlah kursi tambahan tahun ini mengalami kenaikan sekitar 60 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu 11.100 kursi. Meskipun tahun ini masa liburan jauh lebih pendek dibandingkan tahun lalu, ia berharap hal ini tidak mengurangi animo penumpang untuk menggunakan jasa penerbangan dalam menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru.


Sumber

Natal dan Tahun Baru, Garuda Tambah 24 Ribu Kursi

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang libur Natal dan tahun baru maskapai penerbangan Garuda Indonesia menyiapkan tambahan kursi penumpang sebanyak 24 ribu kursi. Juru bicara Garuda Indonesia, Pujobroto, mengatakan pada 15 Desember 2013, saat dihubungi Tempo. "Selalu ada peningkatan jumlah penumpang. Karena libur panjang, orang-orang pada berlibur. Jadi perlu penambahan kursi," kata dia.

Pujo mengatakan, sebanyak 23 ribu kursi ditambahkan untuk penerbangan rute Denpasar dan 1.000 kursi untuk rute Surabaya. Namun demikian, kata Pujo, pihaknya menerapkan respon fleksibel jika ada kota tertentu yang membutuhkan tambahan kursi. Sedangkan, untuk penerbangan luar negeri pada tahun ini permintaannya relatif berkurang dibanding tahun lalu. "Ini karena pengaruh naiknya dolar dan gejolak politik di Thailand," kata Pujo. Namun, Pujo belum bisa merinci persentase penurunan penerbangan luar negeri pada 2013 ini dengan tahun lalu. 

 
Penambahan kursi pada maskapai Garuda Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni dengan menambahkan frekuensi penerbangan dan mengganti Pesawat Wings 737800, yang berkapasitas 162 penumpang dengan pesawat lebih besar Airbus 330 yang berkapasitas 300 penumpang. Penambahan kursi ini dimulai sejak 20 Desember 2013 sampai 5 Januari 2014.

Dengan meningkatnya permintaan jelang libur Natal dan tahun baru, Pujo mengatakan, Garuda Indonesia mengurangi jumlah tiket promo dibanding biasanya. Misal, jika biasanya Garuda Indonesia memberikan 10 tiket promo, pada liburan Natal dan tahun baru nanti, hanya memberikan 5 atau 3 tiket promo. Garuda Indonesia selama setahun ini telah menambahkan armadanya sebanyak 24 pesawat yang setiap bulannya datang 2 pesawat baru. 


Sumber

Pemerintah: Lion Air 20 Ribu Kali Terlambat, Garuda 10 Ribu


VIVAnews - Kementerian Perhubungan umumkan data mengenai pembatalan dan penundaan jadwal (delay) penerbangan oleh maskapai di tanah air. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, kepada VIVAnews, Sabtu 14 Desember 2013 mengungkapkan kriteria delay adalah keterlambatan dengan waktu lebih dari 15 menit.

"Data ini dikumpulkan kementerian dalam enam bulan dari Januari hingga Juni 2013," katanya.

Berdasarkan Pasal 146 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan, faktor keterlambatan, menurut Bambang, mencakup faktor teknis operasional.

Faktor ini seperti bandara keberangkatan dan tujuan tidak dapat digunakan untuk operasional pesawat, lingkungan menuju bandara atau landasan terganggu, misalnya karena banjir.

Faktor lain adalah terjadinya antrean pesawat lepas landas, mendarat, atau alokasi waktu keberangkatan atau "slot time" di bandara atau keterlambatan pengisian bahan bakar.

Ada juga faktor nonteknis operasional seperti keterlambatan pilot, kopilot dan awak kabin, keterlambatan jasa boga, keterlambatan penanganan di darat.

Selain itu ada juga akibat menunggu penumpang, baik yang baru melapor atau "check in", pindah pesawat atau "transfer" serta penerbangan lanjutan atau "connecting flight" dan ketidaksiapan pesawat.

Faktor ketiga menurut Bambang adalah faktor cuaca. Ini mencakup hujan lebat, petir, badai, kabut, asap, jarak pandang di bawah standar minimal, atau kecepatan angin yang melampaui standar maksimal yang mengganggu keselamatan penerbanan. Selain itu ada juga faktor-faktor lainnya.

Dari total keseluruhan maskapai yang mengalami delay, Bambang mengungkapkan maskapai yang paling banyak mengelami penundaan keberangkatan adalah Lion Air dengan total 20 ribu keterlambatan dan di ikuti maskapai pelat merah, Garuda Indonesia.

Berbagai Penyebab

Berdasarkan rincian data Kementerian Perhubungan untuk keterlambatan Lion Air sebanyak 20.882 kali. Kategori keterlambatan 16-30 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional sebanyak 27,43 persen.

Kategori keterlambatan 31-120 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional sebanyak 26,64 persen. Sementara kategori keterlambatan 121-240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional mencapai 1,2 persen.

Kemudian Kategori keterlambatan lebih dari 240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional sebanyak 0,2 persen.

Sementara Garuda Indonesia mengalami penundaan sebanyak 10.083 kali. Kategori keterlambatan 16-30 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional mencapai 24,44 persen.

Kategori keterlambatan 31-120 menit, disebabkan oleh faktor teknis operasional sebanyak 23,21 persen. Dan kategori keterlambatan 121-240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional ada 3,26 persen.

Sementara kategori keterlambatan lebih dari 240 menit, disebabkan oleh faktor nonteknis operasional mencapai 1,05 persen. (ren) 


Sumber

Maskapai Citilink Tambah Lima Frekuensi Penerbangan

JAKARTA - Maskapai Citilink Indonesia juga menambah frekuensi penerbangan untuk menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru 2014.

Penambahan frekuensi dilakukan di lima rute, yakni Jakarta-Medan (CGKKNO) PP, Jakarta-Denpasar (CGKDPS) PP, Jakarta-Padang (CGK-PDG) PP, Jakarta-Semarang (CGK-SRG) PP, dan Jakarta-Surabaya (CGK-SUB).

“Kami yakin dengan penambahan frekuensi penerbangan akan mempermudah Citilinkers (sebutan pengguna Citilink) untuk berlibur dan bertemu sanak saudara pada libur Natal dan Tahun Baru 2014. Armada terbaru kami, Airbus A320 Sharklets akan memberikan kenyamanan dan pengalaman tak terlupakan bagi seluruh penumpang,” kata Chief Executive Officer PT Citilink Indonesia Arif Wibowo pekan lalu. (tm.ID))

Harga Tiket Pesawat Batam - Medan Tembus Rp 1,22 Juta


Harga tiket pesawat tujuan Kualanamu, Sumatera Utara menjelang Natal merangkak naik hingga tiga kali lipat dari harga normal. Jika biasanya Rp 400 ribu, dua atau sehari sebelum Natal melonjak jadi Rp 1,22 juta.

Naiknya harga tiket itu karena banyak warga Batam yang pulang ke Sumatera Utara merayakan Natal di sana. Bahkan, di tanggal 21-24 Desember, kursi yang tersedia tinggal satu atau dua kursi. Rata-rata sudah dipesan sejak jauh-jauh hari.

Nora, staf City Line Tour and Travel Batam Centre mengatakan, harga tiket ke Kualanamu seminggu sebelum Natal berada di kisaran Rp 710 ribu. Bahkan pada hari Sabtu, 21 Desember 2013, harga minimal mencapai Rp 1,22 juta.

“Normalnya harga tiket ke Medan sekitar Rp 400 ribuan,” kata Nora di kantornya, Sabtu (14/12).

Tingginya harga tiket menurut Juli, staf Prima Tour and Travel Penuin karena para pembeli banyak mencari waktu keberangkatan tanggal 20-21 Desember. Hari itu bertepatan dengan akhir minggu.

“Banyak yang sudah membeli di hari itu karena beberapa sekolah sudah libur pada hari Senin (23/12),” kata Juli.

Untuk jumlah penerbangan dari Batam, ada tujuh penerbangan menuju Kualanamu. Juli mengungkapkan, saat ini tiket yang ditawarkan belum habis. Namun laju pembelian tiket cukup tinggi.

“Pembeli banyak yang langsung membeli saat tahu harganya cocok. Mereka tidak mau menunggu dengan harapan harga turun. Karena tiket bisa habis kalau ditunggu-tunggu,” kata dia.

Di Fantastik Travel, tiket penerbangan tujuan Batam-Kualanamu sudah ludes dipesan. Bahkan sejak Senin (10/12), tiket tinggal dua-tiga kursi.

Andriyansyah, salah satu karyawan Fantastik mengatakan, harga normal tiket tujuan Kualanamu biasanya hanya Rp 550 sampai 600 ribu, saat ini harganya rata-rata sudah di atas Rp 1 juta.

“Untuk keberangkatan tanggal 20 Desember hingga akhir bulan aja, sudah 98 persen seat untuk seluruh penerbangan tujuan Batam-Medan sudah terjual,” katanya.

Dia mencontohkan penerbangan dengan Lion Air untuk keberangkatan 23 Desember, tinggal menyisakan dua kursi dengan harga tiket Rp 1.150.000. Sedangkan pada 25 Desember atau tepat Natal, harganya turun tapi masih di atas Rp1 juta. “Tapi untuk 25 Desember juga sama, tinggal menyisakan lima seat (kursi) saja,” terang Andriyansyah kepada Batam Pos di kantornya.

Andriyansah mengatakan, harga tiket penerbangan untuk tujuan Batam-Kualanamu akan kembali turun di bawah Rp 1 juta pada 1 Januari. “Harganya tepat tahun baru 1 Januari, Rp 750 ribu,” ujar Andriyansyah.

Di Kurniawan Travel, Tiban Centre, tiket tujuan Kualanamu juga sudah habis terjual atau dipesan jauh-jauh hari. “Harga tiket sebelum Natal, 25 Desember malah lebih tinggi mencapai Rp1.150.000. Sedangkan pas Natal justru turun sedikit harganya diangka Rp1.050.000. Itupun saat ini hanya tersisa dua sampai lima seat saja,” ujar Maya, karyawan bagian ticketing Kurniawan Travel.

Maskapai yang menerbangi rute Batam-Kualanamu ada tiga yakni Citilink, Lion Air, serta Sriwijaya Air. Untuk Citilink terbang dua kali sehari pada pukul 07.00 dan 16.55 WIB. Lion Air juga menerbangi Batam-Kualanamu dua kali yakni pukul 10.55 dan 14.40 WIB. Sedangkan Sriwijaya Air sekali per hari pukul 11.45 WIB. (she)


Sumber