Home » » Sudah Pakai 2 Gembok, Bagasi Penumpang Masih Diacak-acak di Kuala Namu

Sudah Pakai 2 Gembok, Bagasi Penumpang Masih Diacak-acak di Kuala Namu

Selasa, 17 Desember 2013 | 17.12.13

Jakarta - Pembobolan bagasi masih terus terjadi. Kalau sebelumnya pembobolan bagasi ini kerap terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, kini para 'tikus' bandara ini mulai beraksi di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara.

"Sudah saya kasih gembok tasnya 2 buah, masih juga dijebol," keluh Herdian seorang pengguna pesawat melalui Info Anda detikcom, Senin (16/12/2013).

Herdinan mengatakan, pembobolan itu terjadi pada 7 Desember lalu. Saat itu dia melalukan perjalanan dari Jakarta menuju Kuala Namu. Saat itu dia menggembok tasnya dengan menggukanan dua gembok.

"Pas sampai di sana ternyata risleting dirusak. Satu gembok hilang dan satu lagi dipatahkan," katanya.

Herdinan mengatakan, power bank yang disimpan dalam tasnya hilang. Sedangkan baju-baju yang ada dalam tas itu sudah acak-acakan. "Semuanya berantakan dan power bank saya hilang," katanya.

Herdinan mengatakan, sudah melaporkan masalah pembobolan tas tersebut. Namun hingga kini belum jelas siapa yang merusak tas miliknya itu. "Saya sudah melaporkan hal itu ke petugas di bandara itu, tapi belum jelas siapa pelakunya," katanya. 


Saya melakukan perjalanan dari Jakarta ke Kuala Namu pada tanggal 7 Des 2013, menggunakan Lion Air. Saat saya mengambil tas yang saya titipkan di bagasi pesawat, kondisi tas saya udah terbongkar. Dua gembok standar TSA terlihat bekas dibongkar paksa. Satu gembok hilang, dan satulagi dipatahkan pada bagian reseleting.

Saat saya memeriksa isi tas, isi tas sudah acak-acakan. Satu barang hilang, yaitu powerbank. Ini jelas indikasi 'mafia' bagasi yang mulai berulah seperti yang pernah terjadi di Soekarno-Hatta.

Otoritas Kuala Namu dan Polisi harus segera memberantas praktek seperti ini, dan 'membersihkan' Kuala Namu dari orang2 tidak bertanggung jawab. Jika ini tidak dilakukan maka nama besar Bandara yang dibangga2kan Indonesia akan tercoreng di mata dunia.

Mohon perhatian dari pihak berwenang, agar tidak terjadi lagi dan menimpa orang lain.


Sumber
Share this article :

Post Comment