Home » » Lion Air Tertarik Ambil Alih Rute Milik Merpati

Lion Air Tertarik Ambil Alih Rute Milik Merpati

Sabtu, 08 Februari 2014 | 8.2.14


Kementerian Perhubungan telah menawarkan 19 rute penerbangan milik Merpati Nusantara Airlines kepada maskapai penerbangan lain lantaran perusahaan penerbangan milik pemerintah ini sedang menghentikan operasinya untuk sementara. Rute yang ditawarkan ini merupakan rute yang hanya dilayani oleh Merpati tanpa ada pesaing dari maskapai penerbangan lain.

Sejumlah maskapai penerbangan telah menyatakan minat untuk mengambil alih rute penerbangan milik Merpati yang telah ditawarkan oleh Kementerian Perhubungan, seperti Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air. Selain itu, maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, Lion Air, rupanya juga tertarik untuk mengambil rute-rute itu.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, pihaknya akan siap mengoperasikan rute penerbangan yang ditinggalkan oleh Merpati. “Kalau diminta oleh Kementerian Perhubungan, tentu kami bersedia. Ini kan demi pelayanan kepada masyarakat,” kata pria yang akrab disapa Edo itu.

Menurut Edward, dengan armada yang dimiliki oleh Lion Air Group, pihaknya tidak akan kesulitan dalam mengisi rute-rute penerbangan yang telah ditinggalkan oleh Merpati. Seperti diketahui, Lion Air Group memiliki tiga anggota yang beroperasi di Indonesia, yaitu Lion Air, Wings Air, dan Batik Air. Kumpulan dari tiga maskapai penerbangan ini mengoperasikan ratusan pesawat, baik pesawat jet maupun baling-baling, sehingga bisa dengan mudah mengisi kekosongan rute milik Merpati.

Kementerian Perhubungan mengatakan, setidaknya ada 62 rute penerbangan yang ditinggalkan oleh Merpati. Namun, hanya 19 rute yang ditawarkan kepada maskapai penerbangan lain karena sebelumnya hanya dilayani oleh Merpati saja alias tanpa pesaing. Untuk 43 rute sisanya, Kementerian Perhubungan masih akan berkomunikasi dengan Merpati, apakah masih akan beroperasi kembali atau tidak. Sementara ini Kementerian Perhubungan belum akan menawarkan 43 rute ini karena sudah ada maskapai penerbangan yang melayaninya.

Menurut Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo, pihaknya akan memberikan kesempatan bagi maskapai untuk menambah frekuensi penerbangan pada 43 rute yang ditinggalkan Merpati untuk memenuhi kebutuhan antara transportasi udara dengan jumlah penumpang. “Kalau maskapai yang sudah melayani di rute yang sama dengan Merpati itu mau menambah frekuensi, kami akan berikan. Slotnya masih banyak, kan di timur lebih longgar,” paparnya.


Sumber
Share this article :

Post Comment