TANGERANG, KOMPAS.com - Penumpang Lion Air dari Jakarta tujuan Manado marah-marah di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang. Para penumpang tersebut kesal karena mereka dianggap sudah telat, padahal sudah sejam mengantre check in.
Tercatat ada 45 orang penumpang yang kesal karena pembatalan sepihak itu. Mereka kemudian berteriak dan marah-marah. "Ini kesengajaan. Ini namanya penipuan," tutur Herni, satu di antara penumpang tujuan Manado, Jumat (14/6/2013).
Penumpang ini kesal karena saat hendak check in, tiba-tiba dari pihak Lion mengatakan bahwa pesawatnya sudah di-closing. Mendengar hal itu, para penumpang kemudian marah dan langsung menuju ruang informasi. Sampai di sana, pihak informasi mengatakan bahwa penumpang harus membeli tiket baru. Kekesalan mereka pun memuncak mendengar itu. Mereka kemudian mencari pimpinan Lion Air.
Herni saat diwawancarai mengaku sudah mengantre untuk check-in sejak pukul 04.00 WIB. "Saya naik pukul 05.00 dan saya sudah antre check in sejak pukul 04.00. Tapi, saat antre, tiba-tiba saya dioper ke tempat lain. Di situ tiba-tiba dibilang tiket dan tidak bisa check in dan dianggap terlambat. Padahal, sudah satu jam sebelum berangkat," ucapnya.
Dia pun bingung harus pulang ke Manado. "Jangan pernah lagi. Mereka ini sengaja untuk mencari keuntungan dengan cara yang salah," ucapnya.
Selain Herda, ada pula warga Surabaya. Mereka yang merupakan rombongan sebanyak 30 orang, juga diharuskan membayar.
Sementara itu, Andy Amin Setyanto yang mengaku Manager Lion Air mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. "Memang sudah begitu. Itulah cara kami," katanya.
Lebih lanjut, Andy menuturkan bahwa jika terlambat maka harus membeli tiket lagi dengan membayar 100 persen dari harga tiket serupa.
Sumber