Merdeka.com - Sejak awal tahun hingga akhir Mei 2014, terjadi pengurangan sedikitnya 14 penerbangan reguler baik domestik maupun internasional di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Garuda Indonesia menutup tiga rute penerbangan Pekanbaru-Medan, Pekanbaru-Batam dan Pekanbaru-Padang. Otomatis enam penerbangan Garuda hilang setiap hari.
Sriwijaya Air memilih menghentikan terbang dari dan ke Pekanbaru. Selama ini, setiap hari Sriwijaya Air melayani enam rute penerbangan Pekanbaru-Jakarta, Pekanbaru-Medan dan Pekanbaru-Batam.
Rute penerbangan maskapai Tigerair Mandala juga hilang seiring keputusan maskapai untuk berhenti terbang terhitung sejak 1 Juli 2014.
PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mengakui, dalam lima bulan terakhir, frekuensi penerbangan yang semula rata-rata 80 menjadi sekitar 70 per hari.
"Jadi ada pengurangan antara 10 sampai 12 penerbangan satu hari karena disebabkan banyak faktor. Kalau saya melihat potensinya masih tinggi," ujar General Manager Bandara Internasional SSK II Pekanbaru, Arif Darmawan, seperti dilansir Antara, Senin (30/6).
Dia tidak menampik, tutupnya beberapa rute penerbangan lantaran ketatnya persaingan bisnis antar maskapai. Tidak hanya itu, ada faktor lain semisal efisiensi yang dilakukan maskapai melihat padatnya rute Jakarta.
"Makanya terjadi persaingan yang sangat tinggi, sehingga ada maskapai seperti Sriwijaya fokus untuk mengembangkan Indonesia wilayah Timur," ucapnya.
Sumber
Garuda Indonesia menutup tiga rute penerbangan Pekanbaru-Medan, Pekanbaru-Batam dan Pekanbaru-Padang. Otomatis enam penerbangan Garuda hilang setiap hari.
Sriwijaya Air memilih menghentikan terbang dari dan ke Pekanbaru. Selama ini, setiap hari Sriwijaya Air melayani enam rute penerbangan Pekanbaru-Jakarta, Pekanbaru-Medan dan Pekanbaru-Batam.
Rute penerbangan maskapai Tigerair Mandala juga hilang seiring keputusan maskapai untuk berhenti terbang terhitung sejak 1 Juli 2014.
PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mengakui, dalam lima bulan terakhir, frekuensi penerbangan yang semula rata-rata 80 menjadi sekitar 70 per hari.
"Jadi ada pengurangan antara 10 sampai 12 penerbangan satu hari karena disebabkan banyak faktor. Kalau saya melihat potensinya masih tinggi," ujar General Manager Bandara Internasional SSK II Pekanbaru, Arif Darmawan, seperti dilansir Antara, Senin (30/6).
Dia tidak menampik, tutupnya beberapa rute penerbangan lantaran ketatnya persaingan bisnis antar maskapai. Tidak hanya itu, ada faktor lain semisal efisiensi yang dilakukan maskapai melihat padatnya rute Jakarta.
"Makanya terjadi persaingan yang sangat tinggi, sehingga ada maskapai seperti Sriwijaya fokus untuk mengembangkan Indonesia wilayah Timur," ucapnya.
Sumber