Home » » 4 Dirut Merpati yang layu sebelum berkembang

4 Dirut Merpati yang layu sebelum berkembang

Selasa, 08 Juli 2014 | 8.7.14

Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, akhirnya mengeluarkan rekomendasi sebagai penyelamatan maskapai milik negara, Merpati Nusantara Airlines, yang hingga hari ini masih terlilit utang triliunan.

Tercatat, sampai akhir bulan lalu, utang Merpati telah hampir mendekati Rp 8 triliun. Utang tersebut merupakan akumulasi utang-utang sebelumnya. Beberapa kali, Merpati harus disuntik modal sepanjang perjalanannya.

Bukan hanya suntikan modal, Merpati pernah mendapatkan pesawat jenis MA buatan China pada era awal kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, agar maskapai yang dulunya melayani rute perintis itu bisa terbang. Tetapi tetap saja, kinerja maskapai ini tetap merah.

Gonta-ganti, direksi dilakukan hampir 10 tahun terakhir ini. Saat Kementerian BUMN dipimpin Sofyan Djalil, beralih ke Mustafa Abubakar lalu ke Dahlan Iskan, tidak juga mengangkat maskapai penerbangan ini membukukan rapor hijau.

Menteri Badan Usaha Milik Negara pernah berseloroh, dia tidak yakin dengan pilihannya mengganti direksi. "Tidak tahu saya optimis atau tidak," kata Dahlan medio Juli tahun lalu saat mengangkat Asep Ekanugraha jadi dirut Merpati.

Berikut pergantian direksi Merpati hampir setiap dua tahunan, tetapi, kondisi Merpati masih layu dan tidak berkembang. Bahkan, izin penerbangan maskapai ini telah dicabut.


Sumber

Share this article :

Post Comment