Home » » Penyesuaian tarif pesawat tunggu hasil pemilihan presiden

Penyesuaian tarif pesawat tunggu hasil pemilihan presiden

Selasa, 08 Juli 2014 | 8.7.14

Merdeka.com - Industri penerbangan mengeluhkan pelemahan rupiah yang terus terjadi. Sebab, ini berkaitan langsung dengan pembelian avtur yang jadi lebih mahal lantaran pembayaran dengan dolar AS yang saat ini semakin perkasa.

Dampak pelemahan Rupiah semakin besar. Maskapai mulai mempertimbangkan untuk menaikkan tarif. Untuk itu, aturan tarif batas untuk pesawat diharapkan segera terbit.

Ketua INACA, Arief Wibowo mengungkapkan, ada aturan dalam penetapan tarif pesawat. Ada batas atas yang ditetapkan dengan pertimbangan inflasi.

"Tetapi sama juga kalau ada biaya-biaya yang naik di infrastruktur itu harus ada peran pemerintah di sana dan harus ada deregulasi khususnya yang monopolistis," kata Arief.

Kementerian Perhubungan belum memastikan soal kenaikan tarif pesawat. Namun pihaknya mengaku akan melakukan revisi aturan tarif batas atas. Hanya saja, itu dilakukan setelah Pilpres 2014. Pertimbangannya, dia yakin setelah Pilpres nilai tukar Rupiah akan menguat terhadap dolar AS.

"Tetap bertahap dan disosialisasikan dulu. Nanti sudah lebaran. Kita lihat. Siapa tahu habis pilpres dolarnya turun, kalau sekarang dinaikkan, airlines enggak akan berani," ucap Direktur Angkutan Udara di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/7).


Sumber

Share this article :

Post Comment