Jakarta - Industri penerbangan di tanah air saat ini tengah tumbuh dengan pesat. Dimana pada setiap tahunnya jumlah penumpang angkutan udara selalu mengalami peningkatan sekitar 15-20 persen.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan tersebut, beberapa maskapai berlomba-lomba meningkatkan jumlah armadanya agar bisa menyerap pertumbuhan tersebut serta berekspansi di rute-rute domestik. Masing-masing maskapai di tanah air memiliki strategi tersendiri untuk bersaing di rute-rute sejenis.
Senior Corporate Communication Manager Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan, perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk menghadapi persaingan di rute-rute gemuk yang juga diterbangi oleh maskapai lain. Namun, Agus enggan memberikan informasi lebih detail soal tarif dalam menghadapi persaingan di rute sejenis.
Agus menyebutkan salah satu upaya yang dilakukan Sriwijaya adalah dengan memberikan pelayanan lebih kepada pelanggan yang terbang menggunakan Sriwijaya Air.
"(Hadapi persaingan) ya seperti pada umumnya. Sejak kita berdiri sudah banyak rute-rute yang sama. Semua maskapai saya pikir punya segmen sendiri-sendiri, jadi ya kita pinter-pinternya memberikan pelayanan yang terbaik pada segmennya masing-masing. Saya pikir masing-masing punya clue sendiri," kata Agus kepada Centroone.com di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Agus menuturkan pada tahun ini Sriwijaya akan mendatangkan 10 unit pesawat jenis Boeing 737-800 Next Generation (NG). Kedatangan pesawat-pesawat tersebut seiring dengan program peremajaan armada yang dilakukan perseroan dan ekspansi di rute-rute domestik.
Agus menjelaskan, 10 unit pesawat Boeing 737-800 NG tersebut akan didatangkan secara bertahap dan rencananya akan digunakan Sriwijaya untuk melayani rute-rute baru domestik di 2013.
Lain halnya dengan maskapai berbiaya murah (low cost carrier/lcc) yang memiliki pangsa pasar domestik terbesar di Indonesia, Lion Air. Lion Air tidak teralu khawatir terhadap persaingan di rute-rute sejenis yang diterbangkan maskapai lain.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menuturkan dalam menghadapi persaingan tersebut, Lion Air lebih menyerahkan kepada para pengguna jasa angkutan udara untuk memilih maskapai yang bakal dinaiki.
"Dalam persaingan, kita serahkan semuanya kepada pelanggan," kata Edward.
PT Lion Mentari Airlines, operator maskapai Lion Air telah menetapkan pemesanan untuk 234 pesawat Airbus jenis A320, yang terdiri dari 109 A320 Neo, 65 A321 Neo dan 60 A320 CEO. Transaksi ini menjadikan Lion Air pelanggan baru Airbus.
Tipe pesawat A320 dinilai hemat bahan bakar yang memungkinkan Lion Air untuk beroperasi dengan biaya terendah dan tetap menawarkan tarif paling kompetitif di Asia. Pemesanan bersejarah ini akan memastikan bahwa grup Lion Air akan melanjutkan ekspansinya dengan armada pesawat paling termodern dan tercanggih di dunia.
Oleh: Fajar Sudrajat - Editor: Masruroh
Sumber
Untuk mengantisipasi pertumbuhan tersebut, beberapa maskapai berlomba-lomba meningkatkan jumlah armadanya agar bisa menyerap pertumbuhan tersebut serta berekspansi di rute-rute domestik. Masing-masing maskapai di tanah air memiliki strategi tersendiri untuk bersaing di rute-rute sejenis.
Senior Corporate Communication Manager Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan, perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk menghadapi persaingan di rute-rute gemuk yang juga diterbangi oleh maskapai lain. Namun, Agus enggan memberikan informasi lebih detail soal tarif dalam menghadapi persaingan di rute sejenis.
Agus menyebutkan salah satu upaya yang dilakukan Sriwijaya adalah dengan memberikan pelayanan lebih kepada pelanggan yang terbang menggunakan Sriwijaya Air.
"(Hadapi persaingan) ya seperti pada umumnya. Sejak kita berdiri sudah banyak rute-rute yang sama. Semua maskapai saya pikir punya segmen sendiri-sendiri, jadi ya kita pinter-pinternya memberikan pelayanan yang terbaik pada segmennya masing-masing. Saya pikir masing-masing punya clue sendiri," kata Agus kepada Centroone.com di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Agus menuturkan pada tahun ini Sriwijaya akan mendatangkan 10 unit pesawat jenis Boeing 737-800 Next Generation (NG). Kedatangan pesawat-pesawat tersebut seiring dengan program peremajaan armada yang dilakukan perseroan dan ekspansi di rute-rute domestik.
Agus menjelaskan, 10 unit pesawat Boeing 737-800 NG tersebut akan didatangkan secara bertahap dan rencananya akan digunakan Sriwijaya untuk melayani rute-rute baru domestik di 2013.
Lain halnya dengan maskapai berbiaya murah (low cost carrier/lcc) yang memiliki pangsa pasar domestik terbesar di Indonesia, Lion Air. Lion Air tidak teralu khawatir terhadap persaingan di rute-rute sejenis yang diterbangkan maskapai lain.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menuturkan dalam menghadapi persaingan tersebut, Lion Air lebih menyerahkan kepada para pengguna jasa angkutan udara untuk memilih maskapai yang bakal dinaiki.
"Dalam persaingan, kita serahkan semuanya kepada pelanggan," kata Edward.
PT Lion Mentari Airlines, operator maskapai Lion Air telah menetapkan pemesanan untuk 234 pesawat Airbus jenis A320, yang terdiri dari 109 A320 Neo, 65 A321 Neo dan 60 A320 CEO. Transaksi ini menjadikan Lion Air pelanggan baru Airbus.
Tipe pesawat A320 dinilai hemat bahan bakar yang memungkinkan Lion Air untuk beroperasi dengan biaya terendah dan tetap menawarkan tarif paling kompetitif di Asia. Pemesanan bersejarah ini akan memastikan bahwa grup Lion Air akan melanjutkan ekspansinya dengan armada pesawat paling termodern dan tercanggih di dunia.
Oleh: Fajar Sudrajat - Editor: Masruroh
Sumber