VIVAnews
- Jalur kereta api Jakarta menuju Sukabumi, Jawa Barat, mulai
pertengahan bulan depan siap beroperasi kembali. Setidaknya, akan ada
dua hingga tiga kali perjalanan rangkaian kereta penumpang yang akan
melewati jalur tersebut setiap harinya.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignasius Jonan, Kamis 24 Oktober 2013, mengungkapkan, saat ini, PT KAI tengah mempersiapkan pengaktifan kembali jalur tersebut.
"Nanti, setelah itu Cianjur-Sukabumi, tapi makan waktu. Kalau Cianjur makan waktu 2-3 bulan lagi," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk rencana pengaktifan kembali jalur Jakarta-Sukabumi itu, rangkaian kereta yang digunakan hanya mengalihkan dari jalur lainnya.
"Kalau mau gerbong baru tunggu setahun," tambahnya.
Dia pun mengungkapkan kenapa jalur tersebut sempat dinonaktifkan PT KAI. Menurut dia, jalur tersebut merupakan salah satu yang merugi dan membutuhkan investasi besar guna memperbaiki fasilitasnya.
"Karena, prasarananya banyak yang rusak, lalu harga karcisnya terlalu murah," ungkapnya.
Namun, dia optimistis dengan rencana pengembangan baru dan perbaikan yang akan dilakukan PT KAI. Dia juga memastikan jalur tersebut tidak akan mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignasius Jonan, Kamis 24 Oktober 2013, mengungkapkan, saat ini, PT KAI tengah mempersiapkan pengaktifan kembali jalur tersebut.
"Nanti, setelah itu Cianjur-Sukabumi, tapi makan waktu. Kalau Cianjur makan waktu 2-3 bulan lagi," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk rencana pengaktifan kembali jalur Jakarta-Sukabumi itu, rangkaian kereta yang digunakan hanya mengalihkan dari jalur lainnya.
"Kalau mau gerbong baru tunggu setahun," tambahnya.
Dia pun mengungkapkan kenapa jalur tersebut sempat dinonaktifkan PT KAI. Menurut dia, jalur tersebut merupakan salah satu yang merugi dan membutuhkan investasi besar guna memperbaiki fasilitasnya.
"Karena, prasarananya banyak yang rusak, lalu harga karcisnya terlalu murah," ungkapnya.
Namun, dia optimistis dengan rencana pengembangan baru dan perbaikan yang akan dilakukan PT KAI. Dia juga memastikan jalur tersebut tidak akan mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Karena itu, dia
menambahkan, nantinya fasilitas yang akan dinikmati masyarakat yang
menggunakan jalur tersebut dijamin memadai. "Potensinya mungkin
2.000-3.000 penumpang sehari," kata Jonan
Seperti diketahui, banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai sulitnya akses kendaraan jalur darat menuju Sukabumi menjadi alasan mengapa upaya tersebut ingin dilakukan.
Keluhan itu kemudian disampaikan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pencanangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Sukabumi, awal pekan ini. (ren)
Seperti diketahui, banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai sulitnya akses kendaraan jalur darat menuju Sukabumi menjadi alasan mengapa upaya tersebut ingin dilakukan.
Keluhan itu kemudian disampaikan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pencanangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Sukabumi, awal pekan ini. (ren)