Lantaran ada penundaan secara mendadak, sejumlah calon penumpang Solo tujuan Jakarta terpaksa menelan kekecewaan, Senin (2/12). Penundaan tersebut membuat pesawat yang harusnya diberangkatkan pukul 06.10 mundur menjadi 09.40.
Emosi penumpang terpancing, lantaran maskapai beralasan jika penundaan disebabkan lantaran co-pilot yang harusnya bertugas dalam kondisi sakit. Salah satu calon penumpang, Aries Baroto mengaku dirugikan dengan perubahan jadwal tersebut.
“Masing-masing penumpang kan punya urusan sendiri-sendiri. Ada yang bisnis, ada yang rapat, kalau jadwal telat lama seperti ini kami rugi,” kata dia, yang harus bertolak ke Jakarta untuk urusan rapat yang harusnya dimulai pada pukul 09.00, seperti dilansir Suara Merdeka.
Alasan sakitnya co-pilot pun dipertanyakannya, lantaran apakah maskapai tidak memiliki co-pilot cadangan dalam jadwal. “Tadi manajer area yang langsung memberikan pengumuman. Nantinya, kami akan diikutkan penerbangan pada pukul 09.40. Penumpang banyak yang tidak terima,” kata dia.
Dia juga pesimistis akan mendapat klaim lantaran, keterlambatan hanya sekitar 3,5 jam dengan perubahan tersebut. Padahal asuransi akan diberikan jika pesawat delay 4 jam. Para calon penumpang disebut hanya akan mendapat kompensasi berupa nasi kotak.
“Sebenarnya ada beberapa penumpang yang minta refund untuk ganti maskapai. Tapi ini terbentur dengan kapasitas maskapai lain. Tadi hanya sembilan orang yang berhasil dapat tiket Garuda Indonesia,” katanya.
Di sisi lain, Airport Duty Officer Bandara Adi Soemarmo, Sugeng membenarkan kejadian ini. Hanya saja, dia belum bisa memberikan komentar banyak.
Sumber
Emosi penumpang terpancing, lantaran maskapai beralasan jika penundaan disebabkan lantaran co-pilot yang harusnya bertugas dalam kondisi sakit. Salah satu calon penumpang, Aries Baroto mengaku dirugikan dengan perubahan jadwal tersebut.
“Masing-masing penumpang kan punya urusan sendiri-sendiri. Ada yang bisnis, ada yang rapat, kalau jadwal telat lama seperti ini kami rugi,” kata dia, yang harus bertolak ke Jakarta untuk urusan rapat yang harusnya dimulai pada pukul 09.00, seperti dilansir Suara Merdeka.
Alasan sakitnya co-pilot pun dipertanyakannya, lantaran apakah maskapai tidak memiliki co-pilot cadangan dalam jadwal. “Tadi manajer area yang langsung memberikan pengumuman. Nantinya, kami akan diikutkan penerbangan pada pukul 09.40. Penumpang banyak yang tidak terima,” kata dia.
Dia juga pesimistis akan mendapat klaim lantaran, keterlambatan hanya sekitar 3,5 jam dengan perubahan tersebut. Padahal asuransi akan diberikan jika pesawat delay 4 jam. Para calon penumpang disebut hanya akan mendapat kompensasi berupa nasi kotak.
“Sebenarnya ada beberapa penumpang yang minta refund untuk ganti maskapai. Tapi ini terbentur dengan kapasitas maskapai lain. Tadi hanya sembilan orang yang berhasil dapat tiket Garuda Indonesia,” katanya.
Di sisi lain, Airport Duty Officer Bandara Adi Soemarmo, Sugeng membenarkan kejadian ini. Hanya saja, dia belum bisa memberikan komentar banyak.
Sumber