Garuda Indonesia telah menyatakan ketertarikannya untuk mengambil rute-rute penerbangan yang ditinggalkan Tigerair Mandala karena tutup operasi mulai 1 Juli mendatang. Ketertarikan Garuda Indonesia ini sesuai dengan penawaran dari Kementerian Perhubungan yang menginginkan agar Garuda Indonesia dan Lion Air mengambil slot penerbangan yang ditinggalkan Tigerair Mandala.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono mengatakan, pihaknya sedang mempelajari rute-rute yang potensial digarap Garuda Indonesia. “Kami tertarik pastinya. Saat ini kami sedang mempelajari rute-rute mana saja yang bisa kami ambil. Tentu saja kami mau ambil yang gemuk, kan terkait untung juga. Coba kalau slot yang jam 12 malam, siapa yang mau naik kan? Saat ini kami masih tahap mempelajari rute,” ucapnya.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan menawarkan rute penerbangan yang ditinggalkan Tigerair Mandala kepada Garuda Indonesia dan Lion Air. Kedua maskapai penerbangan ini dipilih karena memiliki kesiapan armada yang cukup. “Kami imbau kepada Garuda dan Lion tolong diisi, disiapkan untuk mengisi slotnya yang mereka inginkan. Slotnya kan tidak semua mereka mau. Trayeknya ada yang tidak gemuk. Pasti berebut yang gemuk-gemuk semua. Itu pun kita supaya adil kita ajukan, kita lihat sendiri kita bikin supaya adil,” kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
Tigerair Mandala yang sahamnya dimiliki oleh Saratoga Capital sebesar 51,3 persen dan Tiger Airways Holdings Limited sebesar 35,8 persen telah menyatakan akan menghentikan operasinya karena tidak kuat menanggung kerugian yang terus-menerus sejak maskapai penerbangan itu diluncurkan kembali pada April 2012. Tigerair Mandala menyebut ada tiga faktor utama yang membuat mereka terpuruk, yakni rendahnya pertumbuhan industri penerbangan di tahun 2013, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang membuat beban biaya melonjak, dan persaingan antar maskapai penerbangan yang sangat ketat.
Sumber
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono mengatakan, pihaknya sedang mempelajari rute-rute yang potensial digarap Garuda Indonesia. “Kami tertarik pastinya. Saat ini kami sedang mempelajari rute-rute mana saja yang bisa kami ambil. Tentu saja kami mau ambil yang gemuk, kan terkait untung juga. Coba kalau slot yang jam 12 malam, siapa yang mau naik kan? Saat ini kami masih tahap mempelajari rute,” ucapnya.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan menawarkan rute penerbangan yang ditinggalkan Tigerair Mandala kepada Garuda Indonesia dan Lion Air. Kedua maskapai penerbangan ini dipilih karena memiliki kesiapan armada yang cukup. “Kami imbau kepada Garuda dan Lion tolong diisi, disiapkan untuk mengisi slotnya yang mereka inginkan. Slotnya kan tidak semua mereka mau. Trayeknya ada yang tidak gemuk. Pasti berebut yang gemuk-gemuk semua. Itu pun kita supaya adil kita ajukan, kita lihat sendiri kita bikin supaya adil,” kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
Tigerair Mandala yang sahamnya dimiliki oleh Saratoga Capital sebesar 51,3 persen dan Tiger Airways Holdings Limited sebesar 35,8 persen telah menyatakan akan menghentikan operasinya karena tidak kuat menanggung kerugian yang terus-menerus sejak maskapai penerbangan itu diluncurkan kembali pada April 2012. Tigerair Mandala menyebut ada tiga faktor utama yang membuat mereka terpuruk, yakni rendahnya pertumbuhan industri penerbangan di tahun 2013, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang membuat beban biaya melonjak, dan persaingan antar maskapai penerbangan yang sangat ketat.
Sumber