Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia saat ini sedang sangat gencar membuka rute-rute baru di kawasan Indonesia Timur. Hal itu dilakukan perusahaan untuk mendukung program Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang sedang digalakkan oleh pemerintah.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan bahwa untuk mendukung program MP3EI ini pihaknya sudah menyiapkan pesawat baling-baling ATR 72-600 untuk melayani penerbangan ke daerah terpencil. “Untuk mendukung MP3EI, kita akan membuka rute-rute yang menghubungkan ke kota-kota kecil melalui hub-hub. Kita menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 dengan kapasitas 70 penumpang,” kata Emirsyah Satar di Jakarta Convention Centre, Rabu, 3 September 2014.
Bandara-bandara hub yang dimaksud oleh Emirsyah Satar antara lain Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, dan nantinya menyusul Bandara Sepinggan Balikpapan. Sedangkan untuk kawasan Indonesia Barat, Garuda Indonesia memilih Bandara Kuala Namu Medan yang digunakan sebagai hub bagi pesawat ATR 72-600.
Menurut Emirsyah Satar, dengan target armada sebanyak 50 pesawat ATR 72-600, maka pesawat ini nantinya akan mampu mengangkut hingga 8 juta penumpang per tahun, dengan syarat tingkat isian kursi rata-rata mencapai 80 persen. “Dengan ATR kita punya sebanyak 50 unit, maka akan dapat angkut penumpang 8 juta per tahun, intinya kita ingin perkuat penerbangan domestik,” katanya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan bahwa untuk mendukung program MP3EI ini pihaknya sudah menyiapkan pesawat baling-baling ATR 72-600 untuk melayani penerbangan ke daerah terpencil. “Untuk mendukung MP3EI, kita akan membuka rute-rute yang menghubungkan ke kota-kota kecil melalui hub-hub. Kita menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 dengan kapasitas 70 penumpang,” kata Emirsyah Satar di Jakarta Convention Centre, Rabu, 3 September 2014.
Bandara-bandara hub yang dimaksud oleh Emirsyah Satar antara lain Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, dan nantinya menyusul Bandara Sepinggan Balikpapan. Sedangkan untuk kawasan Indonesia Barat, Garuda Indonesia memilih Bandara Kuala Namu Medan yang digunakan sebagai hub bagi pesawat ATR 72-600.
Menurut Emirsyah Satar, dengan target armada sebanyak 50 pesawat ATR 72-600, maka pesawat ini nantinya akan mampu mengangkut hingga 8 juta penumpang per tahun, dengan syarat tingkat isian kursi rata-rata mencapai 80 persen. “Dengan ATR kita punya sebanyak 50 unit, maka akan dapat angkut penumpang 8 juta per tahun, intinya kita ingin perkuat penerbangan domestik,” katanya.