Chief Executive Officer Garuda Indonesia Emirsyah Satar telah memastikan bahwa perusahaan akan menunda penjualan sebagian saham anak usahanya, Citilink Indonesia. Penundaan itu dilakukan karena harga yang diminta oleh calon investor masih terlalu rendah.
Pada bulan Juli, maskapai penerbangan nasional Indonesia itu mengumumkan sedang melakukan pembicaraan dengan dua investor stragis yang siap membeli saham Citilink Indonesia. Pada saat itu Garuda Indonesia berencana menjual 40-49 persen saham, sehingga masih menjadi pemegang saham mayoritas.
Beberapa kali Emirsyah Satar mengatakan bahwa calon investor itu berasal dari kalangan maskapai penerbangan. Sejumlah spekulasi beredar, maskapai penerbangan yang tertarik membeli saham Citilink Indonesia adalah Ryanair dari Irlandia dan All Nippon Airways (ANA) asal Jepang. Belakangan Singapore Airlines juga dikabarkan menjadi kandidat kuat. Namun kabar-kabar itu tidak ada yang dikonfirmasi kebenarannya.
Mendapatkan investor strategis menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan Citilink dalam rangka bersaing dengan maskapai penerbangan berbiaya rendah lainnya yang terus mengalami pertumbuhan, Lion Air.
Sumber
Pada bulan Juli, maskapai penerbangan nasional Indonesia itu mengumumkan sedang melakukan pembicaraan dengan dua investor stragis yang siap membeli saham Citilink Indonesia. Pada saat itu Garuda Indonesia berencana menjual 40-49 persen saham, sehingga masih menjadi pemegang saham mayoritas.
Beberapa kali Emirsyah Satar mengatakan bahwa calon investor itu berasal dari kalangan maskapai penerbangan. Sejumlah spekulasi beredar, maskapai penerbangan yang tertarik membeli saham Citilink Indonesia adalah Ryanair dari Irlandia dan All Nippon Airways (ANA) asal Jepang. Belakangan Singapore Airlines juga dikabarkan menjadi kandidat kuat. Namun kabar-kabar itu tidak ada yang dikonfirmasi kebenarannya.
Mendapatkan investor strategis menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan Citilink dalam rangka bersaing dengan maskapai penerbangan berbiaya rendah lainnya yang terus mengalami pertumbuhan, Lion Air.
Sumber