TEMPO.CO, Jakarta - PT Citilink Indonesia berencana tak menggunakan jasa pilot asing. Dengan jumlah pilot 200 orang, Citilink memaksimalkan jasa pilot lokal. "Kami perusahaan nasional, harus mendorong perusahaan nasional," ujar Direktur Utama Citilink, Arif Wibowo, usai peluncuran payment point tiket Citilink di Indomaret Point Kemang, Jumat, 24 Januari 2014.
Arif mengatakan Citilink masih menggunakan jasa 38 pilot asing. Pilot-pilot asing tersebut direkrut pada masa transisi pengembangan Citilink. "Karena instruktur untuk pilot masih terbatas, padahal kebutuhan tinggi. Tapi sekarang sudah bisa terpenuhi dan secara bertahap pilot asing akan dikurangi," ujarnya.
Tahun ini Citilink membutuhkan 64 pilot baru. Sebab, perusahaan berencana menambah delapan unit pesawat jenis Airbus 320 untuk mendukung rencana penetrasi pasar yang lebih luas. "Satu set pesawat itu ada delapan pilot," ujarnya.
Citilink sudah memiliki 24 armada berjenis Airbus A320. Pesawat jenis ini dinilai lebih efisien dan cocok dengan segmen low-cost carrier. "Airbus A320 ini memiliki kapasitas 180 tempat duduk yang semuanya berkelas ekonomi," ujarnya.
Setiap tahun Citilink menargetkan ada sepuluh unit Airbus A320 baru yang didatangkan perusahaan. Pada 2017, Arif berharap perusahaan sudah memiliki minimal 70 unit Airbus A320 yang harganya mencapai US$ 40 juta per unit.
Sumber