Liputan6.com, Jakarta - Beberapa maskapai penerbangan mengaku tak mengambil kesempatan saat jumlah penumpang melonjak pada momen Lebaran tahun ini. Hal ini bisa terlihat dari penetapan harga tiket lebaran ke sejumlah rute penerbangan domestik.
Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air, Agus Soedjono mengungkapkan, pihaknya enggan mencari keuntungan di tengah permintaan angkutan lebaran yang membludak.
"Harga nggak ada perubahan, masih sesuai dengan batas atas yang telah ditetapkan pemerintah," ucap dia saat berbincang Liputan6.com, Jakarta, Senin (14/7/2014).
Sementara menurut Head of Corporate Secretary and Communication Indonesia, AirAsia, Audrey Progastama Petriny, pihaknya tak melakukan penyesuaian harga untuk rute domestik.
"Masih sesuai kok dengan batas atas pemerintah, dan tercantum dalam payung hukum yang mengaturnya," ujarnya.
Audrey mengaku pihaknya menaikkan harga pada destinasi internasional. Namun dia belum berani menyebutkan berapa besar penyesuaian harga untuk rute internasional.
"Penyesuaian memang akan ada pada rute internasional, tapi saya belum bisa mengatakannya," jelas dia. (Fik/Nrm)
(Nurmayanti)
Sumber
Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air, Agus Soedjono mengungkapkan, pihaknya enggan mencari keuntungan di tengah permintaan angkutan lebaran yang membludak.
"Harga nggak ada perubahan, masih sesuai dengan batas atas yang telah ditetapkan pemerintah," ucap dia saat berbincang Liputan6.com, Jakarta, Senin (14/7/2014).
Sementara menurut Head of Corporate Secretary and Communication Indonesia, AirAsia, Audrey Progastama Petriny, pihaknya tak melakukan penyesuaian harga untuk rute domestik.
"Masih sesuai kok dengan batas atas pemerintah, dan tercantum dalam payung hukum yang mengaturnya," ujarnya.
Audrey mengaku pihaknya menaikkan harga pada destinasi internasional. Namun dia belum berani menyebutkan berapa besar penyesuaian harga untuk rute internasional.
"Penyesuaian memang akan ada pada rute internasional, tapi saya belum bisa mengatakannya," jelas dia. (Fik/Nrm)
(Nurmayanti)
Sumber