Airport Duty Officer Bandara Adi Soemarmo, Sugeng Budiyono menuturkan, jika penundaan penerbangan Lion Air dari Solo menuju Jakarta bukan disebabkan lantaran co-pilot sakit. Menurutnya, penundaan terjadi lantaran kedua pilot maskapai tersebut harus memenuhi aturan rest hour minimal (RHM).
“Kebetulan pilot yang sedang bertugas, tadi malam baru tiba di Solo pada pukul 22.30 WIB. Pesawat tersebut mengalami keterlambatan dari Bandara di Cengkareng. Normalnya, pesawat tiba pukul 19.20 WIB,” ucap dia, seperti dilansir Suara Merdeka.
Sebelumnya, Lion bernomor penerbangan JT 351 terpaksa diundurkan jadwal penerbangannya sampai pukul 09.40 dari jadwal semula 06.10 WIB. Semula, pihak maskapai menyebut jadwal ditunda lantaran co-pilot sedang sakit. Namun, setelah dikonfirmasi ke pihak maskapai, Sugeng mendapat alasan lain, yakni awak pesawat, khususnya pilot terkena aturan RHM.
Melalui aturan ini, pilot harus setidaknya beristirahat selama 10 jam sebelum kembali terbang. Lantaran pesawat mengalami delay, akhirnya pilot kemudian tidak bisa terbang pada pukul 06.10 WIB lantaran belum cukup waktu istirahatnya.
Dengan penundaan tersebut 20 dari sebanyak 170 penumpang maskapai tersebut kemudian dialihkan ke Maskapai Garuda Indonesia yang berangkat pukul 06.05 WIB. Satu penumpang, dialihkan ke Sriwijaya Air dengan jadwal penerbangan pukul 07.00 WIB. Biaya pengalihan penumpang ditanggung sepenuhnya oleh Lion Air.
“Sebenarnya kalau penumpang sudak chek in sejak pukul 05.00, pengalihan pesawat sangat bisa dilakukan. Tetapi kalau penumpang datang mepet, pengalihan ke maskapai lain akan sulit,” imbuhnya.
Pesawat kemudian diberangkatkan pada pukul 09.40 WIB atau hanya berselisih 5 menit dari penerbangan reguler bernomor JT 537 pukul 09.35 WIB.
“Kenapa beriringan, ini terkait dengan bandara penerima. Soekarno-Hatta saat ini sudah sangat sibuk, jadi lebih baik jika pendaratan dari Solo jaraknya tidak terlalu jauh,” katanya.
Sumber
“Kebetulan pilot yang sedang bertugas, tadi malam baru tiba di Solo pada pukul 22.30 WIB. Pesawat tersebut mengalami keterlambatan dari Bandara di Cengkareng. Normalnya, pesawat tiba pukul 19.20 WIB,” ucap dia, seperti dilansir Suara Merdeka.
Sebelumnya, Lion bernomor penerbangan JT 351 terpaksa diundurkan jadwal penerbangannya sampai pukul 09.40 dari jadwal semula 06.10 WIB. Semula, pihak maskapai menyebut jadwal ditunda lantaran co-pilot sedang sakit. Namun, setelah dikonfirmasi ke pihak maskapai, Sugeng mendapat alasan lain, yakni awak pesawat, khususnya pilot terkena aturan RHM.
Melalui aturan ini, pilot harus setidaknya beristirahat selama 10 jam sebelum kembali terbang. Lantaran pesawat mengalami delay, akhirnya pilot kemudian tidak bisa terbang pada pukul 06.10 WIB lantaran belum cukup waktu istirahatnya.
Dengan penundaan tersebut 20 dari sebanyak 170 penumpang maskapai tersebut kemudian dialihkan ke Maskapai Garuda Indonesia yang berangkat pukul 06.05 WIB. Satu penumpang, dialihkan ke Sriwijaya Air dengan jadwal penerbangan pukul 07.00 WIB. Biaya pengalihan penumpang ditanggung sepenuhnya oleh Lion Air.
“Sebenarnya kalau penumpang sudak chek in sejak pukul 05.00, pengalihan pesawat sangat bisa dilakukan. Tetapi kalau penumpang datang mepet, pengalihan ke maskapai lain akan sulit,” imbuhnya.
Pesawat kemudian diberangkatkan pada pukul 09.40 WIB atau hanya berselisih 5 menit dari penerbangan reguler bernomor JT 537 pukul 09.35 WIB.
“Kenapa beriringan, ini terkait dengan bandara penerima. Soekarno-Hatta saat ini sudah sangat sibuk, jadi lebih baik jika pendaratan dari Solo jaraknya tidak terlalu jauh,” katanya.
Sumber