TEMPO.CO, Jakarta - Lion Air menyatakan sedang menjalani pembicaraan dengan Kementerian Perhubungan mengenai slot terbang di Bandara Halim Perdanakusuma. "Yang kami ajukan itu 13 flight, semuanya untuk Batik Air," kata Direktur Airport Operation and Services Lion Air, Daniel Putut, saat dihubungi Tempo, Senin, 2 Desember 2013. Namun maskapai itu masih harus menunggu persetujuan pemerintah.
Padahal, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) menyebut Bandara Halim Perdanakusuma dapat melayani 12 penerbangan sipil dalam satu jam.
"Sebenarnya satu jam bisa 21 penerbangan, tapi itu termasuk kegiatan TNI Angkatan Udara serta perjalanan `very very important person` (VVIP)," kata Direktur Keselamatan dan Standar LPPNPI, Wisnu Darjono.
Ia menuturkan, penerbangan VVIP tidak akan mengganggu 12 penerbangan sipil itu. Wisnu menyebut, biasanya jadwal penerbangan VVIP sudah bisa diketahui sepekan sebelumnya. Sehingga, ia mengatakan, maskapai dapat menyesuaikan penjualan tiket.
Kementerian Perhubungan menyatakan
Bandara Halim Perdanakusuma akan dioperasikan untuk penerbangan niaga berjadwal bagi maskapai dengan pesawat berpenumpang hingga 100 orang atau lebih mulai Januari 2014. "Saat ini sedang digodok, penerbangan mana saja yang bisa dialihkan dari Bandara Soekarno-Hatta," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan.
Jumlah pergerakan itu, kata Bambang, memakan 40-50 persen kapasitas yang ada. "Di Halim itu landasannya cuma satu, tidak seperti di Soekarno-Hatta yang punya dua landasan," ujarnya. Ia pun menyebut saat ini `standard operating procedure` (SOP) untuk `expected delay` sedang disusun. Ia menjelaskan, standar ketentuan itu diperlukan karena Bandara Halim Perdanakusuma kerap digunakan untuk penerbangan VVIP.
Ia menjelaskan, sebenarnya Bandara Halim Perdanakusuma sudah digunakan untuk penerbangan sipil. Namun, pengoperasiannya selama ini terbatas pada pesawat dengan kapasitas 30 penumpang.
"Halim sudah mulai untuk sipil internasional waktu Bandara Kemayoran beroperasi bagi penerbangan domestik, sebelum dipindah ke Soekarno-Hatta," ucapnya.
Bambang menuturkan, Bandara Halim Perdanakusuma bisa menampung 21 pergerakan pesawat dalam satu jam. Sebanyak 80 persen penerbangan dialokasikan untuk penerbangan niaga berjadwal. Sedangkan penerbangan tidak berjadwal memiliki porsi 20 persen dari slot yang ada.
Sumber
Padahal, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) menyebut Bandara Halim Perdanakusuma dapat melayani 12 penerbangan sipil dalam satu jam.
"Sebenarnya satu jam bisa 21 penerbangan, tapi itu termasuk kegiatan TNI Angkatan Udara serta perjalanan `very very important person` (VVIP)," kata Direktur Keselamatan dan Standar LPPNPI, Wisnu Darjono.
Ia menuturkan, penerbangan VVIP tidak akan mengganggu 12 penerbangan sipil itu. Wisnu menyebut, biasanya jadwal penerbangan VVIP sudah bisa diketahui sepekan sebelumnya. Sehingga, ia mengatakan, maskapai dapat menyesuaikan penjualan tiket.
Kementerian Perhubungan menyatakan
Bandara Halim Perdanakusuma akan dioperasikan untuk penerbangan niaga berjadwal bagi maskapai dengan pesawat berpenumpang hingga 100 orang atau lebih mulai Januari 2014. "Saat ini sedang digodok, penerbangan mana saja yang bisa dialihkan dari Bandara Soekarno-Hatta," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan.
Jumlah pergerakan itu, kata Bambang, memakan 40-50 persen kapasitas yang ada. "Di Halim itu landasannya cuma satu, tidak seperti di Soekarno-Hatta yang punya dua landasan," ujarnya. Ia pun menyebut saat ini `standard operating procedure` (SOP) untuk `expected delay` sedang disusun. Ia menjelaskan, standar ketentuan itu diperlukan karena Bandara Halim Perdanakusuma kerap digunakan untuk penerbangan VVIP.
Ia menjelaskan, sebenarnya Bandara Halim Perdanakusuma sudah digunakan untuk penerbangan sipil. Namun, pengoperasiannya selama ini terbatas pada pesawat dengan kapasitas 30 penumpang.
"Halim sudah mulai untuk sipil internasional waktu Bandara Kemayoran beroperasi bagi penerbangan domestik, sebelum dipindah ke Soekarno-Hatta," ucapnya.
Bambang menuturkan, Bandara Halim Perdanakusuma bisa menampung 21 pergerakan pesawat dalam satu jam. Sebanyak 80 persen penerbangan dialokasikan untuk penerbangan niaga berjadwal. Sedangkan penerbangan tidak berjadwal memiliki porsi 20 persen dari slot yang ada.
Sumber