Photo: Harayatayuga/Haryadi
(4/3/2013) Maskapai penerbangan Indonesia Air, yang baru saja melakukan penerbangan perdana pesawat Airbus A320 pada 22 Februari lalu, menyatakan optimis bisa sukses pada rute barunya Bandung-Palembang.
Semula, tingkat keterisian penumpang (load factor) rute Bandung-Palembang saat mulai beroperasi hanya sekitar 50 persen dari total 174 kursi yang tersedia. Kini, pemesan tiket pada rute tersebut sudah semakin membaik, bahkan bisa mencapai 100 penumpang per hari.
Sejak Indonesia Air membuka penerbangan langsung Bandung-Palembang, waktu tempuh antara kedua kota ini menjadi semakin cepat. Selama ini penumpang dari Bandung yang akan ke Palembang atau sebaliknya kebanyakan melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Hal itu dianggap kurang efisien dari segi waktu karena penumpang harus menggunakan travel atau bus untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta dari Bandung dan sebaliknya.
Sementara untuk persaingan dengan maskapai lain, Indonesia Air menyatakan optimis karena tidak memiliki pesaing. Selama ini Bandung-Palembang telah dilayani oleh Merpati Nusantara dengan pesawat MA60. Namun penerbangan Merpati ini melakukan pemberhentian di Bandar Lampung sebelum melanjutkan penerbangan ke Palembang.
Untuk penerbangan jarak dekat antara Bandung dan Palembang, Indonesia Air mematok harga antara Rp 232.000 hingga Rp 421.000 sekali jalan. Dengan harga ini, penumpang mendapatkan bagasi gratis dan makanan ringan serta air mineral dalam penerbangan.
Indonesia Air hanya menargetkan load factor sebesar 70-85 persen pada rute Bandung-Palembang. Menurut pihak maskapai, untuk mencapai load factor 100 persen sangat sulit dicapai karena perusahaan menggunakan pesawat besar, kecuali pada peak season.
Selain Bandung-Palembang, Indonesia Air juga memiliki rute lain seperti Bandung-Balikpapan, Bandung-Pekanbaru, dan Bandung-Medan.
Sumber
(4/3/2013) Maskapai penerbangan Indonesia Air, yang baru saja melakukan penerbangan perdana pesawat Airbus A320 pada 22 Februari lalu, menyatakan optimis bisa sukses pada rute barunya Bandung-Palembang.
Semula, tingkat keterisian penumpang (load factor) rute Bandung-Palembang saat mulai beroperasi hanya sekitar 50 persen dari total 174 kursi yang tersedia. Kini, pemesan tiket pada rute tersebut sudah semakin membaik, bahkan bisa mencapai 100 penumpang per hari.
Sejak Indonesia Air membuka penerbangan langsung Bandung-Palembang, waktu tempuh antara kedua kota ini menjadi semakin cepat. Selama ini penumpang dari Bandung yang akan ke Palembang atau sebaliknya kebanyakan melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Hal itu dianggap kurang efisien dari segi waktu karena penumpang harus menggunakan travel atau bus untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta dari Bandung dan sebaliknya.
Sementara untuk persaingan dengan maskapai lain, Indonesia Air menyatakan optimis karena tidak memiliki pesaing. Selama ini Bandung-Palembang telah dilayani oleh Merpati Nusantara dengan pesawat MA60. Namun penerbangan Merpati ini melakukan pemberhentian di Bandar Lampung sebelum melanjutkan penerbangan ke Palembang.
Untuk penerbangan jarak dekat antara Bandung dan Palembang, Indonesia Air mematok harga antara Rp 232.000 hingga Rp 421.000 sekali jalan. Dengan harga ini, penumpang mendapatkan bagasi gratis dan makanan ringan serta air mineral dalam penerbangan.
Indonesia Air hanya menargetkan load factor sebesar 70-85 persen pada rute Bandung-Palembang. Menurut pihak maskapai, untuk mencapai load factor 100 persen sangat sulit dicapai karena perusahaan menggunakan pesawat besar, kecuali pada peak season.
Selain Bandung-Palembang, Indonesia Air juga memiliki rute lain seperti Bandung-Balikpapan, Bandung-Pekanbaru, dan Bandung-Medan.
Sumber