Biasanya makanan di tempat wisata dihargai sangat mahal, jauh di atas
harga normal untuk jenis yang sama di tempat lain. Namun demikian,
selalu ada cara bagi backpacker untuk berhemat. Ikuti kiat-kiat berikut
ini:
1. Posisi rumah makan
Sebuah
daerah wisata umumnya punya pusat keramaian. Bisa berupa sebuah jalan
tempat berkumpulnya aneka macam pedagang (seperti Malioboro di Yogya
atau Legian di Bali). Bisa pula berupa alun-alun seperti Simpang Lima di
Semarang. Harga makanan di daerah semacam itu sudah pasti lebih mahal.
Hindarilah. Jika memang Anda sedang di daerah itu ketika tiba waktu
makan, carilah rumah makan yang tidak persis di jalan tersebut. Mungkin
di jalan belakangnya, gang terdekat, atau rumah makan yang letaknya
paling jauh di wilayah itu.
Bila Anda di pantai, pilihlah tempat
makan yang tidak menghadap ke laut, karena faktor pemandangan menjadi
salah satu nilai jual sebuah tempat makan. Pada prinsipnya, makin jauh
dari pusat keramaian, makin rendah harga makanan.
2. Kondisi rumah makan
Umumnya,
semakin bagus dan besar sebuah rumah makan, semakin tinggi harga
makanan. Maka pilihlah rumah makan yang tampak sederhana dan tidak
terlalu besar. Ini dapat dilihat misalnya dari kualitas meja dan kursi
makan, seragam pelayan, papan nama rumah makan, atau terawat tidaknya
bangunan. Jenis rumah makan juga merefleksikan harga makanan di
dalamnya. Kalau di Indonesia, kantin, pujasera, warung makan atau warteg
biasanya lebih murah daripada restoran atau rumah makan. Di negara
lain, tempat makan murah biasanya bernama cafetaria atau lunchonette.
3. Paket
Pilihan
makanan juga menjadi faktor penentu. Biasanya menu paket sedikit lebih
murah daripada menu satuan. Bila Anda tidak sendiri, silakan pilih paket
untuk berdua, bertiga atau paket keluarga yang ekonomis. Ada juga rumah
makan yang menyediakan harga spesial di jam-jam tertentu atau
kesempatan tertentu, misalnya bagi yang berulangtahun di hari tersebut.
Untuk menemukan rumah makan yang menyediakan menu paket atau harga
spesial, Anda harus rajin berkeliling, survei rumah makan.
4. Jenis makanan
Kenali
makanan sehari-hari penduduk setempat, karena semakin populer atau
mudah didapat suatu produk, makin murah. Contohnya daging sapi di Brasil
lebih murah daripada tahu karena daging sapi adalah makanan sehari-hari
rakyat Brasil, sementara tahu hanya dikonsumsi sebagian kecil penduduk.
Bila di Indonesia sayur sangat murah bahkan gratis, di negara lain bisa
jadi setara harga lauk.
5. Pengunjung
Hal
lain yang dapat menjadi indikator murah tidaknya harga makanan di suatu
rumah makan adalah pengunjungnya. Lihatlah tipe dan penampilan
pengunjung di sana. Carilah rumah makan yang banyak dikunjungi penduduk
lokal, misalnya tempat makan siang atau kantin para pegawai kantor,
karyawan toko atau anak sekolah.
6. Lain-lain
Poin
paling utama dalam memilih makanan murah adalah tidak terlalu rewel
alias pilih-pilih. Namanya juga murah, ya pastinya tidak ideal. Bisa
jadi tempatnya tidak nyaman, agak kotor, rasa makanan biasa saja,
pilihan tidak banyak, porsi kecil dan sebagainya. Namun tidak perlu
berkecil hati. Sesekali Anda pasti cukup beruntung untuk menemukan
tempat makan nyaman dengan makanan enak dan harga murah.