Home » » Ekonom: Menyusahkan negara, maskapai Merpati wajib mati

Ekonom: Menyusahkan negara, maskapai Merpati wajib mati

Senin, 16 Juni 2014 | 16.6.14

Merdeka.com - Pengamat ekonomi dan juga dosen FE Universitas Indonesia, Faisal Basri angkat bicara soal kondisi dan solusi yang dinilai realistis untuk menjawab persoalan yang dihadapi maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines .

Menurut Faisal, satu satunya cara menyelamatkan Merpati adalah mematikannya. Dia menjelaskan, jika pemerintah memaksakan diri mempertahankan Merpati, hanya akan menyusahkan negara. Sudah terlalu banyak uang pemerintah yang disuntikkan untuk maskapai pelat merah tersebut.

"Merpati wajib mati. Ongkos mematikan Merpati paling murah daripada bailout (disuntik dana)," ucap Faisal ketika ditemui di Jakarta, Senin (16/6).

Dia menilai, besarnya utang yang membelit tubuh Merpati membuat kondisi maskapai sangat memprihatinkan. Nilai utang Merpati jauh lebih besar daripada jumlah aset yang dimiliki. Merpati juga disebut-sebut telah kehilangan pijakan bisnis.

"Kehilangan landasan pijak untuk eksis. Dulu dia perintis. Sekarang Susi Air bisa kasih harga separuh harga Merpati. Tidak disuruh swasta sudah masuk dengan harga murah," singkatnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung ngotot tak mau menutup PT Merpati Nusantara Airlines . Biaya membangkrutkan maskapai penerbangan ke wilayah terpencil ini jauh lebih besar dibanding memutihkan utang yang kini bengkak hingga Rp 7,3 triliun.

"Ongkos mempailitkan Merpati lebih besar dari menyelamatkannya," kata Menko di Jakarta, Selasa (12/6).

Keputusan ini ditegaskan pemerintah selepas pria akrab disapa CT itu bertemu Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan . Maskapai pelat merah itu jadi salah satu duri dalam daging negara.

Apalagi utang terbesar Merpati paling banyak pada pemerintah dan sesama BUMN, terutama PT Pertamina yang tak pernah dibayar selama memasok avtur tiga tahun terakhir.

Sikap pemerintah akan berubah, seandainya ada rekomendasi berbeda dari Panitia Kerja Penyelamatan Merpati di DPR . Opsi penyelamatan maskapai ini juga masih sama, yakni upaya mengkonversi utang-utang menjadi saham. Termasuk juga penggabungan dengan maskapai swasta dengan mekanisme kerja sama operasi (KSO).


Sumber


Share this article :

Post Comment