Home » » Alasan Silk Air Buka Rute Yogyakarta - Singapura

Alasan Silk Air Buka Rute Yogyakarta - Singapura

Rabu, 27 November 2013 | 27.11.13


TEMPO.CO, Sleman - Potensi wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan menjadi alasan kuat bagi Silk Air, maskapai penerbangan asal Singapura membuka rute ke Yogyakarta, begitu pula sebaliknya. Selain itu Yogyakarta diberkahi kekayaan alam dan warisan budaya Jawa. Bahkan, menjadi kota tujuan wisata kedua di Indonesia setelah Bali.

"Yogyakarta diberkahi dengan keajaiban alam dan warisan budaya kerajaan Mataram abad ke-18 dan 19," kata Chief Excecutive Silk Air Leslie Thng, saat pembukaan rute baru Yogyakarta-Singapura di Sky Lounge, Bandar Udara Adisutjipto, Senin, 25 November 2013.

Dengan alasan itu, wisatawan dari Singapura difasilitasi dengan moda transportasi udara oleh Silk Air. Sebaliknya, Singapura bagi orang Indonesia melalui Yogyakarta, diimingi wisata belanja dan wisata lainnya di Marine Life Park, Adventure Cove Waterpark, Universal Studio dan masih banyak destinasi wisata lainnya.

Maskapai penerbangan yang berbasis di Singapura ini mempunyai jadwal terbang 3 kali dalam satu minggu, yaitu setiap Senin, Jumat dan Minggu. Pesawat yang digunakan adalah pesawat Airbus A319 dan A320 yang menawarkan kelas bisnis dan ekonomi. Kapasitas tempat duduknya adalah 180 kursi, termasuk 12 kursi kelas bisnis.

Penerbangan dari Singapura ke Yogyakarta diberangkatkan dari Changi Airport pada pukul 08.10 (waktu Singapura) dan tiba di bandara Adisutjipto pada 09.30 WIB. Sedangkan ke Singapura diberangkatkan pukul 11.00 WIB dan tiba di Changi pukul 14.25 (waktu Singapura).

Ia menyatakan, Yogyakarta merupakan destinasi ke 45 dari seluruh penerbangan jaringan Silk Air, 12 di antaranya juga ke kota-kota di Indonesia.

"Tingkat keterisian penumpang Yogyakarta-Singapura cukup menjanjikan. Kami siap bersaing tidak hanya dengan tiket murah tetapi dengan kualitas yang baik," kata dia.

Kedua candi, Borobudur dan Prambanan menjadi situs warisan budaya yang selama ini menjadi daya pikat wisatawan dari Singapura. Tidak hanya wisatawan asal negara itu, tetapi banyak pula wisatawan dari negara lain yang melalui Singapura ke Yogyakarta.

Diakuinya, bisnis penerbangan maskapai dengan low cost carrier cukup ketat. Namun, ia optimis dengan persaingan itu untuk meraih pasar.

Selain Yogyakarta, Silk Air mempunyai rute penerbangan dari Balikpapan, Bandung, Lombok, Makassar, Manado, Medan, Pekanbaru, Semarang, Solo dan Surabaya. Para penumpang pesawat yang datang dengan penerbangan perdana ke Yogyakarta disambut dengan tari-tarian di taxi way.

Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta M Tazbir Abdullah, menyatakan pada periode Januari-September 2013 jumlah wisatawan dari Singapura ke Yogyakarta tercatat 6.000 orang. Wisatawan asal negara itu masuk dalam daftar 10 besar jumlah wisatawan mancanegara di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Ini merupakan langkah yang bagus. Agen perjalanan di Singapura dan Yogyakarta juga saling mempromosikan potensi wisata masing-masing," kata dia.

Menurut Faisal Indra Kusuma, Asisten Manajer Data dan Laporan dan Humas PT Angkasa Pura (AP) I Bandar Udara Adisutjipto maskapai penerbangan yang sudah melayani rute dari Yogyakarta ke Singapura adalah Air Asia, Tiger Airways dan yang baru saja buka Silk Air. Air Asia dan Tiger setiap hari ada jam terbang ke Singapura. Tingkat keterisian penumpang pesawat juga sangat menjanjikan, yaitu masing-masing mencapai 80 persen. "Kapasitas penumpang pesawat Airbus untuk Air Asia dan Tiger Airways 180 kursi," kata dia.

Share this article :

Post Comment