Home » » Yogyakarta dan Semarang Bakal Punya Bandara Baru

Yogyakarta dan Semarang Bakal Punya Bandara Baru

Selasa, 26 November 2013 | 26.11.13

Jakarta - Untuk mempersiapkan besarnya pertumbuhan dunia penerbangan di Indonesia, PT Angkasa Pura I melakukan sejumlah pembenahan. BUMN operator bandara ini berencana membangun bandara baru di sejumlah daerah.

Direktur Human Capital dan General Affair Angkasa Pura I Daan Achmad mengatakan, sejumlah bandara yang akan dibangun antara lain adalah bandara baru di Yogyakarta dan di Semarang.
"Untuk bandara baru di Yogyakarta akan dibangun di wilayah Kulon Progo. Karena bandara yang sekarang sudah tidak bisa diperluas lagi, nanti akan dikembalikan ke TNI lahannya," ujar Daan saat berkunjung ke kantor detikcom, Senin (25/11/2013).

Sementara untuk bandara di Semarang, akan dibangun baru di atas lahan milik TNI AD. Angkasa Pura I saat ini sedang membangun Bandara Sepinggan di Balikpapan yang berkelas internasional.
Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo sebelumnya pernah mengatakan, biaya pembangunan bandara baru di Yogyakarta diperkirakan Rp 6 triliun. 'The New Yogyakarta Airport' ini akan dilengkapi fasilitas transportasi kereta bandara layaknya Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara.

Bandara lama Yogyakarta, yaitu Adisutjipto, saat ini sudah sangat padat. Data per tahun 2012, volume penumpang domestik dan internasional mencapai 4.998.028 penumpang per tahun. Apalagi jadwal penerbangan komersial kerap terganggu karena ada aktivitas pesawat militer.

Bandara baru Yogyakarta ini rencananya bisa beroperasi 2016, saat ini masih dalam proses pembebasan lahan.
Tahun depan, Angkasa Pura I berencana menggelontorkan investasi Rp 5,6 triliun. Dana ini akan digunakan antara lain untuk pembangunan bandara Sepinggan, lalu bandara Semarang Rp 1,3 triliun. Untuk Yogyakarta, tidak disampaikan berapa dana investasi yang akan digelontorkn tahun depan.

Jumlah bandara yang dikelola Angkasa Pura I saat ini adalah 13 bandara, yang lokasinya di wilayah tengah hingga timur Indonesia. Dari 13 bandara ini, Angkasa Pura I mempekerjakan 8.000 pegawai, termasuk outsourcing.
Guna menghadapi perkembangan dunia penerbangan di Indonesia, Angkasa Pura I berencana membentuk Airport University. Sifatnya bukan pendidikan formal, namun lebih untuk melatih para calon pegawainya dengan pendidikan khusus kejuruan bandara.

"Jadi nanti kami akan merekrut pegawai lulusan SMA dan akan dilatih bisnis kebandaraan. Belajar bisnis airport. Ini akan kita mulai tahun depan. Mungkin sifatnya seperti AKABRI, kami berharap Airport University ini akan menjadi pusat pelajaran airport. Saat ini Airport University hanya ada di Moskow," kata Daan.

Soal bisnis Angkasa Pura I, Daan mengatakan, sejak tahun lalu Angkasa Pura I kehilangan pendapatan Rp 1 triliun dari bisnis Air Traffic Control (ATC), karena bisnis ATC menjadi BUMN sendiri dalam bentuk Perum Navigasi.
Dalam menyiasati penurunan pendapatan ini, Angkasa Pura I menggenjot bisnis non aero, seperti area komersial di bandara, airport lounge, termasuk area parkir. "Kami juga membuat anak-anak usaha di bidang logistik, properti, hotel, dan bidang support," jelas Daan.
Sebelumnya, 60% pendapatan AP I adalah dari sektor aero, setelah ATC pisah, pendapatan aero dan non aero bandara saat ini berimbang 50:50.

Sumber
Share this article :

Post Comment