Garuda Indonesia menyatakan telah berhasil menyelesaikan penerbangan haji phase I (phase keberangkatan) dengan tingkat ketepatan penerbangan “On Time Performance (OTP)” sebesar 92.38 persen.
Penerbangan kloter terakhir phase I tersebut ditandai dengan pemberangkatan pesawat Garuda Indonesia (GA 7280) yang membawa calon jemaah haji embarkasi Jakarta (Kloter 39) pada pukul 15.20 WIB, dan direncanakan mendarat di Jeddah, Arab Saudi pada hari Kamis (17/9) pukul 21.02 waktu setempat.
Dengan berakhirnya phase I musim haji tahun 2015/1436H ini, maka Garuda Indonesia telah menerbangkan total 82.871 calon jemaah haji (dari rencana 83.175 jemaah) dari 9 embarkasi ke tanah suci dalam 210 kelompok terbang (koter). Sebanyak 304 jemaah tidak dapat diberangkatkan akibat sakit serta keterlambatan visa.
“Pada pelaksanaan penerbangan haji phase I (phase keberangkatan) tahun 2015/1436H ini, terdapat lima embarkasi dari sembilan embarkasi yaitu embarkasi Banda Aceh, Balikpapan, Medan, Padang dan Lombok membukukan OTP mencapai 100 persen,” ujar VP Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny Butar-Butar.
Benny menjelaskan, penerbangan phase II (phase pemulangan) dari Jeddah untuk gelombang I akan dilaksanakan mulai tanggal 28 September – 11 Oktober 2015, kemudian pelaksanaan phase II (phase pemulangan) dari Madinah untuk gelombang II akan dilaksanakan mulai tanggal 12 Oktober – 26 Oktober 2015 mendatang.
Dalam pelaksanaan penerbangan haji tahun 2015/1436H ini, Benny menjelaskan Garuda Indonesia mengoperasikan 11 pesawat yang terdiri dari 6 pesawat A33-300 (kapasitas 360 seat), 4 pesawat B-747 (kapasitas 455 seat) dan 1 B-777 (kapasitas 393 seat). Sebanyak 9 pesawat dari 11 pesawat yang diopeperasikan tersebut merupakan pesawat milik Garuda Indonesia. Sementara dua pesawat lainnya disewa dari perusahaan asing melalui proses tender terbuka dan transparan, dan diumumkan di media cetak nasional dan internasional. Pesawat-pesawat tersebut rata-rata berusia muda dan diantaranya diproduksi pada tahun 2015.
Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 484 orang awak kabin yang 70% diantaranya merupakan awak kabin yang berasal dari daerah-daerah embarkasi. Tujuan Garuda Indonesia merekrut awak kabin dari daerah-daerah embarkasi tersebut adalah merupakan bagian dari “pelayanan” Garuda Indonesia kepada para jemaah – khususnya untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian jemaah hanya mampu berbahasa daerah.
Sumber